Kamis 02 Februari 2023, 15:21 WIB

Luhut Pekan Depan ke Beijing Bahas Pembengkakan Biaya KCJB

Insi Nantika Jelita | Ekonomi
Luhut Pekan Depan ke Beijing Bahas Pembengkakan Biaya KCJB

Biro Pers Setpres
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan

 

MENTERI Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan menyampaikan masalah pembengkakan biaya atau cost overrun proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) akan rampung pada miggu depan.

Saat ini pemerintah Indonesia dan Tiongkok belum menyepakati besaran nilai pembengkakan biaya tersebut. Adapun penyebab pembengkakan biaya proyek tersebut berasal dari biaya-biaya pembangunan yang tidak terduga, seperti biaya pengadaan lahan dan pengerjaan relokasi fasilitas umum (fasum) dan fasilitas sosial (fasos).

"Enggak ada masalah soal ini. Kita mau finalkan minggu depan di Beijing," kata Luhut di Kantor Kemenko Marves, Jakarta, Kamis (2/2).

Pada November 2022, dari hasil temuan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP), perkiraan pembengkakan nilai proyek KCJB mencapai US$1,45 miliar atau sekitar Rp21,5 triliun (kurs Rp14.874). Sedangkan, dari Tiongkok melalui National Development and Reform Commission (NDRC) memperhitungkan biaya pembengkakan proyek itu sebesar US$980 juta atau Rp14,5 triliun.

Luhut berharap dengan segeranya rampung pembahasan cost overrun, proyek KCJB bisa beroperasi sesuai target pada pertengahan tahun ini. "Kita harapkan seperti itu, akan final di minggu depan," pungkasnya.

Sebelumnya, kontraktor proyek KCJB, PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) bersama 20 perusahaan melakukan penandatanganan MoU (Memorandum of Understanding) jelang persiapan operasional moda transportasi itu.

MoU tersebut untuk berbagai aspek layanan, mulai dari penjualan tiket, sistem pembayaran, pengembangan kawasan dan aksesibilitas, integrasi moda transportasi, serta penerapan energi terbarukan.

“Pada prinsipnya kehadiran KCJB harus memberikan pelayanan terbaik bagi penumpang dan memberi dampak positif di masyarakat. Untuk itu kerja sama ini terjalin,” jelas Direktur Utama KCIC Dwiyana Slamet Riyadi dalam keterangan resminya, Rabu (1/2).

Adapun 20 perusahaan yang menandatangani nota kesepahaman adalah perusahaan badan usaha milik negara (BUMN), afiliasi BUMN, badan usaha milik daerah (BUMD), hingga perusahaan swasta. Mereka adalah Bank Mandiri, Telkom,  PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI),PT Bank Negara Indonesia (BNI), Bank Jabar Banten (BJB), Nusatrip, Tiket.com, Traveloka, Voltras Travel, Pointer, Jaklingko, GoTo, Grab, Finnet, Xendit, Doku, OVO, PT Lanais, Indonesia Battery Corporation, dan Pertamina Power Indonesia.

Hingga 28 Januari, progres pembangunan konstruksi KCJB mencapai 84% atau menyisakan sekitar 16% lagi pekerjaan yang harus diselesaikan.

Kereta cepat ini memiliki jalur sepanjang 142,3 kilometer yang terbentang dari Stasiun Halim Jakarta Timur hingga Stasiun Tegalluar, Jawa Barat. (OL-8)

Baca Juga

Ist

Perkuat Posisi, Fintech Yokke Kerja Sama dengam SB Payment Service Corp

👤Deri Dahuri 🕔Senin 02 Oktober 2023, 10:33 WIB
Kemitraan dua perusahaan ini akan memberikan nilai tambah bagi solusi pembayaran Yokke yang komprehensif di...
Youtube/Sekretariat Presiden

Presiden Resmikan Kereta Cepat Whoosh, Tarifnya Masih Gratis

👤Andhika Prasetyo 🕔Senin 02 Oktober 2023, 09:52 WIB
Presiden Joko Widodo (Jokowi) meresmikan operasional Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB), kereta api berkecepatan tinggi pertama di...
ANTARA/INDRIANTO EKO SUWARSO

IHSG Awal Oktober Dibuka Menguat

👤Budi Ernanto 🕔Senin 02 Oktober 2023, 09:51 WIB
Dari dalam negeri, sentimen datang dari data inflasi periode September 2023 yang akan diumumkan oleh Badan Pusat Statistik (BPS) pada hari...

E-Paper Media Indonesia

Baca E-Paper

MI TV

Selengkapnya

Berita Terkini

Selengkapnya

BenihBaik.com

Selengkapnya

MG News

Selengkapnya

Berita Populer

Selengkapnya

Berita Weekend

Selengkapnya