Headline
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
DIREKTUR Center of Economic and Law Studies (Celios) Bhima Yudhistira meramalkan Kereta Cepat Jakarta-Bandung atau Whoosh baru bisa balik modal hingga 70 tahun lamanya sejak beroperasi. Tingginya investasi dan utang jumbo yang ditinggalkan membuat proyek strategis nasional itu tidak bisa mengembalikan modal secara cepat.
Dari pernyataan operator Kereta Whoosh, PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC), total biaya pembangunan proyek kereta cepat pertama di Asia Tenggara itu mencapai US$7,2 miliar atau setara Rp112 triliun (Rp15.573). Sebanyak US$1,2 miliar di antaranya merupakan pembengkakan biaya (cost overrun) yang telah disepakati antara Indonesia dan Tiongkok. Indonesia harus menanggung utang sebesar US$550 juta atau sekitar Rp8,5 triliun. Utang ini berasal dari China Development Bank (CDB).
"Proyek ini sulit balik modal. Jangankan 40 tahun, bahkan bisa 70 tahun baru bisa. Situasinya akan serba sulit," ujar Bhima saat dihubungi Media Indonesia, Selasa (3/10).
Baca juga : Kereta Cepat Whoosh Diresmikan, 3 Lapis Listrik Suplai Stasiun Halim
Ia menilai proyek kereta cepat pertama di Asia Tenggara itu tidak layak secara bisnis, sehingga dipastikan sulit balik modal. Selain utang yang menggunung, masalah lain yang akan dihadapi ialah tingkat okupansi penumpang kereta cepat yang diperkirakan dibawah target awal. Dari awalnya dibidik 60 ribu penumpang per hari, lalu menyusut menjadi 30 ribu penumpang per hari.
Baca juga : Waktu Tempuh Jakarta ke Surabaya Cuma 3,5 Jam dengan Kereta Cepat
Menurutnya, perlu ada pendapatan diluar tiket seperti pengembangan properti, bisnis hiburan di sekitar stasiun untuk mendongkrak bisnis kereta cepat.
"Kalau ingin pengembalian modal lebih cepat berarti harga tiket mahal, tapi konsekuensinya penumpang lebih sedikit. Harus ada pendapatan diluar tiket," katanya.
Sebelumnya, Guru Besar di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (FEB UI) Rhenald Kasali menyampaikan proyek transportasi kereta yang dikerjakan banyak negara akan sulit balik modal dan mendapat untung. Termasuk yang ada di Indonesia.
"Ada yang bilang sampai kiamat pun kereta cepat enggak akan balik modal. Saya pergi ke Eropa, dan hampir semua di sana memang enggak ada yang balik modal. Seperti di Swiss,” tutur Rhenald dalam acara Hub Space X KAI Expo 2023 di Jakarta Convention Center (JCC), Jumat (29/9).
Namun demikian, menurutnya pembangunan kereta cepat dibutuhkan untuk membangun reputasi negara di mata dunia dalam kemajuan peradaban transportasi.
"Ada yang bilang buat apa bangun Kereta Cepat Jakarta-Bandung, sekarang kan sudah ada flyover. Tetapi menurut saya kita butuh reputasi. Coba apakah saudara tidak bangga dengan tambahan transportasi itu?" tutupnya. (Z-8)
PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) mencatat tiket kereta cepat Whoosh telah terjual sebanyak 85 ribu unit pada periode libur panjang Hari Raya Idul Adha 1445H/2024.
Tarif Kereta Cepat untuk kelas ekonomi ditetapkan naik menjadi Rp250.000 pada Desember 2023.
PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) selaku operator Kereta Cepat Whoosh menetapkan adanya kenaikan harga tiket berkisar 33% hingga 66% di bulan depan.
PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) menambah perjalanan reguler Kereta Cepat Whoosh dari sebelumnya 14 perjalanan per hari di bulan Oktober, menjadi 28 perjalanan
PEMERINTAH akan memprioritaskan tiket gratis kereta cepat Jakarta-Bandung kepada warga di sepanjang rel KCJB yakni di sekitaran Stasiun Halim sampai Stasiun Tegalluar.
Gubernur Jawa Barat (Jabar) Ridwan Kamil membocorkan tarif Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) sebesar Rp300 ribuan untuk jarak terjauh dari Stasiun Halim hingga Stasiun Tegalluar
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved