Senin 27 Maret 2023, 17:23 WIB

KCI Masih Impor KRL Bekas Tahun Depan, Ini Alasannya

Insi Nantika Jelita | Ekonomi
KCI Masih Impor KRL Bekas Tahun Depan, Ini Alasannya

MI/M Soleh
Suasana di Depo KRL Depok, Jawa Barat

 

DIREKTUR Utama Kereta Commuter Indonesia (KCI) Suryawan Putra Hia mengungkapkan, pengadaan kereta rel listrik (KRL) impor bekas dari Jepang masih akan dilakukan di tahun depan.

Ia mengatakan dalam rapat bersama yang dipimpin Menko Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan beberapa waktu lalu menghasilkan keputusan untuk pengadaan pengganti KRL. Untuk tahun ini, persetujuan impor Kereta bekas di 2023 masih menunggu hasil audit Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP).

Lalu, di tahun depan ada dua opsi yakni melakukan retrofit secara menyeluruh atau mengupayakan sebagian retrofit dan impor KRL bekas. 

Baca juga : KAI Gratiskan Tarif Angkut Motor Saat Mudik Lebaran

Retrofit sendiri merupakan modernisasi atau penambahan teknologi atau fitur baru pada sistem lama KRL. Pelaksanaan retrofit akan dilakukan lewat PT Industri Kereta Api (Inka) untuk menggantikan kereta yang pensiun.

"Ada beberapa pertimbangan (masih impor KRL), pertama soal kemampuan produksi Inka dan kedua kemampuan finansial KCI," kata Suryawan dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi VI DPR RI, Jakarta, Senin (27/3).

Baca juga : Transportasi IKN, Menhub ungkap Rencana Bangun Bandara dan Kereta

KCI sudah memesan 16 rangkaian kereta baru (trainset) atau 192 unit kereta baru ke Inka, namun baru bisa beroperasi di 2025.

Suryawan menambahkan untuk saat ini ada beberapa kereta yang sudah tidak bisa beroperasi karena usia sarana kereta yang di atas 40 tahun, sehingga sistem pengadaan suku cadang kereta tidak mumpuni.

KCI akan mengganti 10 rangkaian kereta atau trainset di tahun ini dan membutuhkan 19 trainset di 2024 untuk mengkonversi kereta lama.

Wakil Ketua Komisi VI DPR Mohamad Hekal mendesak agar PT KCI selaku anak usaha PT Kereta Api Indonesia untuk memprioritaskan pelaksanaan retrofit ketimbang pengadaan impor KRL bekas di 2024.

Ia pun mempertanyakan langkah PT KCI yang memesan kereta baru ke Inka di tahun lalu, sementara sudah mengetahui ada banyak kereta yang masuk masa pensiun.

"Kan bapak tahu yang operasi kereta ini sudah masuk pensiun. Bagaimana perencanaan selama ini. Lalu, ini terkesan ada yang mau impor sekali, padahal kereta yang di luar negeri mau dibuang," katanya. (Z-5)

Baca Juga

Ist

KEK Bisa Menjadi Sumber Pertumbuhan Ekonomi Baru

👤Media Indonesia 🕔Jumat 02 Juni 2023, 10:46 WIB
Saat ini jumlah kawasan ekonomi khusus (KEK) di Indonesia sebanyak 20 KEK, terdiri dari 17 KEK yang beroperasi dan 3 KEK tahap...
ANTARA/MUHAMMAD ADIMAJA

Dolar Melemah karena Data Ekonomi AS

👤Annisa Ayu Artanti 🕔Jumat 02 Juni 2023, 09:22 WIB
Indeks dolar, yang mengacu greenback terhadap enam mata uang utama, turun 0,74% menjadi 103,5585 pada akhir...
MI/Mesakh Ananta Dachi

Lawan Investasi Bodong dengan Platform Digital Literasi Keuangan 

👤Mesakh Ananta Dachi 🕔Jumat 02 Juni 2023, 08:55 WIB
Tumbuh Makna adalah upaya membantu masyarakat dalam mempelajari konsep dasar, strategi, analisis, dan melihat perbedaan produk...

E-Paper Media Indonesia

Baca E-Paper

Berita Terkini

Selengkapnya

BenihBaik.com

Selengkapnya

MG News

Selengkapnya

Berita Populer

Selengkapnya

Berita Weekend

Selengkapnya