Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Indonesia Diyakini Dapat Menjadi Pusat Penyimpanan Karbon Asia Tenggara

Ficky Ramadhan
11/9/2023 18:22
Indonesia Diyakini Dapat Menjadi Pusat Penyimpanan Karbon Asia Tenggara
Suasana IICCS Forum di Jakarta.(Dok IICCS Forum.)

INDONESIA diperkirakan menjadi pusat penangkap dan penyimpan karbon atau pusat carbon capture and storage (CCS) di Asia Tenggara. Hal itu karena Indonesia memiliki total potensi penyimpanan karbon dioksida (CO2) yang mencapai 400 gigaton.

"Dengan mengembangkan teknologi CCS, Indonesia memiliki masa depan yang menjanjikan mengingat sumber daya alam yang melimpah untuk penyimpanan di seluruh negeri. Ada potensi (penyimpanan) CO2 hingga 400 gigaton," kata Direktur Utama PT Pertamina Nicke Widyawati dalam acara International and Indonesia CCS Forum (IICCS Forum) 2023 di Jakarta, Senin (11/9).

Pertamina memiliki sejumlah inisiatif dekarbonisasi, salah satunya mengubah aset kilang yang ada menjadi kilang yang hijau (green refinery) untuk mempercepat pemakaian bioenergi. Adapun saat ini terdapat tiga daerah yang berpotensi menjadi pusat CCS di Indonesia. 

Baca juga: Tekan Emisi Karbon, Pertamina Gencar Penetrasi Bisnis Hijau

Pertama ialah Asri Basin Saline Formation yang berlokasi di Jawa Barat dan diperkirakan mampu menyimpan 3 gigaton CO2. "Kemudian kedua, Kalimantan Timur (Tambora, Nilan, dan Saline Formation), yang diperkirakan bisa menyimpan total 270 juta ton CO2, dan ketiga Sumatra Barat (Libo Field dan Saline Menggala Formation) yang bisa menyimpan 100 juta ton CO2," tuturnya.

Direktur Jenderal Minyak dan Gas (Migas) Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Tutuka Ariadji mengungkapkan bahwa saat ini Indonesia tengah menyusun peraturan terkait penerapan dan investasi carbon capture and storage (CCS). Ia berharap peraturan ini dapat menjadikan Indonesia sebagai pusat CCS di kawasan Asia Tenggara dan dapat menjadikan Indonesia sebagai negara yang memiliki kebijakan CCS terbaik seperti negara Kanada, Amerika Serikat, Inggris, dan Australia.

Baca juga: Janji Emisi Perusahaan Minyak dan Gas Dituding Terhenti

"Kementerian ESDM bekerja sama dengan Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi saat ini sedang menyusun Peraturan Presiden (Perpres) tentang CCS di luar kegiatan hulu migas untuk mendukung pengurangan emisi. Diharapkan, peraturan ini dapat menjadikan Indonesia sebagai pusat CCS di kawasan Asia Tenggara," ujarnya. (Z-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya