Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

Luhut akan Bujuk Amerika Gunakan Produk Nikel Indonesia

Insi Nantika Jelita
10/4/2023 18:19
Luhut akan Bujuk Amerika Gunakan Produk Nikel Indonesia
Menko Marves Luhut Binsar Panjaitan menyampaikan paparan pada pertemuan The 4th Indonesia Fintech Summit yang diprakarasi oleh Otoritas Jasa(Antara)

MENTERI Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan mengupayakan agar produksi nikel Indonesia tidak dikucilkan oleh Amerika Serikat (AS).

Ia menegaskan Indonesia siap melakukan perjanjian dagang bebas (free trade agreement/FTA) secara terbatas terkait mineral kritis dengan Amerika Serikat (AS). Luhut dalam waktu dekat akan terbang ke AS untuk membicarakan hal tersebut.

"Saya bilang kita tergantung Amerika, kalau Amerika mau (FTA terbatas), kita siap. Mungkin dengan perjanjian bebas secara terbatas," kata Luhut dalam konferensi pers di Kantor Kemenko Marves, Jakarta, Senin (10/4).

Baca juga : 

Dikutip dari keterangan pers Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia, Pemerintah AS akan menerbitkan pedoman kredit pajak bagi produsen baterai kendaraan listrik di bawah Undang-Undang (UU Pengurangan Inflasi. UU ini mencakup US$370 miliar dalam subsidi untuk teknologi energi bersih.

Baca juga : 

Namun, baterai yang mengandung komponen sumber Indonesia dikhawatirkan tidak memenuhi syarat untuk kredit pajak Inflation Reduction Rate (IRA) secara penuh, karena Indonesia belum memiliki perjanjian perdagangan bebas terbatas dengan AS, utamanya soal mineral kritis seperti nikel.

"Kalau AS nggak mau, ya mau diapain. Yang rugi kan mereka juga, kita masih ada market lain," tegas Luhut.

Diakui Luhut, dengan AS menerapkan IRA akan membuat pasar energi negara Paman Sam jauh lebih menarik karena menawarkan paket perlindungan iklim dan energi.

Namun, Menko Marves menegaskan tidak mau ambil pusing soal kebijakan AS tersebut. Ia menyebut Indonesia kaya akan sumber daya mineral, sehingga diyakini pasar nikel dalam negeri akan tetap laku.

"Sebenarnya IRA itu yang membuat Amerika lebih menarik. Misalnya, penawaran gas yang akan banyak beralih ke AS. Tapi, dalam konteks (nikel) ini, kita masih oke. Kita akan buat prekursor dan katoda," ucapnya. (Z-8)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Putra Ananda
Berita Lainnya