Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Pertamina–Exxon Mobil Perkuat Kerja Sama Teknologi Penangkapan Karbon

Insi Nantika Jelita
13/11/2022 23:45
Pertamina–Exxon Mobil Perkuat Kerja Sama Teknologi Penangkapan Karbon
Ilustrasi(Antara)

PT Pertamina (Persero) dan perusahaan minyak dan gas (migas) asal Amerika Serikat (AS) Exxon Mobil memperkuat kerja sama pengembangan teknologi penangkapan karbon dioksida (CO2) atau Carbon Capture and Storage (CCS).

Studi bersama Pertamina dan Exxon Mobil berhasil menemukan potensi CO2 dengan kapasitas hingga 1 miliar ton yang ditemukan di lapangan migas Pertamina. Kapasitas CO2 besar ini bisa untuk menyimpan secara permanen emisi di seluruh Indonesia pada rata-rata saat ini hingga 16 tahun ke depan.

Kerja sama tersebut ditandai dengan ditandatanganinya Head of Agreement (HoA) oleh Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati dan President Asia Pacific Exxon Mobile Low Carbon Solution and President ExxonMobil Indonesia Irtiza Sayyed yang disaksikan Menko Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut B Pandjaitan dan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Arifin Tasrif di Nusa Dua, Bali, Minggu (13/11).

"Kesepakatan bersama ini merupakan landasan yang kokoh bagi Indonesia untuk secara mencapai target nol bersih Indonesia di 2060 atau lebih cepat," kata Luhut dalam keterangannya.

Penandatangan HoA ini merupakan tindak lanjut Joint Study Agreement (JSA) yang ditandatangani di Amerika Serikat pada 13 Mei 2022. Melalui penguatan kerja sama ini, Pertamina dan ExxonMobil akan mematangkan dan menyiapkan rancangan model komersial untuk pengembangan hub CCS regional di wilayah kerja PT Pertamina Hulu Energi OSES dengan potensi untuk menyimpan CO2 domestik dan internasional.

Kerja sama Pertamina dengan Exxon Mobil dilakukan melalui studi bersama untuk melihat potensi penyimpanan CO2 di formasi saline di wilayah kerja Pertamina.

Luhut mengatakan Pemerintah Indonesia tengah berupaya mengembangkan regulasi yang mendukung CCS.

Dalam kesempatan yang sama, Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati mengatakan, secara total Pertamina tengah menggarap enam proyek CCS dengan menyeleksi lapangan-lapangan yang dapat digunakan sebagai tempat injeksi CO2. Keenam lahan potensial tersebut berada di berbagai wilayah lepas pantai dari Sumatera, Jawa, Kalimantan dan Sulawesi.

“Lapangan Pertamina yang terpilih akan miliki kapasitas sangat besar untuk menyimpan karbon dioksida. Proyek CCS memprioritaskan sumber daya domestik, pembukaan lapangan kerja dan peningkatan pendapatan bagi negara,” kata Nicke.

Ia menambahkan kerja sama pengembangan CCS sejalan dengan program pemerintah untuk mempercepat transisi energi dan target penurunan emisi sebesar 31% di 2030.

Penerapan teknologi CCS, imbuh Nicke, diharapkan akan berperan penting dalam menurunkan gas rumah kaca di atmosfer yang berkontribusi pada perubahan iklim.

“Pengembangan teknologi CCS memiliki dampak ganda, selain mengurangi emisi sekaligus meningkatkan produksi migas nasional,” pungkasnya. (OL-8)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Polycarpus
Berita Lainnya