Jumat 02 Desember 2022, 14:42 WIB

Pemerintah Diminta Serius Membantu Ekosistem Kendaraan Hijau

Mediaindonesia.com | Ekonomi
Pemerintah Diminta Serius Membantu Ekosistem Kendaraan Hijau

ANTARA/Muhammad Iqbal
Ilustrasi

 

Civitas Akademisi Pengajar ITB, Agus Purwadi mengatakan bahwa pemerintah Indonesia, diminta untuk serius dalam membantu terciptanya ekosistem kendaraan hijau dengan berbagai insentif yang ada untuk mempercepat terciptanya ekosistem tersebut.

"Di sisi kiri kita buang Rp500 triliun untuk kompensasi dan subsidi, di sisi kanan kita punya over supply listrik. Kalau mau pindah ya paling tidak pemerintah harus serius mengalokasikan setidaknya 10 persen saja dari anggaran untuk ke arah elektrifikasi di Indonesia," kata Civitas Akademika Pengajar ITB, Agus Purwadi pada acara National Seminar 100 Years of Indonesia Automotive Industry Realizing Indonesia Net Zero Emission di ITB, Bandung, Jawa Barat, Kamis (1/12).

Menurut Agus, konversi dari kendaraan konvensional ke kendaraan elektrik merupakan sebuah jembatan yang dirasa tepat untuk memulai era elektrifikasi di Indonesia. Hal itu dikarenakan banyaknya masyarakat yang menggunakan kendaraan tersebut.

Untuk melanjutkan langkah tersebut, berbagai insentif juga dibutuhkan oleh mereka yang hendak melakukan kegiatan modifikasi keberalihan terhadap kendaraan kesayangan mereka.

Konversi dari kendaraan konvensional ke kendaraan listrik saat ini memang sudah banyak dilakukan oleh para ahli. Salah satunya adalah ITB, yang juga sudah melakukan hal tersebut melalui Toyota Calya

Kalau sekedar bisa jalan dan berfungsi, mungkin no problem. Yang jadi masalah itu kalau kita lihat internasional standar-nya ataupun homologasinya, kita harus memenuhi safety aspek yang sangat ketat," ucap dia.

"Untuk membuktikan mobil konversi itu sudah layak atau belum itu mudah, coba saja bawa ke SPKLU, cocok ga colokannya dengan mobil itu, kalau tidak berarti ya belum bisa dikatakan berhasil modifikasi itu," tambah dia.

Dia juga mengakui bahwa masih banyak yang harus dipelajari untuk melakukan konversi dari konvensional ke ranah elektrik. Menurut dia, tidak hanya semata-mata menaruh baterai di kendaraan tersebut. "Kami memang beda sendiri dengan yang dilakukan oleh UI dan ITS, yang kami pilih adalah transmisi matic. Jadi banyak tantangan yang kita hadapi. Kalau transmisi manual itu relatif mudah dan sudah bisa dilakukan," jelas dia.

Sebagaimana diketahui bersama, proyek konversi ini sudah berjalan sejak 2020. Meski begitu, projek ini baru muncul ke publik mulai 2021. Studi ini juga dikatakan oleh Agus untuk lebih mengedepankan isu keselamatan sebagai standar internasional terhadap kendaraan elektrifikasi nantinya. (Ant/OL-12)

Baca Juga

Ist

Perkuat Fundamental Digital, Bank Raya Bukukan Laba Bersih Rp9,3 Miliar

👤Gana Buana 🕔Senin 02 Oktober 2023, 20:30 WIB
Dua tahun bertransformasi sebagai bank digital, Bank Raya berhasil membukukan laba bersih Rp 9,3 miliar. Laba bersih tersebut dibukukan...
Dok

TikTok Dilarang Berjualan, Pemerintah Dinilai Gagap Persoalan UMKM

👤Putra Ananda 🕔Senin 02 Oktober 2023, 20:20 WIB
Pemerintah gagap dalam memutuskan dan membuat kebijakan karena belum bisa mengetahui masalah yang sebenarnya dari persoalan...
Dokpri.

Upaya J Trust Bank Kurangi Limbah Tekstil di Laut

👤Media Indonesia 🕔Senin 02 Oktober 2023, 20:19 WIB
Pada 2023 J Trust Bank mengadakan pelatihan intensif up-cycling produk dengan menggandeng Setali Indonesia sebagai upaya mengurangi...

E-Paper Media Indonesia

Baca E-Paper

MI TV

Selengkapnya

Berita Terkini

Selengkapnya

BenihBaik.com

Selengkapnya

MG News

Selengkapnya

Berita Populer

Selengkapnya

Berita Weekend

Selengkapnya