AWAL 2023 Perumahan Royal Tajur, Bogor mencatatkan kinerja kenaikan signifikan pada penjualan rumah dan apartemen. Pada Januari ini, penjualan proyek Suryamas Group ini membukukan kenaikan 50%, dibandingkan 3 bulan sebelumnya atau rata-rata per bulan di kwartal 4 (Q4) 2022. Peningkatan ini diyakini akan terus berlanjut pada pemasaran di Q 1 2023.
Menurut General Manager PT Tajur Surya Abadi, Hendra Gunawan, agresifnya konsumen dalam membelanjakan properti di Royal Tajur tak lepas dari makin berkurangnya kekhawatiran terhadap resesi ekonomi global pada 2023 yang juga diikuti kenaikan suku bunga kredit.
"Terbukti sebagian besar konsumen kami yang menahan closing di November dan Desember 2022, pada Januari 2023 berani membelanjakan/menginvestasikan uangnya beli rumah atau apartemen di Royal Tajur. Sebelumnya mereka khawatir isu resesi ekonomi global dan suku bunga tinggi benar terjadi. Tapi ternyata tidak segawat yang diperkirakan," kata Hendra, Senin (20/2), di kota Bogor, Jawa Barat.
Karena itu, Hendra meyakini penjualan Royal Tajur tahun ini dapat tumbuh sedikitnya 25-30% dibanding tahun lalu. Beberapa produk unggulan dan menarik pun ditawarkan, yaitu Cluster The Dunters Tahap 2, unit apartemen Tower B Royal Heights Apartment, rumah ready stock di Cluster Avebury dan Bradfield yang diharapkan cepat diserap pasar.
Hendra mengatakan, per Januari 2023 penjualan rumah di Cluster The Dunters Tahap 1 telah sold out (habis terjual) dan di pertengahan Februari ini di-launching pemasaran Tahap 2. Sementara apartemen Tower B sudah terjual sekitar 90%, dan pengembang menargetkan sold out pada pertengahan tahun ini.
"Kami menyarankan, di situasi yang terlihat baik dan optimis ini maka merupakan saat yang tepat memutuskan membeli properti karena jika situasinya sudah booming seperti tahun 2012/2013. Anda sudah terlambat mendapatkan gain yang tinggi akibat developer sudah berani kencang menaikkan harga." ungkapnya.
Dia menambahkan melihat penjualan yang cukup menggembirakan di Cluster The Dunters dan Tower B Royal Heights Apartment, pihaknya memutuskan untuk mempercepat hand over (serah terima) kepada konsumen secara bertahap untuk unit pembelian The Dunters Tahap 1 yang sudah sold out.
Selain itu, kata dia, unit apartemen Tower B yang dalam PPJB masing-masing disebutkan serah terima pada Juli 2024 dan Juli 2023 akan dimajukan menjadi Maret atau 4 bulan lebih awal.
Tak lagi nyicil
Untuk apartemen, kata Hendra, jika dibandingkan dengan proyek apartemen lain, pengembangan Royal Heights Apartment boleh dikatakan tersukses di Bogor. Sebab di saat sebagian apartemen mengalami keterlambatan serah terima, bahkan tak sedikit yang mangkrak pembangunannya dengan alasan dampak dari pandemi covid-19, apartemen low-rise ini malah memajukan jadwal serah terima.
Tak hanya itu, lanjut Hendra, pembeli di Tower A juga sudah menikmati keuntungan dari program rental guarentee (jaminan sewa) dua tahun dari developer. Bahkan beberapa pemilik yang menitipkan unitnya ke platform sewa menyewa mendapatkan gain lebih besar, yaitu Rp5 juta per bulan. Sementara rental guarentee dari developer fix Rp3,25 juta per bulan fix untuk unit 2 bedroom.
Department Head Sales Royal Tajur, Frans Hartono lebih rinci menjelaskan, beberapa konsumen Royal Tajur tidak ikut program itu, tapi menitipkan ke platform sewa menyewa dan hasilnya di atas Rp5 juta per bulan. Ini data selama tiga bulan terakhir yang didapatkan pihaknya dari salah satu platform sewa menyewa unit apartemen.
"Rp5 juta itu dengan okupansi tidak tiap hari atau tidak full sebulan, hanya sekitar 50% saja. Bayangkan kalau tiap hari terisi," jelasnya.
Pemilik (investor) unit 2 bedroom di Tower A ini, ungkap Frans, menyicil ke bank Rp4,7 juta per bulan, dapat hasil sewa Rp5 juta. Berarti dapat gain sedikitnya Rp300 ribu per bulan. Jadi boleh dikatakan mereka tidak lagi nyicil karena sudah dibayarkan dari hasil sewa. Beda kalau ikut program developer, mereka harus tambah sekitar Rp1 jutaan per bulan. (E-3)