Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
UNTUK mempercepat inklusi perluasan penggunaan transaksi digital QRIS, Bank Indonesia meramu lagi tarif Merchant Discount Rate (MDR) menjadi progresif berdasarkan nilai transaksi.
"Yang nilai transaksinya sampai dengan Rp100.000, MDR 0%. Sedangkan untuk transaksi di atas Rp100.000 tarif MDRnya 0,3%," kata Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo, pada Konferensi Pers RDG BI bulan Juli 2023, Selasa (25/7).
Perry menyebut ini kebijakan akselerasi digitalisasi yang pro rakyat, pro merchant, pro ekonomi dan keuangan inklusif.
Baca juga : QRIS, Revolusi Sistem Pembayaran
Langkah bauran kebijakan ini mempertajam strategi digitalisasi sistem pembayaran untuk perluasan inklusi ekonomi dan keuangan digital, melalui penguatan kebijakan merchant discount rate (MDR) QRIS segmen usaha mikro berdasarkan nominal per transaksi secara progresif.
Baca juga : BI Sesuaikan Merchant Discount Rate 0,3% per 1 Juli 2023, Pedagang Katakan Tarif di Lapangan 0,7%-1,5%
Kebijakan ini berlaku secepat-cepatnya 1 September 2023 dan selambat-lambatnya 30 November 2023, untuk memberikan kesempatan industri menyiapkan sistemnya.
Deputi Gubernur Bank Indonesia Doni Primanto Joewono menjelaskan batas MDR 0% di transaksi maksimal Rp100.000 sudah mereka hitung.
"Untuk QRIS tetap tumbuh tapi pro rakyat. Kami melihat ternyata volume transaksi yang di bawah Rp100.000 itu 70% dari usaha ultra mikro (UMi). UMi sendiri itu 30% dari total merchant yang hampir 27 juta pedagang. Jadi itu pertimbangan di bawah Rp100.000 yang dibebaskan tarif MDRnya atau 0%," kata Doni.
Kinerja transaksi ekonomi dan keuangan digital sendiri tetap kuat didukung oleh sistem pembayaran yang aman, lancar, dan andal.
Nilai transaksi Uang Elektronik (UE) pada triwulan II 2023 meningkat 14,82% (yoy) sehingga mencapai Rp111,35 triliun, sementara nilai transaksi digital banking tercatat Rp13.827 triliun atau tumbuh sebesar 11,6% (yoy).
Nominal transaksi QRIS terus menunjukkan pertumbuhan sebesar 104,64% (yoy) sehingga mencapai Rp49,65 triliun, dengan jumlah pengguna 37,0 juta dan jumlah merchant 26,7 juta yang sebagian besar UMKM.
Bank Indonesia terus mendorong akselerasi digitalisasi sistem pembayaran untuk inklusi ekonomi keuangan dan kerja sama antarnegara.
Dalam pada itu, nilai transaksi pembayaran menggunakan kartu ATM, kartu debet, dan kartu kredit mencapai Rp2.115,57 triliun atau tumbuh sebesar 3,0% (yoy).
Dari sisi pengelolaan uang Rupiah, jumlah Uang Kartal Yang Diedarkan (UYD) pada triwulan II-2023 meningkat 8,74% (yoy) sehingga menjadi Rp992,2 triliun. (Z-8)
Ternyata, Indonesia pernah memiliki uang unik dan langka di dunia, lho! Uang ini berukuran seperti biji jagung dan juga ada uang yang cara pembuatannya dengan ditenun oleh putri-putri istana.
Teknologi tidak bisa lagi dipisahkan dari kehidupan masyarakat. Hampir semua kalangan telah menggunakan teknologi, terutama untuk kepentingan pekerjaan, sekolah dan juga hiburan.
Transformasi digital di sektor keuangan Indonesia berkembang begitu pesat. Itu ditandai dengan adopsi teknologi pada sistem pembayaran yang semakin meningkat.
Revolusi digital telah membawa perubahan signifikan dalam cara masyarakat bertransaksi. Salah satu inovasi paling menonjol adalah munculnya sistem pembayaran tanpa batas.
Indonesia memiliki sebuah capaian dalam sektor investasi digital, yakni menjadi yang terbesar di ASEAN dengan menduduki peringkat ke-2.
Pada hari pertama Festival Ekonomi Keuangan Digital Indonesia (FEDKI), tantangan keamanan siber menjadi sorotan utama.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved