Headline

Tidak ada solusi militer yang bisa atasi konflik Israel-Iran.

Fokus

Para pelaku usaha logistik baik domestik maupun internasional khawatir peningkatan konflik Timur Tengah.

Pengusaha Optimis Ekonomi Indonesia Mampu Tumbuh di Atas 5% Tahu Depan

M. Ilham Ramadhan Avisena
05/12/2022 14:51
Pengusaha Optimis Ekonomi Indonesia Mampu Tumbuh di Atas 5% Tahu Depan
Sejumlah warga menikmati suasana Bundaran Hotel Indonesia (HI) di anjungan Halte Bus Trans Jakarta Bundaran HI, Jakarta.(ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra)

ASOSIASI Pengusaha Indonesia (Apindo) optimistis Indonesia akan selamat dari suramnya perekonomian global tahun depan. Resesi dunia yang digadang terjadi dinilai tak akan merambat cukup ekstrem ke dalam negeri.

"Tahun 2023 kami perkirakan ekonomi tumbuh antara 5,15% sampai 5,65%. Ketidakpastian itu memang tinggi. Tapi pertumbuhan 5% itu sudah pasti, sudah ada di tangan," tutur Ketua Apindo Hariyadi Sukamdani dalam Seminar Proyeksi Ekonomi Indonesia: Mengelola Ketidakpastian Ekonomi di Tahun Politik di Jakarta, Senin (5/12).

Selain karena tren pertumbuhan tiga triwulan terakhir cukup konsisten, ekonomi nasional dinilai bakal memiliki ketahanan lantaran banyak ditopang oleh sisi domestik. Karenanya, mendorong konsumsi rumah tangga dan investasi dianggap menjadi kunci penting untuk menggapai pertumbuhan ekonomi yang tinggi.

Hanya, kata Hariyadi, ada beberapa hal yang juga mesti tetap diperhatikan. Meski optimistis, realita dari dampak perlemahan ekonomi global ke sejumlah industri manufaktur dalam negeri bisa diabaikan.

Baca juga: BI Memprediksi Ketidakpastian Ekonomi Global Mereda di Q1 2023

Hal itu menurutnya telah tercermin dari posisi Purchasing Manager's Index (PMI) manufaktur Indonesia yang mengalami penurunan. "Inflasi ini sudah naik cukup cepat, kalau tidak terkontrol akan berpengaruh pada permintaan dan berimbas pada produksi industri," tutur Hariyadi.

"PMI kita sudah turun, walaupun masih lebih baik dari Vietnam. Pelemahan bisa dipahami dari sisi output karena ekspor kita mengalami penurunan yang cukup besar," tambahnya.

Di kesempatan yang sama, ekonom senior dari Institut for Development of Economics and Finance (Indef) Aviliani menyatakan sepakat bahwa ekonomi Indonesia akan memiliki daya tahan yang jauh lebih kuat dibanding negara lain. Resesi global, menurutnya, tak akan serta merta menarik perekonomian Indonesia untuk ikut mengalami resesi.

"Jadi melemah mungkin iya, tapi kalau untuk resesi sepertinya tidak," ujarnya.

Diketahui pemerintah mematok angka pertumbuhan ekonomi 2023 di angka 5,3%. Angka itu naik tipis dari proyeksi pertumbuhan tahun ini, yakni 5,2%. Sedangkan Bank Indonesia memprediksi ekonomi nasional akan tumbuh di kisaran 4,5% hingga 5,3% di 2023, sama seperti proyeksi tahun ini. (OL-4)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Akhmad Mustain
Berita Lainnya