Sekretaris Jenderal Kementerian Energi Dan Sumber Daya Mineral (Sekjen ESDM) Rida Mulyana mengungkapkan, rencana pemberian insentif untuk konversi motor listrik sebesar Rp7 juta.
Jumlah tersebut sama dengan insentif pembelian motor listrik baru. Sedangkan untuk insentif pembelian mobil listrik akan ada pengurangan pajak sekitar 11%.
"Bakal ada insentif untuk mendorong KBLBB secara masif ke depan. Bantuan sebesar Rp7 juta baik untuk yang pembelian motor listrik baru maupun yang konversi motor listrik," kata Rida di Kantor Kementerian ESDM, Senin (30/1).
Aturan untuk mempercepat adopsi kendaraan bermotor listrik berbasis baterai (KBLBB) akan diumumkan pekan ini oleh Presiden Joko Widodo.
Rida menjelaskan dalam pemberian insentif kendaraan listrik akan ada pembagian tugas yang dilakukan dua kementerian terkait. Kementerian ESDM akan fokus pada penyaluran insentif konversi motor listrik, sedangkan Kementerian Perindustrian (Kemenperin) fokus pada pemberian insentif motor listrik baru melalui peraturan menteri (permen). "Jadi (motor listrik) yang baru penyalurannya dilakukan Kemenperin. Dananya dari mana? Kementerian Keuangan. Yang konversi melalui kita. Detailnya sedang dimatangkan," jelas Rida.
Pemerintah, lanjut Sekjen Kementerian ESDM, akan berhati-hati dalam menggelontorkan dana insentif motor dan mobil listrik agar tepat sasaran dalam mendorong percepatan penggunaan kendaraan listrik di Tanah Air.
Rida menyampaikan hari ini para menteri terkait tengah mematangkan aturan pemberian insentif kendaraan listrik.
Sekitar pukul 11.00 WIB siang hari ini, Menteri ESDM Arifin Tasrif datang menghadiri rapat kerja bersama Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan di Kantor Kemenko Marves, Jakarta.
Saat wartawan tiba di lokasi rapat kerja tersebut pukul 11.45 WIB, terlihat Menteri ESDM sudah keluar dari Kantor Kemenko Marves, disusul Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Wakil BUMN I Pahala Nugraha Mansury, Direktur Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi, dan Elektronika Kementerian Perindustrian Taufik Bawazier. Namun, para menteri tersebut enggan memberikan pernyataan kepada awak media mengenai hasil rapat kerja yang dipimpin Luhut Binsar secara langsung. (OL-12)