WAKIL Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (APINDO) Shinta Kamdani menyampaikan bahwa terdapat beberapa kontribusi yang dapat dilakukan para pengusaha dalam membantu penurunan stunting di Indonesia.
Shinta mengatakan, yang pertama ialah dengan memberikan dukungan teknis kepada masyarakat, khusunya para petani seperti pelatihan dan pengembangan keterampilan untuk meningkatkan kualitas makanan yang dihasilkan.
"Dengan meningkatkan kualitas makanan yang dihasilkan dan memastikan ketersediaan pangan yang bergizi, serta menjaga ketersediaan makanan yang berkualitas, maka risiko stunting di Indonesia dapat berkurang," ujar Shinta dalam kegiatan seminar "Sinergi BKKBN dan Duni Usaha Dalam Upaya Penurunan Prevalensi Stunting di Indonesia" di kantor APINDO, Jakarta, Rabu (22/2).
Kemudian, lanjut Shinta, para pengusaha juga dapat membangun fasilitas kesehatan dan gizi di wilayah sekitar perusahaan atau wilayah-wilayah terpencil. Hal tersebut berguna untuk memudahkan masyarakat dalam mendapatkan fasilitas kesehatan dan gizi.
"Dengan adanya fasilitas kesehatan dan gizi yang mudah dijangkau, maka diharapkan angka stunting di Indonesia dapat ditekan," tuturnya.
Lalu, para pengusaha juga dapat mengadopsi sekolah atau keluarga di wilayah sekitar perusahaan untuk memberikan dukungan dalam hal gizi dan kesehatan.
Tentunya, program ini dapat membantu meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap pentingnya kesehatan dan gizi, serta membantu mengurangi risiko stunting pada anak-anak.
Lebih lanjut, Shinta mengatakan, yang terakhir pengusaha juga dapat membangun jejaring kerjasama dengan lembaga-lembaga terkait untuk meningkatkan koordinasi dan sinergi dalam mengatasi masalah stunting di Indonesia.
"Dengan membangun jejaring kerja sama, tentunya hal tersebut dapat membantu mempercepat penanganan stunting dan meningkatkan efektivitas program-program yang ada," imbuhnya. (E-3)