Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Civitas Akademisi Pengajar ITB, Agus Purwadi mengatakan bahwa pemerintah Indonesia, diminta untuk serius dalam membantu terciptanya ekosistem kendaraan hijau dengan berbagai insentif yang ada untuk mempercepat terciptanya ekosistem tersebut.
"Di sisi kiri kita buang Rp500 triliun untuk kompensasi dan subsidi, di sisi kanan kita punya over supply listrik. Kalau mau pindah ya paling tidak pemerintah harus serius mengalokasikan setidaknya 10 persen saja dari anggaran untuk ke arah elektrifikasi di Indonesia," kata Civitas Akademika Pengajar ITB, Agus Purwadi pada acara National Seminar 100 Years of Indonesia Automotive Industry Realizing Indonesia Net Zero Emission di ITB, Bandung, Jawa Barat, Kamis (1/12).
Menurut Agus, konversi dari kendaraan konvensional ke kendaraan elektrik merupakan sebuah jembatan yang dirasa tepat untuk memulai era elektrifikasi di Indonesia. Hal itu dikarenakan banyaknya masyarakat yang menggunakan kendaraan tersebut.
Untuk melanjutkan langkah tersebut, berbagai insentif juga dibutuhkan oleh mereka yang hendak melakukan kegiatan modifikasi keberalihan terhadap kendaraan kesayangan mereka.
Konversi dari kendaraan konvensional ke kendaraan listrik saat ini memang sudah banyak dilakukan oleh para ahli. Salah satunya adalah ITB, yang juga sudah melakukan hal tersebut melalui Toyota Calya
Kalau sekedar bisa jalan dan berfungsi, mungkin no problem. Yang jadi masalah itu kalau kita lihat internasional standar-nya ataupun homologasinya, kita harus memenuhi safety aspek yang sangat ketat," ucap dia.
"Untuk membuktikan mobil konversi itu sudah layak atau belum itu mudah, coba saja bawa ke SPKLU, cocok ga colokannya dengan mobil itu, kalau tidak berarti ya belum bisa dikatakan berhasil modifikasi itu," tambah dia.
Dia juga mengakui bahwa masih banyak yang harus dipelajari untuk melakukan konversi dari konvensional ke ranah elektrik. Menurut dia, tidak hanya semata-mata menaruh baterai di kendaraan tersebut. "Kami memang beda sendiri dengan yang dilakukan oleh UI dan ITS, yang kami pilih adalah transmisi matic. Jadi banyak tantangan yang kita hadapi. Kalau transmisi manual itu relatif mudah dan sudah bisa dilakukan," jelas dia.
Sebagaimana diketahui bersama, proyek konversi ini sudah berjalan sejak 2020. Meski begitu, projek ini baru muncul ke publik mulai 2021. Studi ini juga dikatakan oleh Agus untuk lebih mengedepankan isu keselamatan sebagai standar internasional terhadap kendaraan elektrifikasi nantinya. (Ant/OL-12)
Jabar Smile adalah konsep bundling layanan antara PLN dengan anak perusahaan, mitra eksternal dan Dinas ESDM Jawa Barat
Sebanyak 110 shuttle bus gratis, termasuk bus listrik, akan mengantar jemput penonton Piala Dunia U-17 di enam titik jemput Kota Surabaya.
Darmawan menjelaskan beralih ke kendaraan listrik menjadi pilihan strategis, mengingat sektor transportasi menjadi salah satu penyumbang utama emisi karbon di Indonesia.
Saat ini, ada 17 bengkel mitra Kementerian ESDM yang siap untuk melayani siswa/siswi dan guru SMK yang ingin mengonversi sepeda motor BBM mereka menjadi sepeda motor listrik.
Pusat Riset Teknologi Transportasi (PRTT) Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) tengah melakukan riset konversi mobil berbahan bakar minyak (BBM) menjadi kendaraan listrik.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved