PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC) melalui anak perusahaan PT Medco E&P Indonesia mengalokasikan belanja modal (capital expenditure/capex) sebesar US$275 juta atau sekitar Rp4,16 triliun (kurs Rp15.115) pada 2022. Hingga sembilan bulan pertama 2022, Medco E&P mencatat produksi migas mencapai 161 ribu barel setara minyak per hari (MBOEPD).
Jumlah capex tersebut terbagi untuk dua segmen utama. Untuk segmen migas sebesar US$250 juta dan US$25 juta untuk segmen ketenagalistrikan (power).
Baca juga: Kemendag Take Down 6.678 Penjualan MinyaKita di Marketplace
"Kita investasi cukup banyak di Natuna. Kalau kami tidak investasi, aset di situ akan mati. Investasi ini untuk pengembangan proyek di Natuna," kata Direktur Utama PT Medco E&P Indonesia Ronald Gunawan di Jakarta, Kamis (9/2).
Salah satu proyek yang dikembangkan ialah Proyek Belida Extension di Blok B Laut Natuna. Proyek ini sudah selesai dibangun pada tahun lalu dan memproduksi Lapisan Intra Muda di Natuna.
"Jadi Belida ini lapangan lama, kita develop gas di sana. Bisa mencapai produksi 50 juta standar kaki kubik per hari (mmscfd)," jelasnya.
Berikutnya pengembangan Lapangan Gas Hiu di Blok B Natuna. Medco E&P melakukan pengeboran gas baru di lapangan tersebut.
Produksi migas Medco E&P pada sembilan bulan 2022 mencapai 161 ribu barel setara minyak per hari (mboepd) naik 73% secara tahunan.
Akuisisi Corridor PSC yang memiliki dua lapangan produksi minyak dan tujuh lapangan produksi gas di onshore (garis pantai) Sumatera Selatan), serta pengembangan proyek gas baru di lapangan Hiu, Malong dan Belida di South Natuna Sea Block B PSC mendukung pencapaian tersebut.
Di satu sisi, Direktur Eksekutif ReforMiner Institut Komaidi Notonegoro menambahkan ke depannya Indonesia masih sulit lepas dari pemakaian energi fosil. Gas dinilai sebagai jembatan dalam peralihan transisi energi.
Dalam datanya disebutkan rata-rata rasio cadangan gas bumi terhadap produksi di 2022 sekitar 49 tahun.
"Kenapa gas? Karena emisinya lebih rendah dibandingkan batu bara dan minyak bumi. Kita menambah porsi gas pun sudah bertransisi. Apa yang dilakukan Medco E&P ini bisa membantu pemerintah dalam peralihan ini," ucapnya. (OL-6)