Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
PT Aneka Gas Industri Tbk (AGII) resmi berganti nama menjadi PT Samator Indo Gas Tbk. Perubahan nama Perseroan tersebut telah disetujui para Pemegang Saham dan diputuskan dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada Senin, (12/12) di Jakarta.
“Rebranding nama Perseroan bertujuan untuk lebih menunjukkan identitas Perseroan sebagai perusahaan nasional yang akan terus berkontribusi untuk Indonesia, serta menyelaraskan identitas Perseroan dengan Samator, selaku induk Perusahaan,” ungkap Direktur Utama PT Samator Indo Gas, Rachmat Harsono dalam keterangan tertulisnya, Selasa (13/12).
Rachmat menegaskan sebagai pemimpin pasar di sektor gas medis, perusahaannya akan terus mengedepankan kualitas dan kinerja yang optimal serta memberikan pelayanan yang terbaik bagi pelanggan. Dengan langkah strategis, kedepannya perseroan juga akan terus mengembangkan jaringan bisnis yang luas dan kuat di Indonesia.
"Nama PT Samator Indo Gas Tbk diharapkan menjadi wajah baru untuk lebih mudah dikenal masyarakat dan mendapat persepsi yang tepat di benak masyarakat. Kami juga terus berkomitmen dalam menerapkan praktik bisnis yang berkelanjutan, yang terwujud dari keikutsertaan dalam Nota Kesepahaman Net Zero Hub dengan KADIN Indonesia, Perseroan juga masuk dalam indeks saham IDX ESG Leader 2022 serta pemeringkatan oleh Sustainalytics ESG Risk Rating,” imbuh Rachmat.
Sejauh ini Samator Indo Gas per 30 November telah mencatatkan total penjualan hingga Rp 1,9 triliun dengan laba bruto mencapai Rp 852,4 miliar dan laba tahunan yang bergerak positif di angka Rp 75,81 miliar. Meski secara total penjualan selama sembilan bulan menurun 8,3% dibandingkan periode yang sama tahun lalu, namun Penjualan kuartal tiga meningkat 8,9% dibandingkan Penjualan kuartal 2 tahun ini.
Hilirisasi industri mampu mendorong pertumbuhan permintaan gas industri di kuartal ketiga. Sektor manufaktur, barang konsumen hingga infrastruktur merupakan segmen pertumbuhan tertinggi dari seluruh sektor di kuartal tiga tahun ini. Di sisi lain pertumbuhan pelanggan non medis berdampak kepada peningkatan pendapatan dari kuartal dua ke kuartal tiga 2022 yang mana mengurangi dampak normalisasi permintaan tinggi dari sektor medis yang dialami pada tahun 2021.
Selain itu, total penjualan selama Januari s.d. September 2022 tumbuh 17,6% dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2019, yang menunjukkan pertumbuhan kinerja pra hingga pasca-Covid yang positif, serta CAGR 3 (tiga) tahun yang secara keseluruhan lebih tinggi dari PDB. (OL-12)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved