Headline
Pengacara Tannos menggunakan segala cara demi menolak ekstradisi ke Indonesia.
Pengacara Tannos menggunakan segala cara demi menolak ekstradisi ke Indonesia.
Sekitar 10,8 juta ton atau hampir 20% dari total sampah nasional merupakan plastik.
KONDISI dan kebijakan setiap bank dipastikan berbeda. Oleh karena itu, ketentuan dan langkah yang bakal ditempuh lembaga jasa keuangan tidak bisa dipukul rata.
Hal itu ditekankan Ketua Bidang Pengkajian dan Pengembangan Perhimpunan Bank Nasional (Perbanas) Aviliani. Menurutnya, kebijakan setiap bank terkait dengan tren peningkatan suku bunga acuan bank sentral dan dampak bawaannya terhadap kebijakan suku bunga yang bakal diambil.
"Mereka yang memang mengandalkan transaksi, seperti BCA dan Mandiri, bisa dapat dana murah. Mau tidak mau orang bertransaksi, dia mungkin bunganya bisa lebih murah. Tapi kalau bank itu dananya mahal, ya akan mahal. Jadi tidak bisa dipukul rata kepada industri perbankan," jelasnya, Senin (9/1).
Baca juga: BI Naikkan Suku Bunga Acuan, Wajah Bankir Bahagia
Aviliani juga menyebutkan, kebijakan suku bunga Bank Indonesia tak serta merta mengerek kenaikan suku bunga perbankan. Setidaknya perbankan membutuhkan waktu untuk melakukan penyesuaian agar tak berdampak negatif.
Bila pun nantinya suku bunga perbankan menyesuaikan kebijakan suku bunga acuan BI, lanjutnya, itu tidak akan mempengaruhi permintaan kredit. Dus kekhawatiran peningkatan suku bunga perbankan memberi tekanan terhadap aktivitas perekonomian bersifat minor.
"Memang ada time lag. BI sudah menaikan suku bunga berapa kali, tapi pertumbuhan kredit masih bagus. Jadi saya bukan lebih melihat kepada demand kreditnya, tapi lebih kepada demand sektor riil," tutur Aviliani.
Guna menjaga permintaan kredit dari sektor riil tetap tumbuh dan menjaga kinerja perbankan, pemerintah diminta untuk bisa merawat pemulihan dan pertumbuhan ekonomi yang sedang berlangsung.
Dengan begitu, kata Aviliani, kebijakan suku bunga yang akan diambil perbankan dapat tetap mengiringi perekonomian dalam negeri. Belum lagi tren peningkatan suku bunga acuan bank sentral juga diprediksi bakal berakhir pada pertengahan tahun ini.
Baca juga: Dorong Konsolidasi Bank Pembiayaan Rakyat Syariah, OJK Terbitkan Aturan
"Dari sisi debitur menurut saya masih akan melakukan peminjaman sesuai dengan kebutuhan mereka. Kenaikan suku bunga ini kan diprediksi itu sampai dengan Juni, setelah itu bunga akan turun lagi," katanya.
"Karena kalau kita lihat The Fed (Bank Sentral Amerika Serikat) juga pada akhirnya akan selesai menaikkan suku bunga. Jadi kemungkinan di pertengahan tahun ini bunga akan slow down lagi," tambah Aviliani.
Lebih lanjut, Aviliani juga menilai kondisi perbankan nasional pada tahun ini masih cukup prospektif meski ancaman global menyertai. Hal itu terlihat dari penyampaian Rencana Bisnis Bank (RBB) yang disampaikan para bankir kepada Otoritas Jasa Keuangan (OJK).(OL-11)
Kesadaran akan pentingnya perencanaan keuangan jangka panjang mendorong banyak individu dan keluarga menjadikan asuransi jiwa sebagai bagian dari strategi perlindungan masa depan.
Sebagai platform investasi digital, Fundtastic terus berinovasi memperkuat posisinya dalam ekosistem keuangan di Indonesia.
PT Bank Negara Indonesia (BNI) menegaskan reputasinya sebagai institusi keuangan nasional yang mampu bersaing di panggung global dengan masuk ke daftar Global 2000 Forbes pada 2025.
Data Bank Indonesia mencatat peningkatan transaksi perbankan digital sebesar 54,89% secara tahunan (YoY) hingga September 2024.
GUBERNUR Jawa Timur (Jatim) Khofifah Indar Parawansa menerima kunjungan Gubernur Banten, Andra Soni di Surabaya sebagai upaya bersinergi menguatkan perekonomian antar daerah.
Kejagung dinilai menggunakan pasal keranjang sampah dalam pengusutan kasus dugaan korupsi terkait pemberian kredit oleh Bank DKI Jakarta dan BJB pada Sritex
nilai tukar rupiah ditutup menguat ke level (bid) Rp16.390 per dolar AS Kamis (19/6), meskipun demikian imbal hasil (yield) Surat Berharga Negara dengan tenor 10 tahun naik
Apindo merespons Keputusan Bank Indonesia (BI) untuk menahan suku bunga acuan di level 5,50%, tingginya suku bunga disebut menjadi penghambat lapangan kerja
Dari dana sebesar US$22,9 miliar itu, sebanyak US$7,6 miliar ditempatkan di rekening umum valuta asing (valas).
Keputusan BI mempertahankan suku bunga acuan di level 5,50% dipandang sebagai langkah konservatif yang tepat di tengah ketidakpastian global dan perlambatan ekonomi domestik.
Keputusan Bank Indonesia (BI) menahan suku bunga acuan, atau BI Rate di level 5,50% dalam Rapat Dewan Gubernur (RDG) 17-18 Juni 2025 dinilai sebagai langkah yang tepat.
BANK Indonesia(BI) mempertahankan suku bunga acuan atau BI rate di angka 5,50%. Keputusan itu diambil melalui Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia pada 17-18 Juni 2025
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved