Headline
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
BRI & Pegadaian Indonesia Coffee Festival (ICF) 2023 sukses menarik perhatian para pencinta dan pelaku bisnis kopi nasional.
Festival yang diselenggarakan pada 5-7 Mei 2023 di JIEXPO Kemayoran, Jakarta, tersebut menjadi acara bergengsi di industri kopi Indonesia dengan menghadirkan berbagai kebutuhan individual maupun bisnis.
Mulai dari biji kopi, mesin espresso, mesin roasting, perlengkapan barista, packaging, cup, marketing agency, dan juga retail solution seperti sistem point of sales dari berbagai merek terkemuka baik lokal dan dunia.
Baca juga: Melihat dari Dekat Industri Kopi Nusantara di ICF 2023
Tidak hanya berkolaborasi dengan ratusan merek, BRI & Pegadaian Indonesia Coffee Festival 2023 juga menghadirkan berbagai kegiatan yang dapat memperkuat jaringan para pelaku usaha dan juga industri kopi Indonesia seperti kejuaraan barista, kejuaraan brewer, cup tasters dan berbagai program lainnya seperti speed-dating dengan investor, best booth award, people’s choice menu, sajian kopi terbaik Indonesia, dsb.
Menteri BUMN Dukung Ekosistem Industri Kopi
Pada acara tersebut hadir Menteri BUMN RI Erick Thohir. Menurut Erick, upaya mendukung ekosistem industri kopi ini tak terlepas dari visi industrialisasi pangan yang dicanangkan pemerintah.
Hal tersebut merupakan salah satu upaya dalam mempertahankan pertumbuhan ekonomi secara berkelanjutan.
Erick mengatakan, selain industrialisasi pangan, upaya menopang pertumbuhan ekonomi lainnya adalah hilirisasi sumber daya alam dan penguatan ekonomi kreatif.
Baca juga: Gandeng Undangin, Franchise & License Expo Indonesia Ke-20 Gelar Festival Kopi
Adapun industrialisasi pangan seperti penguatan ekosistem kopi nasional perlu digalakkan dan tak terlepas dari kontribusi konsumsi domestik terhadap pertumbuhan ekonomi nasional.
“Mesti ada industrialisasi di mana seluruh stakeholders bekerja sama sehingga kualitasnya bagus. Sehingga ada nilai tambah. Itu bisa lakukan dengan hilirisasi dan domestic consumption. Jadi saya mendukung ekosistem kopi ini,” katanya tegas.
Solusi ekosistem kopi nasional, dengan mendukung penguatan industri kopi secara langsung dari hulu hingga hilir dilakukan oleh BUMN.
Untuk mengembangkan industri kopi Indonesia salah satunya melalui skema Program Makmur Kopi yang dilakukan oleh semua pelaku ekosistem Kopi Indonesia di PMO Kopi Nusantara dengan BRI sebagai salah satu stakeholders utama.
“Oleh karena itu saya di BUMN mengajak teman-teman untuk menjadi solusi. Terciptalah ini, supaya terintegrasi semua stakeholders,” jelasnya.
Indonesia, Penghasil Kopi Terbesar Keempat Dunia
Pada kesempatan yang sama Direktur Utama BRI Sunarso memaparkan bahwa Indonesia merupakan negara terbesar keempat di dunia penghasil kopi. Indonesia menyumbang 6,6% produksi kopi dunia, berada di bawah Brasil, Vietnam dan Kolombia.
Dalam paparannya, mantan Dirut Pegadaian yang berhasil menginisiasi “The Gade Coffee Shop” dan “Gade Emas” tersebut menyebutkan bahwa di sektor hulu bisnis kopi masih akan terus tumbuh dan berkembang baik di pasar domestik maupun di secara global.
Kemudian di sektor hilir revenue kopi global diproyeksikan akan terus meningkat.
Baca juga: The Royale Krakatau Gelar Ajang Pencarian Seniman Barista Kopi Di Cilegon
Sunarso pun menjabarkan terkait pentingnya peningkatan nilai tambah komoditas tersebut melalui industrialisasi kopi. Saat ini rerata produksi kopi nasional sekitar 600 kg per hektar per tahun. Padahal normalnya adalah 1,5 ton-2 ton per hektar per tahun.
Kemudian jika dilakukan penjualan dalam bentuk biji kopi, akan menjadi 500 kg saja. Harga jualnya sekitar Rp15 juta saja.
Adapun jika produksi dalam biji kopi yang sudah diproses roasted, maka akan susut menjadi 350 kg, tapi nilai jualnya menjadi Rp45 juta.
Namun jika dijadikan bubuk maka akan menjadi 340 kg saja dengan nilai jual meningkat sekitar Rp50 juta.
Sedangkan jika kopi bubuk ini dijual dalam bentuk cup siap minum, akan menjadi sekitar 57.000 cup yang nilai jualnya dapat mencapai sekitar Rp850 juta.
“Jadi adalah penting bagi kita semua untuk tahu persis sebenarnya nilai tambah kopi itu ada di fase mana. Dan berapa besar nilai tambahnya, lalu ke mana kita harus fokuskan energi kita untuk meningkatkan nilai tambah kopi kita”, ujarnya menegaskan.
Baca juga: Mahasiswa Prasetiya Mulya Sukses Kembangkan Varian Teh dari Kulit Buah Kopi
Oleh sebab itu, menurutnya penting agar kopi dari Indonesia dijual dalam bentuk cup yang di-branding dari Tanah Air. Jangan sampai kopi dari Indonesia, ketika masuk ke pasar global di-brandingdengan brand luar.
“Ini tantangan sekaligus masalah yang harus kita jawab bersama, karena itu perlu kita sepakati visi kopi Indonesia ke depan. Visinya adalah ‘Menjual Kopi Dengan Nilai Tambah yang Maksimal’. Visinya itu! dan sudah barang tentu dijual secara global,” ujarnya menegaskan.
Untuk mendukung aspirasi tersebut, BRI pun turut mendorong kebutuhan industrialisasi produk pangan tersebut. Sunarso pun menjelaskan bahwa pihaknya sudah memetakan strateginya.
Pertama, dari sisi on farm atau di ladang yang dibutuhkan mulai dari analisis tanah, rekomendasi dan penyediaan pupuk, benihhingga pestisida. Atau bahkan jika perlu bebas dari pestisida menjadi kopi organik.
Baca juga: Tiga Varian Kopi Indonesia Unjuk Gigi di Amsterdam Coffee Festival 2023
Kedua, butuh teknologi untuk mekanisasi pertanian. Tentunya dengan pendampingan agronomis dan budidaya.
Ketiga, begitu panen masuk fase off-farm maka harus ada pengolahan pasca panen, pemberian modal kerja sepertiKUR, distributor financing, kemudian menyediakan off taker, kemudian capacity building dan workshop,” tuturnya.
Keempat, lanjut Sunarso menjelaskan, untuk membangun ekosistem bisnis yang berkelanjutan harus ada project leader untuk supervisi bisnis, hingga koordinasi kegiatan.
“Hal ini pun perlu disokong oleh berbagai pihak diantaranya banking dan financial institution untuk pendanaan. Kemudian penguatan sarana produksi, teknologi research and development, perlu adanya pendampingan budidaya dan off taker,dan harus di-cover asuransi supaya untung dan aman,” pungkasnya. (RO/S-4)
Dirketur Utama Antam Achmad Ardianto berkomitmen membawa perseroan untuk tumbuh sebagai global key player dalam industri pertambangan yang berkelanjutan.
PT Telkom Indonesia (Telkom) dijadwalkan menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) pada 27 Mei 2025 mendatang.
PT Telkom Indonesia dikabarkan menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) Tahun Buku 2024, pada 27 Mei 2025 mendatang.
KEMENTERIAN BUMN resmi menunjuk Rivan A. Purwantono sebagai anggota Direksi baru PT Jasa Marga (Persero) Tbk dalam RUPS yang digelar pada Rabu (7/5).
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir merombak jajaran direksi Perum Bulog dengan menunjuk Mayor Jenderal TNI Novi Helmy Prasetya sebagai Direktur Utama.
Harli mengatakan pihaknya telah mengajukan pencekalan ASB ke pihak Imigrasi agar tidak bepergian ke luar negeri.
Di tengah ketidakpastian global, BRI tetap menunjukkan ketahanan dan optimisme terhadap pertumbuhan profitabilitas pada 2025-2026.
Dirut BRI Sunarso mewaspadai potensi perang dagang akibat pengenaan tarif tinggi oleh Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump dapat memicu kekhawatiran pengetatan likuiditas
SEPANJANG 2024, PT Bank Rakyat Indonesia Tbk atau BRI berhasil menyalurkan kredit hingga Rp1.354,64 triliun. Angka ini tumbuh 6,97% secara tahunan atau year on year (yoy).
PT Bank Rakyat Indonesia (BRI) berhasil membukukan laba bersih sebesar Rp60,64 triliun di sepanjang 2024.
Dengan mendukung pertumbuhan dan pemberdayaan UMKM, BRI berperan aktif menciptakan ekonomi yang inklusif, memberdayakan masyarakat dari tingkat akar rumput, dan mempercepat upaya
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved