Sepanjang 2015 hingga 2030, Indonesia memerlukan sekitar 9 juta pekerja baru di bidang digital atau sekitar 600 ribu orang setiap tahunnya. Kebutuhan ini akan terus bertambah seiring pesatnya perkembangan teknologi dan permintaan pasar.
Fakta lainnya terkait pekerja di bidang digital, riset bertitel Asia Pacific Digital Skills Study: The Economic Benefits of a Tech-Savvy Workforce oleh Gallup menyatakan tingginya kontribusi pekerja yang menggunakan keterampilan digital tingkat lanjut di Indonesia terhadap perekonomian nasional. Mereka, termasuk arsitektur cloud atau pekerja yang terlibat dalam pengembangan perangkat lunak, berkontribusi sekitar Rp621,4 triliun terhadap produk domestik bruto (PDB) Indonesia.
Salah satu pemicunya, tingkat penghasilan yang diperoleh para pekerja sektor ini 121% lebih tinggi jika dibandingkan mereka yang berpendidikan serupa tetapi tidak menggunakan keterampilan digitalnya di tempat kerja. Laporan tersebut juga memperlihatkan, peningkatan kemampuan terkait teknologi memiliki manfaat signifikan bagi pekerja, organisasi, dan ekonomi.
Demikian terungkap dalam peluncuran program Percepatan Transformasi Indonesia ke Ekonomi Digital dengan Meningkatkan Bakat Digital (Talenta) hasil kolaborasi Badan Pembangunan Internasional Amerika Serikat (USAID), Amazon Web Services (AWS), dan Elitery, penyedia layanan teknologi informasi. Program yang bertujuan untuk memperkuat ekosistem digital Indonesia ini berlaku mulai hari ini, Kamis (13/4) di Jakarta. Targetnya, melahirkan 60.000 lulusan siap kerja dari 20 universitas serta 100 startup digital.
“Keterampilan penting ini akan membantu pekerja dan usaha kecil dan menengah di Indonesia semakin berkembang di pasar digital yang terus tumbuh,” kata Direktur USAID Indonesia Jeff Cohen.
Terkait peran komputasi awan dalam program ini, akan mendukung startup digital dalam mengadopsi teknologi baru. ”Talenta akan membantu meningkatkan keterampilan dan meningkatkan akses startup ke pendanaan. Hasilnya, kolaborasi ini dapat membantu menumbuhkan bisnis lokal dan mendorong ekonomi digital Indonesia, memastikan mata pencaharian jangka panjang yang berkelanjutan bagi masyarakat Indonesia,” kata Cohen.
Talenta melibatkan universitas yang selama ini berkontribusi mengembangkan pekerja di bidang komputasi awan di Indonesia dengan meningkatkan keterampilan mahasiswa, dosen dan universitas. Program ini juga akan membentuk Cloud Landing Zone untuk membantu startup dan UMKM dengan memberikan tantangan untuk berinovasi, dukungan, dan mengembangkan AWS Cloud.
Country Manager, Worldwide Public Sector Indonesia AWS Mohammad Ghozie Indra Dalel menyatakan di Indonesia, AWS telah berkomitmen untuk memberdayakan ratusan ribu orang Indonesia dari semua latar belakang dengan kecakapan cloud pada 2025. Sebanyak 400.000 orang Indonesia telah dilatih hingga saat ini. ”Program Talenta akan semakin memperkuat komitmen jangka panjang kami untuk membantu mendorong inovasi dan menumbuhkan ekonomi digital Indonesia,” kata Dalel.
Sementara, Direktur utama Elitery Kresna Adiprawira menyatakan pihaknya berkomitmen penuh mendukung pemerintah Indonesia membangun SDM di bidang digital, terutama teknologi Cloud. ”Kami mendedikasikan keahlian dan kemampuan kami untuk perkembangan industri Cloud di Indonesia demi masa depan cerah industri teknologi Indonesia,” kata Adiprawira. (X-8)