Headline
Dalam suratnya, Presiden AS Donald Trump menyatakan masih membuka ruang negosiasi.
Dalam suratnya, Presiden AS Donald Trump menyatakan masih membuka ruang negosiasi.
Tidak semua efek samping yang timbul dari sebuah tindakan medis langsung berhubungan dengan malapraktik.
DI tengah Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia mengalami sideways, produk Reksa Dana dari PT Danareksa Investment Management (DIM) yaitu Danareksa Balanced Regular Income Fund (BRIF) hingga 19 Juni 2023 YTD mencatatkan Asset Under Management (AUM) sebesar Rp1.24 Triliun.
Jumlah AUM dari produk Reksa Dana andalan DIM ini mengalami kenaikan signifikan dalam kurun waktu 6 bulan. Sebagai informasi, di posisi 19 Desember 2022 AUM dari produk Reksa Dana Unggulan DIM ini berada di angka sebesar Rp105,3 Miliar.
"Pencapaian luar biasa kinerja produk Reksa Dana Danareksa Balanced Regular Income Fund (BRIF) ini tentunya menjadi hal positif. Disisi lain, produk ini bisa menjadi pilihan masyarakat investor ditengah IHSG yang tengah mengalam
Baca juga : Kelola Aset untuk Masa Depan yang Lebih Cerah Bersama Financial Advisor dari BRI Prioritas
Produk Reksa Dana Danareksa Balanced Regular Income Fund (BRIF), merupakan produk unggulan dari DIM, yang memiliki strategi memaksimalkan komposisi investasi pada Instrumen Obligasi,dengan menekankan pada Obligasi yang memberikan dividen setiap bulan.
Hal ini bertujuan untuk memberikan imbal hasil dalam bentuk dividen secara berkala. Produk Reksa Dana Danareksa Balanced Regular Income Fund (BRIF) ini memiliki karakteristik yang berbeda dengan Reksa Dana campuran pada umumnya yang mengalokasikan dana ke berbagai jenis instrumen investasi, seperti saham, obligasi, dan instrumen pasar uang.
Terkait kinerja produk Reksa Dana Danareksa Balanced Regular Income Fund (BRIF), berdasarkan data INFOVESTA kinerja 1 tahun terakhir dengan data per 19 Juni 2023, total return dana untuk Reksa Dana Danareksa Balanced Regular Income Fund (BRIF) adalah sebesar 6.02%.
Baca juga : Dana Kelolaan Reksa Dana BRI Manajemen Investasi Tumbuh 13% di 2023
Kinerja Reksa Dana ini lebih baik dibandingkan dengan rata-rata kinerja Reksa Dana Campuran di Industri yang tergabung dalam Infovesta Balanced Fund Index yang tercatat sebesar 1,46%.
Marsangap mengaku optimistis produk Reksa Dana Danareksa Balanced Regular Income Fund (BRIF) kedepan akan terus mencatatkan kinerja positif. Hal ini karena Reksa Dana ini didukung oleh katalis-katalis positif dari sisi domestik makroekonomi Indonesia, diantaranya yaitu Proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia untuk tahun 2024 tetap berada di kisaran sekitar 5%.
Stabilitas inflasi diperkirakan dipertahankan dalam rentang 1,5 hingga 3,5%, yang berdasarkan faktor eksternal yang menunjukkan volatilitas harga komoditas yang relatif rendah dibandingkan dengan tahun 2022.
Baca juga : Beragam Pilihan Reksa Dana sebagai Alternatif Instrumen Investasi yang Menarik
"Selain itu, ada faktor berupa peningkatan kinerja tim pengendali inflasi di tingkat pusat dan daerah, serta suku bunga Indonesia untuk Surat Berharga Negara (SBN) dengan tenor 10 tahun diproyeksikan menguat menjadi 6%," ujarnya.
Berdasarkan semua katalis di atas dan adanya potensi penurunan suku bunga, Danareksa Balanced Regular Income Fund (BRIF) yang banyak berinvestasi pada instrumen surat utang, dan juga memiliki manfaat utama berupa dividen setiap bulannya dan sebagai diversifikasi investasi.
"Diharapkan akan mampu memberikan kinerja yang lebih baik dari sisi Nilai Aktiva Bersih sampai dengan akhir tahun 2023," pungkasnya. (RO/Z-5)
Keterbukaan terhadap ide dan kolaborasi lintas sektor merupakan kunci dalam mewujudkan visi Indonesia menuju 2045.
Kehadiran Indonesia dalam pameran ini merupakan undangan resmi dari Pemerintah Provinsi Gansu.
Bank Indonesia mengungkapkan posisi cadangan devisa Indonesia pada akhir Juni 2025 tercatat sebesar US$152,6 miliar atau senilai Rp2.477 triliun.
SEJUMLAH posisi Duta Besar (Dubes) Indonesia untuk berbagai negara mitra strategis masih kosong hingga saat ini. Hal ini menimbulkan kekhawatiran di kalangan pakar hubungan internasional.
PERIODE transisi pemerintahan dinilai menjadi salah satu faktor yang menyebabkan gagalnya investasi senilai Rp1.500 triliun masuk ke Indonesia pada tahun lalu.
PADA 2024 pemerintah gagal membawa masuk investasi sebesar Rp1.500 triliun. Aturan yang tumpang tindih hingga bertumpuknya perizinan disebut menjadi faktor yang mempengaruhi.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved