Headline

Dalam suratnya, Presiden AS Donald Trump menyatakan masih membuka ruang negosiasi.

Fokus

Tidak semua efek samping yang timbul dari sebuah tindakan medis langsung berhubungan dengan malapraktik.

Indonesia Merindu Investasi Sektor Parekraf, Serapan Tenaga Kerjanya Enam Kali Lipat

Iis Zatnika
15/2/2023 12:11
 Indonesia Merindu Investasi Sektor Parekraf, Serapan Tenaga Kerjanya Enam Kali Lipat
Ngobrol Asik Bareng Mas Menteri (Ngobras)" tentang Perpu Cipta Kerja diselenggarakan di Jakarta, Selasa (14/2/2023).(Dok Kemenparekraf)

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno menegaskan Indonesia membutuhkan lebih banyak investasi di bidang pariwisata dan ekonomi kreatif (parekraf) untuk mencapai target pertumbuhan ekonomi tahun ini yang mencapai 5,1% hingga 5,3%. Pasalnya, investasi di sektor parekraf terbukti menyerap tenaga kerja lebih banyak, hingga 6 kali lipat dibandingkan sektor lainnya.

Sandiaga mengungkapkan hal itu dalam "Ngobrol Asik Bareng Mas Menteri (Ngobras)" tentang Perpu Cipta Kerja, di Jakarta, Selasa (14/2/2023).

Sandiaga optimistis, jika Perpu Cipta Kerja bisa segera disahkan maka target penyerapan tenaga kerja di sektor parekraf hingga 4,4 juta orang pada 2024 juga akan tercapai. Sebelumnya, pada 2023, target penciptaan lapangan kerja yang berjumlah 1,1 juta, bisa terlampaui hingga 3,3 juta.

“Perpu ini menjadi tools bagi kita untuk menarik investasi, hari ini kami juga mengakomodir masukan dari kementerian dan lembaga lain serta dunia usaha sebagai upaya percepatan pengesahan Perpu. Tadi kita dengar juga masukan dari asosiasi spa. Investasi ini dibutuhkan untuk mengelola potensi alam kita yang luar biasa, keakayaan budaya, tentunya agar kita bisa bangkit lebih cepat,” kata Sandiaga.

Staf Khusus Presiden Bidang Ekonomi Arif Budimanta menyampaikan sosialisasi yang dilakukan Kemenparekraf pada para pemangku kepentingan terkait sektor parekraf akan sangat berdampak bagi implementasi Perpu. “Terutama, kaitannya dengan antisipasi terhadap ketidakpastian perekonomian global," ujar Arif.

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Iis Zatnika
Berita Lainnya