Headline
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.
HARGA minyak naik pada Rabu (18/1) tercata naik, memperpanjang reli sebelumnya. Ini didorong adanya optimistis pelonggaran pembatasan ketat covid-19 di Tiongkok yang mengarah pada pemulihan permintaan bahan bakar di negara utama importir minyak dunia.
Harga minyak mentah Brent berjangka naik 0,6% menjadi US$86,44 per barel pada , menyusul kenaikan 1,7% di sesi sebelumnya. Minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) AS juga merangkak tipis 0,7%, menjadi US$80,73 per barel, setelah naik 0,4% pada Selasa (17/1), dikutip dari Channel News Asia (CNA).
Baca juga: Ada ADHI di Proyek Indoor Multifunction Stadium (IMS) Gelora Bung Karno
Produk domestik bruto Tiongkok meningkat 3% di 2022, meleset dari target resmi sekitar 5,5%. Tetapi, data tersebut masih mengalahkan perkiraan analis setelah Tiongkok meninggalkan kebijakan nol covid-19 di Desember 2022.
Organisasi Negara Pengekspor Minyak (OPEC) mengatakan dalam laporan bulanan permintaan minyak Tiongkok akan tumbuh 510.000 barel per hari (bpd) di tahun ini setelah membukukan kontraksi pertama pada 2022 karena langkah-langkah penahanan atau lockdown akibat covid-19.
OPEC pun mempertahankan perkiraan pertumbuhan permintaan minyak global di tahun ini pada level 2,22 juta barel per hari.
"Meningkatnya harapan bahwa permintaan bahan bakar Tiongkok akan meningkat setelah perubahan baru-baru ini dalam kebijakan covid-19 memberikan dukungan pada harga minyak," kata Toshitaka Tazawa, seorang analis di Fujitomi Securities Co Ltd.
Sementara itu, Direktur PT Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi menjelaskan, laporan dari OPEC dan Badan Energi Internasional (IEA) menyebut peningkatan permintaan minyak akan sementara karena adanya kekhawatiran resesi.
Dalam sebuah survei yang dirilis pada Forum Ekonomi Dunia tahunan di Davos, Swiss, dua pertiga ekonom sektor swasta dan publik memperkirakan resesi global tahun ini sangat mungkin terjadi.
Lalu, dengan sedikitnya penguatan dolar dari posisi terendah selama tujuh bulan juga menekan minyak, membuat harga minyak yang diperdagangkan dalam dolar lebih mahal bagi pembeli yang memegang mata uang lainnya.
Namun, dengan adanya antisipasi Tahun Baru Imlek pada Minggu, 22 Januari, membuat dorongan permintaan minyak yang cukup besar untuk bahan bakar transportasi.
"Dalam perdagangan pasar Eropa, harga minyak dunia di level US$80,15 per barel pada jam 20.50 WIB kemarin. Dalam perdagangan harga minyak hari ini juga menguat di rentang US$78,55 per barel – US$81,50 per barel," kata Ibrahim. (OL-6)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved