Headline
RI dan Uni Eropa menyepakati seluruh poin perjanjian
Indonesia memiliki banyak potensi dan kekuatan sebagai daya tawar dalam negosiasi.
PT PLN (Persero) bersama perusahaan listrik Malaysia, Tenaga Nasional Berhad (TNB) menyepakati komitmen bersama penguatan kerja sama dalam pengembangan ketenagalistrikan hingga pengembangan energi baru terbarukan (EBT).
Direktur Utama PT PLN (Persero) Darmawan Prasodjo menerima kunjungan langsung CEO perusahaan listrik Malaysia, Tenaga Nasional Berhad (TNB), Dato’ Indera Baharin bin Din di Jakarta pada Senin (9/1) untuk membahas komitmen kerja sama tersebut.
“Kami sepakat PLN dan TNB terus memperkuat kerja sama yang sudah ada. Kami membahas tidak hanya di level strategi tetapi sampai pada tataran operasional," kata Darmawan dalam keterangannya yang diterima, Selasa (10/1).
Selain itu, meski tidak mendetailkan proyek apa yang bakal digarap bersama, Darmawan memastikan PLN dan TNB serius mengembangkan EBT sesuai komitmen kedua negara dalam mengejar target nol emisi karbon atau net zero emissions di 2060 atau lebih cepat.
“Kami juga menjajaki berbagai cara termasuk bagaimana mempercepat pengembangan energi terbarukan untuk mempercepat transisi energi," ucapnya.
Sementara, Dato’ Indera Baharin bin Din berharap pertemuan ini ditindaklanjuti dengan penguatan kerja sama kedua belah pihak.
“Kami sangat bertekad dengan komitmen kedua negara yang kuat terhadap pengembangan energi terbarukan, dan pengembangan listrik berbasis baterai," tandasnya. (OL-8)
Instalasi panel surya merupakan lanjutan dari proyek serupa di kantor pusat Mowilex di Jakarta pada 2022 lalu.
PRESIDEN Prabowo Subianto meresmikan sebanyak 55 pembangkit listrik Energi Baru Terbarukan (EBT) yang tersebar di 15 provinsi, termasuk milik Medco.
Pabrik Ajinomoto di Mojokerto dan Karawang juga memperkuat penggunaan energi terbarukan melalui kerja sama dengan PT PLN (Persero) dengan memanfaatkan Renewable Energy Certificate (REC).
PLTS diprediksi memberikan peluang lapangan kerja bagi lebih 350.000 pekerja, paling tinggi di antara sektor EBT lainnya.
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) 2025-2034 dinilai berpotensi menghambat momentum Indonesia dalam merealisasikan transisi energi.
Penelitian dan pilot project perlu digencarkan untuk menyesuaikan algoritma machine learning dengan kondisi geologi Indonesia.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved