Headline
Bartega buka kegiatan belajar seni sambil piknik, ditemani alunan jazz, pun yang dikolaborasikan dengan kegiatan sosial.
Bartega buka kegiatan belajar seni sambil piknik, ditemani alunan jazz, pun yang dikolaborasikan dengan kegiatan sosial.
Sekitar 10,8 juta ton atau hampir 20% dari total sampah nasional merupakan plastik.
POLITEKNIK Pembangunan Pertanian (Polbangtan) Bogor mengajak generasi milenial berwirausaha di bidang pertanian.
Sesuai visi dan misi Polbangtan serta Tri Dharma Perguruan Tinggi yakni membentuk wirausaha muda pertanian maju, mandiri, dan modern.
Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo mengatakan regenerasi petani merupakan hak mutlak agar menjadikan pertanian nasional maju, mandiri, dan modern.
“Kita fasilitasi mereka. Kita tingkatkan pengetahuan dan kemampuan mereka melalui pelatihan. Kita manfaatkan teknologi alsintan, jejaring, hingga pemasaran. Kita ubah pola pikir generasi muda bahwa pertanian keren, hebat, dan menjanjikan,” katanya dalam keterangan pers, Senin (18/9).
Baca juga: Gandeng Pemkab Hulu Sungai Selatan, Kementan Dorong Regenerasi Petani
Pada MAF Special Edition kali ini dihadiri secara langsung oleh Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Kementan Dedi Nursyamsi.
Dalam arahannya, dia mengimbau mahasiswa Polbangtan PEPI dan SMKPP seluruh Indonesia untuk menjadi petani milenial yang professional.
70% Petani Berada di Usia Pensiun
“Petani kita saat ini didominasi oleh petani kolotnial, yang kebanyakan lulusan SD bahkan tidak sekolah. Sebanyak 70% petani kita saat ini berada di usia pensiun," kata Dedi Nursyamsi.
Sedangkan tugas Kementan saat ini, katanya lagi, menyediakan pangan bagi 280 juta rakyat Indonesia. Kedua, menyejahterakan petani dan ketiga menggenjot ekspor di bidang pertanian.
Baca juga: Melalui Jejaring Bisnis, Kementan Siapkan Wirausaha Muda Pertanian di Kalsel
"Ketiga hal ini tidak akan terwujud tanpa regenerasi petani. Indonesia saat ini membutuhkan petani-petani milenial yang andal,” kata Dedi Nursyamsi.
Dia berharap lulusan pendidikan vokasi pertanian dapat menjadi ´pendekar pertanian´ yang berjiwa wirausahawan yang tinggi. Pendidikan vokasi memiliki dua tugas.
Pertama, menghasilkan kualifikasi job seeker yang siap membangun pertanian di seluruh negeri menjadi penyuluh pertanian.
"Kedua, kualfikasi job creator, ini harus kalian tanamkan sejak saat ini. Melalui MAF hari ini, saya ingin kalian semua menjadi wirausaha yang sukses," jelasnya.
Bisa menciptakan lapangan kerja dan menggenjot ekspor di bidang pertanian. Jadikanlah pertanian sebagai sumber meraup cuan yang banyak,” katanya yang disambut tepuk tangan riuh mahasiswa baru Polbangtan Bogor dengan antusias.
Baca juga: Kementan Dorong Petani Milenial Jatim Manfaatkan KUR
Tema Membangun Jiwa Kewirausahaan dikemas ke dalam Kuliah Umum sekaligus menjadi Milenial Agriculture Forum Volume IV edisi 41 pada Sabtu [16/9] yang diselenggarakan secara hibrid dari Aula Kampus Cibalagung Polbangtan Bogor.
Ketua Departemen Agribisnis FEM IPB, Burhanuddin memaparkan konsep Entrepreneurial Mindset, di mana pola pikir wirausaha adalah alat mental membuat perubahan dengan menerapkan growth mindset.
Mengutip buku Maastricht School of Management, kata Burhanuddin, ada enam karakteristik dari Entrepreneurial Mindset yakni seing and creating opportunities, turning ideas into action, leading the way, using resources smartly, managing risk, dan collaborating to create shared value.
Baca juga: Perkuat Regenerasi Petani Kalsel, Kementan lakukan Harmonisasi
Tidak hanya itu, Polbangtan Bogor juga mendatangkan Champion Cabe Kementan, Suhendar dari Cianjur yang awalnya bermodalkan RP800 ribu saat ini berhasil meraup omzet hingga Rp2,3 miliar.
Kisah sukses Suhendar memotivasi mahasiswa Polbangtan dan PEPI seluruh Indonesia tampak antusias para peserta MAF pada sesi diskusi.
Mereka mengajukan pertanyaan mulai tentang suka duka dan tantangan memproduksi cabe hingga persoalan teknis tentang jenis varietas yang ditanam hingga cara pengolahan dan merekrut 120 karyawan.
Webinar MAF Kementan yang diselenggarakan setiap hari Sabtu menjadi momen yang ditunggu bagi para petani muda karena menjadi ajang pertukaran informasi dan saling berbagi cerita sukses anak bangsa. (RO/S-4)
Masa depan pertanian Indonesia berada di pundak anak muda
Melalui SDM berkualitas, pelaku utama dan pelaku usaha di sektor pertanian akan mampu membangun usaha tani yang berdaya saing tinggi.
Kepala BPPSDMP Kementan Dedi Nursyamsi menegaskan bahwa pertanian harus didukung kalangan milenial sebagai generasi muda.
Kunjungan mahasiswa Polbangtan merupakan bagian dari upaya meningkatkan kualitas pendidikan serta pengembangan praktik pertanian modern.
Program YESS mengusung sejumlah kegiatan seperti pelatihan, Penumbuhan Wirausahawan Muda Pertanian (PWMP), permagangan, dan pendampingan usaha.
Kabid Tanaman Pangan dan Hortikultura Dispartan Tidore, Irma Arsyad mengatakan bahwa pihaknya merasa senang, karena dapat belajar mengadopsi ilmu pengetahuan tentang SGH.
SPP Poltekpar cuma Rp2 jutaan, masa tunggu bekerja maksimal tiga bulan.
Sebanyak 74 mahasiswa dari 11 universitas di Indonesia termasuk mahasiswa politeknik di bawah naungan Kemenperin menerima beasiswa.
Dalam wisuda kali ini, Politeknik STMI Jakarta berhasil meluluskan sejumlah 283 lulusan yang berasal dari lulusan Program Reguler Sarjana Terapan dan 19 wisudawan Program Setara Diploma-1.
MENTERI Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Sudirman Said, ingin lulusan Politeknik Harapan Bersama (Harber) bersiap-siap menjadi warga global.
Pada tahun ajaran kali ini jumlah mahasiswa baru Politeknik STMI Jakarta mencapai 400 mahasiswa yang terbagi ke dalam lima Program Studi.
PROGRAM Studi MICE PNJ (Politeknik Negeri Jakarta) sukses menyelenggarakan rangkaian pameran Craftopiart Exhibition 2024 yang diadakan selama dua hari berturut-turut di akhir pekan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved