SEBAGAI bagian dari transformasi bisnis Philip Morris International, perusahaan induk Sampoerna tersebut terus mengembangkan portofolio produk tembakau inovatif bebas asap berbasis sains dan teknologi. Inovasi berkelanjutan sejak 2008 itu didukung oleh investasi senilai lebih dari US$ 10,5 miliar.
Chief Sciences Officer Smoke-Free Products, Philip Morris International, Badrul Chowdhury mengatakan, sebanyak 980 ilmuwan, insinyur, dan teknisi, termasuk dari Indonesia, terlibat melakukan penelitian dan memperkenalkan produk tembakau inovatif bebas asap.
“Langkah-langkah untuk mengembangkan alternatif yang lebih baik bagi konsumen dewasa terinspirasi dari proses riset dan pengembangan industri lain seperti farmasi yang mengedepankan inovasi untuk menyajikan pilihan terbaik bagi konsumen,” kata Chowdhury dalam keterangan tertulis, Jumat (24/2/2023).
Secara garis besar tahapan riset dimulai dari pengembangan desain produk yang mendorong perokok dewasa beralih ke alternatif tanpa asap, penelitian aerosol secara kimia dan fisika, dan penelitian toksikologi. Tahapan selanjutnya ialah studi klinis, penelitian persepsi dan sikap konsumen. Diakhiri dengan studi dan pengawasan pascapenjualan.
Sebagai bagian dari inovasi berkelanjutan, Philip Morris International dan Sampoerna memperkenalkan generasi terbaru IQOS yang melengkapi portofolio produk tembakau inovatif bebas asap, yaitu IQOS ILUMA. Produk tersebut tidak menghasilkan residu tembakau sehingga tidak perlu dibersihkan.
Produk tersebut menggunakan terobosan teknologi Smartcore Induction System yang memanaskan tembakau secara induksi tanpa bilah (blade) pemanas. Ia menambahkan, beralih sepenuhnya ke IQOS adalah pilihan yang lebih baik bagi perokok dewasa yang memutuskan untuk terus menggunakan produk tembakau atau produk nikotin lainnya.
“Keseluruhan bukti yang terdiri dari data klinis Philip Morris International, bahan kimia aerosol, dan data nonklinis, menunjukkan bahwa beralih sepenuhnya ke IQOS adalah pilihan yang lebih baik bagi perokok dewasa," lanjutnya.
IQOS ILUMA memanaskan batang tembakau yang menggunakan daun tembakau asli pada temperatur yang terkontrol tanpa melalui proses pembakaran.
“Dengan begitu, IQOS ILUMA mengurangi paparan zat berbahaya atau berpotensi berbahaya hingga rata-rata 90-95% dibandingkan dengan asap rokok, seperti IQOS generasi sebelumnya,” tegas dia. (RO/A-3)