Headline
Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.
Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.
Setelah melakukan pemisahan bisnis dari induk (spin off) pada tahun 2022, PT Prudential Sharia Life Assurance (Prudential Syariah) saat ini tengah berfokus untuk meningkatkan pangsa pasar yang baru mencapai 28% sampai 29% pada kuartal III 2022.
"Kami optimistis dengan spin off, peluang untuk memperbesar pangsa pasar sangat terbuka," ungkap Chief Financial Officer Prudential Syariah Paul Setio Kartono dalam Journalist Workshop, di Bogor, Jawa Barat, Jumat (17/3).
Lebih lanjut, salah satu langkah yang akan dilakukan Prudential Syariah untuk meningkatkan pangsa pasar adalah memperkuat kerja sama dengan Nahdlatul Ulama (NU) yang memiliki anggota sebanyak 150 juta orang.
Selain itu, kerja sama juga akan diperkuat dengan beberapa bank hingga perusahaan fintech salah satunya dengan OVO dan akan menambah mitra lainnya.
Dari sisi produk, Prudential Syariah akan menambah Produk Asuransi yang Dikaitkan dengan Investasi (PAYDI) sesuai dengan segmen yang membutuhkan dan menyusul Surat Edaran Otoritas Jasa Keuangan (SE OJK) terbaru soal PAYDI.
"Produk PAYDI akan segera diluncurkan pada tahun 2023, sementara untuk produk tradisional terbaru juga akan diluncurkan setelahnya," ujar Paul. (OL-12)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved