Headline
Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.
Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.
PERUSAHAAN penyedia teknologi pemprosesan mineral dan pemurnian logam asal Finlandia, Metso, meresmikan kantor baru di Jakarta. Ekspansi tersebut bakal memperkuat komitmen untuk mendorong hilirisasi pada industri pertambangan yang berkelanjutan di Indonesia.
Saat ini, Indonesia tercatat sebagai negara yang memiliki sejumlah cadangan dan sumber daya mineral terbesar di dunia. Terutama bahan baku logam baterai, seperti tembaga, nikel, emas, dan sebagainya.
"Kantor baru ini akan berfokus mendorong penjualan, mendukung implementasi proyek, serta menyediakan layanan dan solusi yang berkelanjutan bagi pelanggan Metso," ungkap Chief Financial Officer Metso Eeva Sipila, melalui keterangan resmi, Rabu (23/8).
Menurutnya, Metso memainkan peran kunci dalam sejumlah proyek pertambangan dan peleburan yang paling signifikan di Indonesia sejak 50 tahun silam.
Terbaru, Metso menangani desain dan pengiriman kompleks peleburan tembaga PT Freeport Indonesia (PTFI) di Gresik, Jawa Timur.
Kemudian, proyek lainnya adalah kontrak Metso untuk pengiriman 25 unit thickener mutakhir sebagai solusi penanganan tailing untuk proyek nikel laterit di Ningbo Lygend Resources Technology Ltd di pulau Obi, Maluku Utara.
Tidak hanya itu, Metso juga telah mendapatkan pesanan ulang untuk teknologi filtrasi tailing yang berkelanjutan pada proyek tambang nikel laterit baru Zhejiang Huayou Cobalt Co. Ltd. di Indonesia. Untuk sektor timah, Metso menangani peningkatan dan modernisasi pabrik peleburan PT Timah lewat teknologi Metso Ausmelt TSL.
"Metso memiliki jejak rekam yang terpercaya di Indonesia, baik dari segi fasilitas maupun teknologi terpasang dan layanan bagi pelanggan," tegas Eeva.
Lebih lanjut, Metso berkomitmen membatasi pemanasan global secara signifikan. Metso menargetkan nol bersih dalam operasinya sendiri pada tahun 2030, selaras dengan target berbasis sains.
Inti dari upaya keberlanjutan Metso bagi pelanggan adalah penawaran layanan dan produk yang lebih hemat energi atau air daripada standar pasar pada umumnya, dan membantu pelanggan mengurangi emisi CO2 atau mencapai prioritas keberlanjutan lainnya, seperti mengurangi konsumsi energi atau air, kebisingan, dan debu.
"Ada permintaan besar untuk efisiensi lingkungan dalam masyarakat, terutama di pertambangan yang dikenal sebagai industri yang sangat intensif terhadap energi dan air. Keberlanjutan adalah prioritas strategis Metso," tandasnya. (RO/Z-1)
Mineral besi atau hematit (Fe2O3) terdeteksi ada di lintang tinggi di Bulan.
Perusahaan Gochin dari Tiongkok telah menjalin kontrak dengan Kementerian Pertambangan dan Perminyakan Afghanistan sebesar USD 10 miliar untuk mengelola litium Afganistan
BADAN Energi Internasional (IEA) mengungkapkan bahwa pasar mineral yang sangat penting untuk transisi energi bersih melonjak menjadi US$320 miliar pada tahun lalu.
PEMERINTAHAN Trump mengusulkan kepada Ukraina agar Amerika Serikat (AS) diberikan 50% kepemilikan atas mineral langka di negara itu.
Ukraina dan Amerika Serikat telah mencapai kesepakatan penting terkait pengembangan bersama sumber daya mineral Ukraina, termasuk minyak dan gas.
UKRAINA dikabarkan telah menyepakati kerangka kerja perjanjian tentang sumber daya mineral dengan Amerika Serikat.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved