Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Setelah mencetak laba bersih Rp1,02 triliun pada paruh pertama 2023, atau tumbuh 14,7% secara tahunan (yoy), sejumlah sekuritas asing memprediksi PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk atau Mitratel (MTEL) akan terus melesat.
Anak usaha Telkom Group ini diyakini sanggup mengantongi laba Rp2 triliun pada akhir tahun dengan prosentase pertumbuhan di atas rata rata industri.
Kinerja keuangan di sepanjang tahun 2023 sejalan dengan ekspektasi pelaku pasar. “MTEL mencatatkan laba bersih Rp 1 triliun (+15% yoy) di 1H23-in-line dengan proyeksi kami/consensus (48%)” tulis Giovanni Dustin, analis IndoPremier Sekuritas dalam catatan singkatnya.
Morgan Stanley dalam laporan riset terbarunya memperkirakan laba bersih MTEL tembus Rp 2,05 triliun atau tumbuh 15% yoy. Senada dengan Morgan Stanley, Trimegah Sekuritas selaku broker lokal juga memproyeksi laba bersih tembus Rp 2,05 triliun.
Sementara itu, BCA Sekuritas memprediksi laba bersih MTEL untuk tahun 2023 bakal mencapai Rp 2,09 triliun. Sedangkan IndoPremier Sekuritas dan CGS-CIMB Sekuritas masing-masing melihat laba bersih MTEL dapat tembus Rp 2,11 triliun dan Rp 2,13 triliun atau tumbuh 17-18% dari tahun lalu.
Dari kelima sekuritas tersebut, baik asing maupun lokal, semuanya kompak optimis kinerja keuangan MTEL masih berpotensi tumbuh lebih dari 10% di tahun 2023 ini.
Perolehan laba bersih MTEL yang gemilang di paruh pertama terutama didongkrak oleh kenaikan revenue dan efisiensi operasional yang membuat beban perseroan tumbuh lebih rendah dari pendapatan.
Pendapatan MTEL naik 10,8% yoy mencapai Rp 4,1 triliun, terutama disebabkan karena adanya tambahan tenant selama tahun 2023 ini sebanyak 2.712 tenant sehingga kontribusi pendapatan dari segmen bisnis tower mencapai 84% dari total pendapatan.
Sementara itu dari sisi kinerja operasional, Earnings Before Interest Tax Depreciation and Amortization atau EBITDA perseroan tercatat mencapai Rp 3,4 triliun per semester I 2023 atau naik 16,1% yoy dari Rp 2,9 triliun pada periode yang sama tahun sebelumnya.
Kenaikan EBITDA yang lebih tinggi dibandingkan dengan pendapatan mengimplikasikan perbaikan marjin. Pada semester I-2023, marjin EBITDA MTEL tercatat mencapai 81,2% atau naik 3,68 poin persentase (pp) dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun sebelumnya yang hanya mencapai 77,5%.
Dulu menanam, sekarang musim panen
Direktur Utama Mitratel Theodorus Ardi Hartoko menjelaskan pencapaian kinerja semester I-2023 merupakan hasil dari ekspansi yang digelar beberapa tahun terakhir. Sejak sebelum IPO pada November 2021, perseroan mengakuisisi ribuan menara, memperluas jaringan fiber optik dan meningkatkan bisnis pendukung. Ekspansi ini dilakukan serentak terutama di luar pulau Jawa.
“Kami melakukan ekspansi sejalan dengan pergerakan pelaku industri operator telekomunikasi yang agresif bergerak ke luar Jawa. Permintaan di luar pulau Jawa akan terus meningkat, dipacu oleh pertumbuhan dan pemerataan ekonomi. Sekarang kami menikmati musim panen dari strategi yang kami lakukan sebelumnya,” kata Theodorus yang akrab disapa Teddy dalam diskusi dengan media, Selasa 1 Agustus.
Teddy menjelaskan tantangan pelaku industri menara ke depan adalah kemampuan monetisasi aset dan memberikan nilai tambah bagi pelanggan. Dari sinilah perseroan dapat meningkatkan pendapatan dengan beban biaya relatif lebih rendah karena mengoptimalkan potensi aset eksisting.
“Banyak investor bertanya, dengan jumlah penguasaan menara dan serat optik seperti saat ini, apakah MTEL akan tetap tumbuh. Jawabannya, ruang pertumbuhan masih terbuka lebar. Fokus kami saat ini adalah monetisasi bisnis, optimalisasi aset dan meningkatkan kualitas pelayanan. Ini akan menjadi titik baru pertumbuhan bisnis Mitratel,” katanya.
Soal monetisasi itu, Teddy menjelaskan MTEL bisa mendulang pendapatan baru dari menara eksisting dengan menambah produk layanan. Hal yang sama juga terjadi pada bisnis serat optik. “Jadi, pelanggan kami saat ini terbiasa memesan jasa dalam satu paket; jasa sewa tower dan sewa power. Jadi, bisnis kami tidak lagi sekedar sewa menara. Monetisasi ini akan terus berlanjut ke peluang bisnis lain, terutama ketika permintaan pelanggan terhadap layanan 5G terus meningkat,” kata Teddy. (E-1)
Percepatan pembangunan kawasan Transit Oriented Development LRT City Tebet dilakukan.
SEJUMLAH warga RW 010 Kelurahan Pegangsaan Dua, Kecamatan Kelapa Gading mengadukan adanya tower atau menara telekomunikasi yang terbangun setinggi 20 meter
PEMPROV Bali akan membangun tower terpadu di Desa Pegayaman, Kecamatan, Kecamatan Sukasada, Buleleng, Bali untuk mengintegrasikan fungsi pelayanan jaringan tv.
UBERNUR Jawa Tengah Ganjar Pranowo, mendampingi Presiden Joko Widodo pada peresmian Gedung Tower Ki Hadjar Dewantara Universitas Sebelas Maret (UNS).
Target tersebut mulai berjalan lewat pembangunan 5 tower base transceiver station (BTS) dengan radius atau jangkauan 6 kilometer dari titik tower.
WARGA RT 2 - RW 1, Dusun Klagen, Desa Wilayut, Kecamatan Sukodono, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur dihebohkan dengan aksi pria yang memanjat tower seluler setinggi 42 meter, Minggu (12/2/2023).
Pemberian penghargaan merupakan bagian dari memeriahkan Hari Jadi Cianjur ke-347.
SETAN Merah sebutan untuk Manchester United mengalami masa terendah di era Liga Primer Inggris menyusul kekalahan 0-4 dari Brighton.
Lembaga Survei Indonesia (LSI) memaparkan 91,4% publik puas dengan kinerja Erick Thohir dalam membenahi sepak bola nasional.
PRESIDEN Joko Widodo memasuki 2022 dengan kepercayaan tinggi.
Bila melihat sejarah Pilpres 2024, dukungan terhadap Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka lewat muslimat NU itu didorong oleh Khofifah Indar Parawansa.
Pemerintah Indonesia telah meninggalkan jejak terkait dengan kebijakan pengelolaan sampah di Indonesia.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved