Headline
Hakim mestinya menjatuhkan vonis maksimal.
Talenta penerjemah dan agen sastra sebagai promotor ke penerbit global masih sangat sedikit.
RISET Euromonitor bertajuk Top 100 Retailers in Asia 2022 mengungkap bahwa Shopee menjadi Raja Ritel Asia Tenggara, setelah menduduki posisi teratas dari daftar 20 perusahaan ritel terbesar. Shopee dilaporkan berhasil menorehkan nilai penjualan sebesar US$16,06 miliar atau sekitar Rp240,5 triliun disusul Tokopedia (US$12,88 miliar atau sekitar Rp192,8 triliun), Alibaba Group di posisi keempat (US$8,09 miliar atau sekitar Rp121,1 triliun), dan PT Sumber Alfaria Trijaya, induk perusahaan Alfamart yang menempati posisi kelima (US$6,68 miliar atau sekitar Rp100 triliun).
Euromonitor mengatakan, predikat tersebut dicapai berkat suksesnya pendekatan berbeda untuk setiap negara atau dengan kata lain penerapan strategi lokalisasi. Ini untuk dapat memasarkan produk sesuai dengan selera dan preferensi konsumen dalam wilayah yang lebih spesifik untuk memaksimalkan penjualan. Strategi tersebut kemudian diterapkan Shopee melalui tiga program yakni pendampingan bagi penjual melalui Bimbel dan Kampus UMKM, Kampanye Tematik yang disertai voucer gratis ongkos kirim, serta kelengkapan fitur penjualan yang memudahkan pengguna dan penjual dalam bertransaksi.
Shopee paham bahwa pelatihan keterampilan digital masih perlu dilakukan dengan sistem tatap muka untuk membantu penjual di berbagai daerah di Indonesia dengan kemampuan berbeda agar bisa naik kelas. Solusinya, program Bimbel Shopee dan Kampus UMKM Shopee di berbagai daerah.
Baca juga: Neraca Perdagangan Juni 2023 Diperkirakan Surplus 1,33 Miliar Dolar AS
Untuk pembeli di Indonesia yang peka terhadap harga, Shopee kerap memberikan berbagai penawaran menarik lewat kampanye tematik seperti 9.9 Super Shopping Day dan Big Ramadan Sale. Kampanye Tematik merupakan senjata unggulan dari Shopee yang dihadirkan untuk pengguna baik penjual maupun pembeli di setiap bulan. Bahkan, riset dari lembaga penelitian IPSOS pada 2023 menunjukkan bahwa Kampanye Tematik merupakan salah satu faktor utama yang membuat Shopee menjadi pilihan utama para pengguna.
Shopee juga terus memberikan dukungan tambahan berupa promosi gratis ongkir dan badai voucer yang membantu meningkatkan transaksi di toko penjual dengan menambah trafik pembeli dan meningkatkan konversi ke penjualan. Toko online Batik Ruzza sebagai salah satu UMKM yang merasakan dampak positif dari strategi lokalisasi yang diterapkan oleh Shopee. Batik Ruzza bergabung di Shopee sejak 2015.
Baca juga: Alasan IEA Pangkas Perkiraan Kenaikan Permintaan Minyak Tahun Ini
Pemilik Batik Ruzza, Arif Budiyanto, mengatakan bahwa awal mula ia mengunduh Shopee untuk berbelanja. Namun pada akhirnya, dia mencoba mengembangkan bisnis batik secara digital di Shopee. Pada masa awal Batik Ruzza berjualan di Shopee, Arif diberikan pendampingan dan edukasi dalam memahami berbagai fitur-fitur di aplikasi oleh tim komunitas melalui program Bimbel. Setelah memahami fitur tersebut, penjualan Batik Ruzza terus meningkat dan pembeli semakin percaya.
Selain itu, Arif mengikuti Kampanye Tematik. Omzet terbesarnya ia dapatkan setiap kampanye di bulan Ramadan. "Yang paling utama itu kampanye Ramadan. Penjualan kami (Batik Ruzza) bisa melonjak berkali-kali lipat sampai kehabisan stok," ujar Arif. Batik Ruzza juga mengikuti kampanye tanggal kembar dan flash sale yang sangat membantu meningkatkan trafik dan penjualan toko. (Ant/Z-2)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved