Headline
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.
KETUA Umum Asosiasi Analis Kebijakan Indonesia (AAKI) Trubus Rahadiansyah menilai Pertamina sigap melaksanakan operasi pasar gas melon di berbagai wilayah Indonesia.
Termasuk di Sumatera Utara, Sumatera Selatan, Jawa Timur, Jawa Tengah, Bali, Sulawesi, dan Maluku.
Operasi pasar tersebut, kata Trubus, bisa mengamankan pasokan LPG 3 kg di berbagai wilayah di Tanah Air.
“Ya, aman-aman saja. Cepat terpenuhi. Kalau permintaan meningkat, segera dipenuhi,” kata Trubus kepada media hari ini.
Baca juga: Pertamina Patra Niaga Dukung Tindakan Tegas Terhadap Pengoplos LPG 3 Kg
Dalam kondisi saat ini, operasi pasar Pertamina memang dinilai sebagai upaya yang baik.
Hanya, Trubus mengingatkan, operasi pasar adalah solusi jangka pendek. Dalam jangka panjang, sebaiknya juga dibarengi dengan perbaikan tata kelola dalam distribusi.
Terutama, aturan mengenai pihak yang bertanggung jawab mengawasi dari pangkalan ke pengecer. Sebab, kewajiban Pertamina memang sebatas pangkalan. Selama ini, jelas Trubus, Pertamina sudah melakukan tanggung jawab dengan baik.
“Tetapi setelah pangkalan siapa? Tidak ada, dan memang tidak ada aturan yang tegas,” kata dia.
Celah itulah yang menurut Trubus, membuka peluang penyimpangan. Termasuk distribusi sampai pengguna tidak tepat sasaran. “Padahal, seharusnya gas melon hanya untuk keluarga miskin,” jelas Trubus.
Baca juga: Pemerintah Diminta Kontrol Penggunaan LPG 3 Kg
Dalam beberapa hari terakhir, Pertamina memang gencar melakukan operasi pasar di berbagai wilayah di Indonesia. Hasilnya, keberadaan LPG 3 kg mulai terpenuhi.
Di Bali misalnya, kondisi demikian diakui Ketua Komisi III DPRD Provinsi Bali AA Ngurah Adhi Ardhana. Adhi Ardhana menyatakan pasokan gas 3 Kg di Pulau Dewata saat ini sudah aman.
Adhi Ardhana mengatakan kondisi yang terjadi di Bali diakibatkan ketidakmampuan pengecer mendistribusikannya sesuai kuota yang ditetapkan.
Akibatnya, banyak orang kaya memakai gas melon. Untuk itu, dia berharap, operasi pasar tidak hanya dilakukan kali ini.
“Sekaligus menunjukkan kemampuan modal pengecer sebenarnya tergerus saat covid. Saat ini, kurang memiliki kemampuan untuk memenuhi pasar yang terus meningkat,” ujar AA Ngurah Adhi Adhana.
Baca juga: Konsumsi LPG 3 Kilogram di DIY Meningkat 10,3% Dibanding Tahun Lalu
Di Sumut, anggota Komisi VII DPR Hendrik H Sitompul yang sebelumnya memeriksa keberadaan LPG di Sumut, termasuk Tapanuli Utara dan Deli Serdang, meminta masyarakat untuk tidak panik. Pasalnya, Pertamina telah memastikan stok aman dan harga normal.
“Kepada seluruh saudaraku agar tidak perlu panic buying atau membeli LPG 3 kg berlebihan. Sebab, Pertamina telah memastikan stok aman dan harga normal,” ujar Hendrik melalui akun Instagram-nya.
Sebelumnya, anggota Komisi VII DPR RI Bambang Patijaya juga berkata serupa. Menurut Bambang, keberadaan LPG 3 kg di Provinsi Bangka Belitung (Babel) mulai teratasi.
Pasalnya, Pertamina sudah menambah lebih dari 70 ribu tabung gas 3 kg untuk provinsi tersebut.
“Saya mengimbau masyarakat Babel untuk tidak panik, karena saya sudah melakukan koordinasi dengan pihak Pertamina untuk segera mengatasi hal ini,” ujar Bambang. (RO/S-2)
Kementerian ESDM meninjau dan mengevaluasi kondisi lapangan terkait tata kelola minyak mentah, serta memastikan kualitas dan kuantitas Bahan Bakar Minyak terjaga hingga ke tangan konsumen
Untuk mengantisipasi lonjakan konsumsi energi khususnya gas elpiji 3 kg, Pertamina Patra Niaga menyiapkan tambahan pasokan sebesar 7,38 juta tabung.
Sepanjang awal Juni 2025, program ini menyasar sejumlah daerah di Sulawesi Tengah, dengan fokus utama mengedukasi masyarakat terkait penggunaan LPG yang aman dan benar di tingkat rumah tangga.
Untuk BBM, tersedia cadangan dengan ketahanan 8-13 hari, sedangkan LPG memiliki ketahanan hingga 5 hari.
PTK terus mendukung kebutuhan layanan marine services dalam memperkuat pasokan energi nasional, terutama selama bulan Ramadan dan menjelang Idul Fitri.
Kebijakan sub-pangkalan ini merupakan bentuk tanggung jawab pemerintah untuk menghadirkan gas elpiji 3 kg bersubsidi sesuai harga eceran tertinggi (HET) kepada masyarakat.
KELANGKAAN hingga tingginya harga gas elpiji 3 kilogram (kg) di kawasan Provinsi Aceh jalan terus. Sejak tiga pekan terakhir hingga Minggu (6/7), belum ada tanda-tanda membaik.
KETUA Forum Konsumen Berdaya Indonesia (FKBI) Tulus Abadi meminta pemerintah membatalkan wacana penerapan kebijakan satu harga untuk elpiji 3 kg.
KELANGKAAN dan melambungnya harga gas elpiji 3 kg (gas melon) di sejumlah daerah di Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) kembali terjadi dalam beberapa waktu terakhir.
Kementerian ESDM menyatakan PT Pertamina (Persero) menjadi pelaksana penyaluran elpiji 3 kilogram (kg) satu harga secara nasional.
PEMERINTAH tengah merumuskan kebijakan baru terkait penetapan harga elpiji 3 kilogram menjadi satu harga nasional. Kebijakan ini ditargetkan mulai berlaku pada 2026.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved