Headline
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.
SEIRING gencarnya kampanye pembangunan berkelanjutan di dunia, perkembangan mobil listrik kini mulai naik. Namun belum banyak produsen yang memproduksinya secara besar-besaran.
Hal itu karena memang terkait infrastruktur yang belum memadai dan kekhawatiran sebagian masyarakat. Peluang itu dimanfaatkan PT Mobil Anak Bangsa (PTMAB) untuk memproduksi mobil listrik.
Hasilnya produsen yang diinisiasi dan dikembangkan Moeldoko itu kembali mendapat kepercayaan konsumen. Order kali ini berasal dari PT Bukit Asam Tbk (PTBA). PTBA membeli dan mengoperasikan 15 unit bus listrik untuk antar jemput karyawan produksi dalam negeri. PTBA mendatangkan bus listrik secara bertahap mulai dari Oktober hingga Desember.
Direktur Utama PTBA, Arsal Ismail menyatakan penggunaan bus listrik jadi langkah awal PTBA mendukung target Net Zero Emission 2060. PTBA berambisi untuk menjadi perusahaan energi dan kimia kelas dunia yang peduli lingkungan.
"Langkah PTBA beralih secara bertahap ke kendaraan berbasis listrik untuk operasional pertambangan merupakan wujud komitmen perusahaan dalam hal dekarbonisasi. Penggunaan kendaraan listrik akan terus ditingkatkan," ucap Arsal dalam siaran persnya.
Pengurangan emisi karbon diestimasikan mencapai 16 ton CO2/Tahun/Bus. Selain itu, penggunaan bus listrik mengurangi pemakaian bahan bakar minyak (BBM) hingga 9.672 liter/Tahun/Bus. Sebab itu, penggunaan kendaraan listrik akan berkontribusi pada pengurangan emisi karbon.
Sebelum PTBA, Mobil Anak Bangsa memasok PT Paiton Energy sekaligus menjadi perusahaan pertama order bus listrik dari PTMAB. Selain PT Paiton Energy dan PTBA, PT Mobil Anak Bangsa menandatangani memorendum of understanding (MoU) dengan PT Transjakarta pada Juli lalu.
Sebagai informasi, bus listrik tersebut diklaim menggunakan komponen lokal sebesar 35 persen dengan jarak tempuh 250 Km, serta kapasitas baterai 314,85 kWh dengan waktu pengisian baterai selama 1,5-2 jam.
Adapun bodi yang digunakan adalah MD 8E Cross, bus listrik medium dengan panjang 8 meter. Cross di sini juga artinya punya ground clearance yang lebih tinggi. (RO/A-1)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved