Headline
Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.
Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.
PERUSAHAAN teknologi Shopee membawa angin segar bagi UMKM lokal dengan menggagas Gerakan Ekspor 1000 UMKM Serentak di 10 kota di Indonesia. Acara yang digelar platform niaga daring itu merupakan ajang pelatihan bagi 1.000 UMKM lokal untuk mempelajari mekanisme ekspor melalui e-commerce tersebut dan memberikan peluang bagi mereka untuk menjangkau pasar mancanegara.
Gerakan Ekspor 1000 UMKM Serentak 10 kota tersebut nyatanya bukanlah inisiatif Shopee yang pertama dalam hal memajukan UMKM. Sejak hadir pertama kali di 2015, Shopee berinvestasi demi memberikan sumbangsih bagi kemajuan UMKM lokal untuk bisa berkembang hingga go global. Investasi tersebut diwujudkan dalam sejumlah program yang hadir untuk pengembangan keterampilan UMKM lokal seperti Bimbel Shopee sebagai pelatihan online bagi UMKM untuk go digital, Shopee Center yang menjangkau pelaku UMKM di kota-kota terpencil, prasarana Kampus UMKM Shopee yang tersebar di 10 kota di Indonesia, serta Program Ekspor Shopee yang membantu produk bisa ekspor untuk menjangkau Asia Tenggara, Asia Timur, dan Amerika Latin.
Faktanya, sederet program yang diinisiasi itu berhasil membawa dampak positif bagi para pelaku UMKM di Indonesia terutama dalam hal ekspor. Terbukti dengan jumlah peserta pelatihan di Kampus UMKM Shopee Ekspor yang meningkat hingga dua kali lipat setiap tahun. Selain itu, saat ini terdapat 20 juta produk UMKM lokal yang tergabung dalam Program Ekspor Shopee dan siap dibeli oleh para pelanggan di mancanegara.
Baca juga: Indonesia-Jepang Kerja Sama Percepatan Penempatan dan Penerimaan Pemagangan Teknis
Salah satu kisah sukses UMKM yang berhasil mendulang sukses melalui ekosistem Shopee ialah Achmad Latief, pemilik toko online Toko Zahra 27. Pada masa pandemi, pelaku UMKM lokal yang menjual baju dan kain batik ini terancam menutup usahanya karena tidak kunjung mendapatkan omzet sepeser pun. "Sebelum saya berjualan di Shopee, saya punya toko offline yang bangkrut saat pandemi sampai akhirnya ada seorang rekan saya yang memang lebih dulu sukses jualan online," jelas Achmad. "Disarankan sama teman saya ini untuk buka toko di Shopee. Alhamdulillah, di akhir 2021, penjualan mulai stabil. Dari omzet puluhan juta, di tahun ini alhamdulillah sudah menyentuh miliaran."
Tidak hanya berhasil membangun kembali bisnisnya, pria asal Boyolali itu juga mencicipi kemudahan ekspor. "Sebagai penjual batik, saya bangga sekali produk saya bisa dibeli oleh orang luar negeri, terutama pelanggan kami di Singapura dan Malaysia. Karena memang semudah itu fitur dan program yang disediakan Shopee, saya bisa jual ratusan produk per bulan. Jadi sayang sekali kalau tidak dimanfaatkan," ucap Achmad di tengah acara Gerakan Ekspor UMKM Serentak 10 Kota.
Baca juga: Keuntungan Deutsche Bank Turun karena Beban Biaya Litigasi
Cerita serupa juga datang dari Kevin Naftali, pemilik jenama Kevas Official. "Waktu masa pandemi covid-19, industri retail hampir semua turun, sedangkan kami malah pecah telor waktu pas pandemi. Penjualan produk Kevas.Co meningkat sampai dua kali lipat. Dari masa pandemi ke setelah pandemi di tahun ini, meningkat hampir 50% dengan omzet di atas satu miliar dan sudah ekspor ke Asia Tenggara bahkan Amerika Latin," ucap Kevin.
Kevin pun mengatakan bahwa banyak produk lokal berkualitas yang siap bersaing di luar negeri. "Untuk teman-teman UMKM lokal, jangan takut untuk ekspor karena barang barang kita enggak kalah kok dari produk buatan negara lain. Buat teman-teman, terutama UMKM baru yang enggak tahu soal regulasi, soal pajak, mekanisme ekspor, ini ada kok programnya di Shopee. Kirim barang ke Singapura semudah kirim barang ke Bandung," jelas Kevin. (Ant/Z-2)
Perilaku kita dalam berbelanja turut berpengaruh pada kelestarian lingkungan dan kesejahteraan pekerja. Mari terapkan prinsip-prinsip belanja etis.
Setiap anak berhak tumbuh dengan kebahagiaan dan mencapai perkembangan yang optimal. Dalam proses ini, peran utama orang tua sangat penting untuk memenuhi kebutuhan anak dengan tepat.
Perempuan berusia 30 tahun ini tidak pernah melewatkan membaca ulasan produk.
Strategi memperluas, menjaga, dan membina mitra seller/reseller menjadi langkah penting dalam pengembangan bisnis skincare.
Mulanya dia membagikan link dari produk-produk yang memiliki harga murah di Lazada ke pengikutnya di Facebook.
Tersedia layanan design & build, sebuah solusi lengkap dari awal hingga akhir bagi bunda yang ingin mewujudkan berbagai ide kreatifnya.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved