Dukung Akses Internet, Centratama Perluas Jaringan Infrastruktur Telekomunikasi

INDONESIA telah mengalami pertumbuhan digital yang pesat akhir-akhir ini, yang terutama didorong oleh pandemi Covid-19. Berdasarkan Survei Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII), penetrasi internet di Indonesia mencapai 78,19% pada 2023 atau menembus 215.626.156 jiwa dari total populasi yang sebesar 275.773.901 jiwa. Sementara itu, tingkat penetrasi ponsel pintar mencapai 66%.

Peningkatan pengguna internet tersebut membutuhkan infrastruktur telekomunikasi yang handal, cepat dan murah. Menopang layanan internet dengan infrastruktur telekomunikasi yang cepat, andal, dan harga yang lebih rendah akan memberikan dampak positif bagi perekonomian.

"Para pemilik bisnis dapat meningkatkan penawaran mereka dan menjangkau audiens regional yang lebih luas. Inovasi teknologi di Indonesia juga dapat berkembang, sehingga berpotensi menciptakan perangkat digital baru untuk membantu meningkatkan kehidupan sehari-hari," papar CEO Centratama Grup, Raymond Yan, di Jakarta, Kamis (24/8).

Raymond menambahkan selaku perusahaan infrastruktur menara telekomunikasi, Centratama, memegang teguh komitmen untuk menawarkan infrastruktur yang kokoh dan handal, sambil bekerja keras bersama para mitra untuk memperluas konektivitas ke seluruh pelosok Indonesia melalui penawaran yang dapat diandalkan.

"Hingga saat ini, kami telah memiliki lebih dari 10.000 lokasi operasional di Indonesia. Saat ini, Centratama merupakan perusahaan penyedia infrastruktur terbesar ketiga di Indonesia," ujar Raymond.

Seiring meningkatnya pengguna internet, industri infrastruktur telekomunikas di Indonesia juga berkembang pesat, dengan sejumlah pemain industri yang berkomitmen untuk mendorong konektivitas di seluruh negeri.

Untuk menghdapi kompetisi di industri ini dan mendukung perluasan infrastruktur menara, Raymond mengatakan Centratama telah melakukan sejumlah langkah. "Di antaranya membeli aset seperti menara dan fiber dari perusahaan operator jaringan seluler (mobile networks operator/MNO) sehingga mereka dapat menggunakan dana tersebut untuk memperluas layanan mereka," ujarnya.

Selain itu, lanjut dia, Centratama juga menawarkan MNO akses ke lokasi-lokasi baru melalui model sewa tower bulanan yang sederhana, sehingga membuat layanan lebih murah dengan biaya yang lebih rendah di muka.

"Kami sekarang menyediakan layanan untuk semua operator seluler di Indonesia dan terus mencari peluang strategis untuk menawarkan solusi telekomunikasi dalam satu atap bagi para pelanggan kami. Hal ini sejalan dengan fokus kami dalam menyediakan infrastruktur telekomunikasi yang berkualitas, dapat dibagikan, dan terdepan dalam infrastruktur," ujarnya.

Centratama, kata Raymond, juga mengambil langkah lebih jauh dengan menawarkan fitur-fitur tambahan kepada MNO, seperti dukungan untuk solusi edge computing, integrasi aset menara yang ada, serta konektivitas last-mile melalui sambungan fiber dan Sistem Antena Terdistribusi (DAS).

"Tambahan ini memungkinkan MNO untuk fokus pada penyediaan internet berkualitas tinggi, cepat, dan dapat diandalkan untuk konsumen. Pada akhirnya, itulah yang menjadi fokus kami, mendukung perusahaan telekomunikasi dengan terbaik dalam infrastruktur dan dukungan telekomunikasi untuk mendorong konektivitas berkualitas bagi masyarakat," ujarnya.

Raymond mengatakan saat ini Centratama akan terus fokus pada membantu perusahaan telekomunikasi dalam mendorong akses ke konektivitas di seluruh negeri.

"Strategi pertumbuhan kami terdiri dari fokus pada pertumbuhan organik melalui build-to-suit dan co-location, bersamaan dengan mengembangkan jaringan kami melalui lebih banyak merger dan akuisisi. Kami juga berharap dapat merintis layanan baru bagi pelanggan kami, seperti misalnya komputasi edge dan sedapat mungkin memastikan akses ke fiber. Tujuan utama kami yang lainnya adalah keberlanjutan yang akan kami kembangkan dalam tahun depan melalui desain lokasi yang sepenuhnya berkelanjutan atau disebut juga sebagai 360 sites," pungkas Raymond. (E-3)