Headline
Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.
Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.
KEJADIAN yang menimpa Bank Syariah Indonesia (BSI) patut menjadi pelajaran bagi pemerintah dan Kementerian BUMN. DIREKTUR Indonesia Development and Islamic Studies Yusuf Wibisono mengatakan agar tidak lagi melakukan konsolidasi prematur atas bank BUMN Syariah. Seandainya nasabah masih memiliki BSM, BNI Syariah dan BRI Syariah masing-masing sebagai BUS (bank umum syariah) yang terpisah, masyarakat memiliki pilihan yang lebih beragam dan menguntungkan bagi mereka, sesuai dengan kebutuhan.
“Ke depan, jangan ada lagi merger antar bank BUMN Syariah, seperti rencana BSI untuk akuisisi BTN Syariah. Sebagai market leader, bank BUMN Syariah seharusnya dibiarkan tumbuh secara organik dan diberi kesempatan menjadi besar dengan berspesialisasi pada ceruk pasar yang berbeda,” kata Yusuf.
Bagi bank syariah sendiri, keandalan sistem layanan keuangan menjadi krusial dan tidak boleh dipertaruhkan dengan apapun, termasuk karena harga yang murah atau karena sumber daya manusia (SDM) yang tidak kompeten, terlebih bagi BSI yang memiliki laba Rp4,26 triliun.
Baca juga: Rp378 Juta Uang Nasabah BSI Raib tidak Terkait Sistem
Bank syariah harus tegas merekrut dan hanya menerima SDM dengan kualifikasi tinggi untuk mengelola teknologi dan sistem layanan mereka, tidak sekedar karena senioritas. Yusuf juga meminta Bank syariah bekerja sama dengan pihak yang kredibel meski dengan harga yang lebih mahal, agar kepentingan konsumen terjaga.
“Terkait dengan cita-cita menjadi pusat keuangan syariah dunia, menurut saya sebaiknya kita lebih membumi,” kata Yusuf.
Baca juga: Pengamat: OJK dan Kementerian BUMN Harus Evaluasi Manajemen BSI
Sebelum melangit dengan cita-cita tinggi tersebut bank syariah sebaiknya menguatkan hal-hal mendasar, seperti fitur dan layanan keuangan yang komprehensif dengan harga yang kompetitif, dan tentunya keandalan sistem IT yang teruji.
“Hanya dengan demikian bank syariah akan mampu memperluas pasar, yang hingga kini market share perbankan syariah baru di kisaran 7%. Dengan market share yang lebih tinggi, setidaknya di kisaran 20-30%, baru Indonesia bisa bicara menjadi pusat keuangan syariah global. Saat ini, pemimpin perbankan syariah global adalah Arab Saudi yang market share perbankan syariah di negara itu di kisaran 70%,” kata Yusuf. (Try/Z-7)
Di balik lajunya perkembangan perbankan syariah, masih terdapat banyak hal yang dapat diperdebatkan terkait dengan produk dan operasional bank dari perspektif syariah.
PT Bank Syariah Indonesia (BSI) secara konsisten mendorong pertumbuhan usaha mikro kecil dan menengah (UMKM), salah satunya dari aspek digital.
Direktur Utama Bank DKI, Agus Haryoto Widodo menyampaikan harapannya dengan ditandatanganinya Nota Kesepahaman ini dapat meningkatkan inklusi keuangan syariah di DKI Jakarta.
Dompet Dhuafa mengembangkan sistem berbasis digital dan mencoba mengembangkan dunia metaverse.
Total nilai beasiswa yang telah diberikan mencapai Rp 3,7 miliar, dan berhasil membantu 60 mahasiswa dari enam universitas terkemuka di Indonesia untuk meneruskan pendidikan mereka.
Kegiatan ini merupakan wujud rasa syukur perseroan atas pencapaian yang telah diraih selama tahun 2023 dan harapan untuk bisa melalui tahun 2024 dengan lebih baik.
KEKETUAAN ASEAN Indonesia baru berjalan tiga bulan. Menteri Luar Negeri Retno Marsudi menyebut, sepanjang 90 hari itu, Indonesia telah mewujudkan sejumlah capaian.
Itu menunjukkan bahwa aliran keuangan di seluruh sistem itu penting. Bukan hanya triliunan di keuangan konservasi, tetapi ini triliunan di seluruh sistem keuangan.
Dengan aplikasi Finpay Money para pemudik tidak perlu membawa uang cash dalam jumlah banyak atau repot mencari ATM di perjalanan mudik
Quality spending ini harus menjadi sebuah langkah-langkah yang disiapkan karena formulasinya akan berbeda nanti ke depan di dalam UU HKPD.
Di tengah kondisi likuiditas yang masih longgar, intermediasi perbankan menunjukkan perbaikan. Sekalipun mengalami kontraksi -1,28% (yoy) per Mei 2021.
Untuk mempertahanlan stabilitas sistem keuangan saat ini, OJK telah mempersiapkan beberapa kebijakan strategis bekerja sama dengan pemerintah dan Bank Indonesia
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved