Headline
Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.
Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.
Presiden menargetkan Indonesia bebas dari kemiskinan pada 2045.
NERACA perdagangan Indonesia mencatatkan surplus sebesar US$5,16 miliar pada November 2022. Nilai surplus tersebut lebih rendah dari pencapaian di Oktober 2022 yang menyentuh US$5,67 miliar. Surplus dagang itu menjadi yang ke-31 kali secara beruntun dialami oleh Indonesia.
"Perdagangan Indonesia sampai dengan November 2022 membukukan surplus selama 31 bulan berturut-turut sejak Mei 2020," ujar Deputi Bidang Statistik Produksi Badan Pusat Statistik (BPS) M. Habibullah dalam konferensi pers, Kamis (15/12). Surplus terjadi lantaran nilai ekspor Indonesia pada November 2022 masih lebih tinggi ketimbang impor, yakni US$24,12 miliar dibanding US$18,96 miliar.
Surplus dagang tersebut ditopang oleh surplus neraca komoditas nonmigas yang mencapai US$6,83 miliar. Komoditas yang mendorong surplus tersebut ialah bahan bakar mineral HS27, lemak dan minyak hewan nabati HS15, dan besi dan baja HS72.
Sedangkan neraca dagang migas tercatat mengalami defisit sebesar US$1,67 miliar. Ini didorong oleh komoditas minyak mentah dan hasil minyak.
Indonesia juga mencatatkan surplus dagang dengan sejumlah negara. Tiga tertinggi di antaranya dengan Amerika Serikat surplus US$1,31 miliar, dengan India surplus US$1,71 miliar, dan dengan Filipina surplus US$1,02 miliar.
Surplus dagang dengan AS didorong oleh tingginya ekspor komoditas mesin dan perlengkapan elektrik serta bagiannya HS85 yang mencapai US$257,2 juta. Ini diikuti oleh ekspor pakaian dan aksesorinya (rajutan) HS61 dengan nilai US$230,2 juta serta ekspor pakaian dan aksesorinya (bukan rajutan) HS62 sebesar US$219,5 juta.
Secara kumulatif pada periode Januari-November 2022, neraca perdagangan Indonesia mencatatkan surplus sebesar US$50,59 miliar. Capaian itu bahkan lebih tinggi bila dibandingkan nilai surplus neraca dagang di sepanjang 2021 yang tercatat hanya US$35,42 miliar.
Itu disebabkan oleh nilai ekspor nasional yang secara kumulatif lebih besar ketimbang nilai impor, yakni US$268,18 miliar dibanding US$217,58 miliar. "Secara kumulatif, neraca perdagangan nonmigas mengalami surplus, sementara neraca perdagangan migas mengalami defisit. Nonmigas surplus US$73,24 miliar dan migas defisit US$22,65 miliar," pungkas Habibullah. (OL-14)
Ketua Dewan Energi Nasional (DEN) Luhut Binsar Pandjaitan menyampaikan pemerintah akan merevisi data angka kemiskinan nasional.
AWAL April 2025, Bank Dunia melalui Macro Poverty Outlook menyebutkan pada tahun 2024 lebih dari 60,3% penduduk Indonesia atau setara dengan 171,8 juta jiwa hidup di bawah garis kemiskinan.
BANK Dunia resmi mengubah standar garis kemiskinan global dengan meninggalkan purchasing power parity (PPP) 2017 dan saat ini menggunakan PPP 2021.
DINAMIKA geopolitik global mewarnai beragam pemberitaan media arus utama atau media sosial kita.
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat terjadi deflasi sebesar 0,37% pada Mei 2025. Angka ini berbanding terbalik dengan yang terjadi di April 2025 yang mengalami inflasi 1,17%.
Neraca perdagangan Indonesia pada April tercatat surplus sebesar US$160 juta. Kendati surplus, angka ini turun drastis dibandingkan capaian pada Maret 2025 yang mencapai US$4,33 miliar.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved