Headline
Mantan finalis Idola Cilik dan kreator konten juga memilih menikah di KUA.
Mantan finalis Idola Cilik dan kreator konten juga memilih menikah di KUA.
Ketegangan antara Thailand dan Kamboja meningkat drastis sejak insiden perbatasan
PT Pertamina Trans Kontinental (PTK) Group melakukan rebranding Anak Perusahaan, salah satunya Peteka Karya Gapura yang bergerak di bidang perdagangan, pengawakan, pengelolaan kapal, dan general services (jasa-jasa umum) kini berubah nama menjadi Pertamina Marine Solutions (PMSol). Proses rebranding dan restrukturisasi bisnis berlangsung sejak pertengahan 2021.
Direktur PMSol Dwi Indra Kuntoadji mengatakan, proses rebranding menjadi tahapan penyesuaian proses bisnis mengacu target yang telah ditetapkan. Sebab dengan rebranding, sejumlah kegiatan operasional dalam bisnis kini disesuaikan dan diharapkan terjadi perubahan yang mengarah pencapaian nilai tambah.
“Sejumlah hal penunjang perubahan kami sesuaikan mulai dari penambahan divisi (unit) bisnis, penambahan sumber daya manusia (SDM) kompeten termasuk program upskilling atau training, sarana infrastruktur, dan peralatan kerja sesuai bidang usahanya yang diperluas," ujarnya dalam keterangan tertulis.
Dwi Indra menambahkan, konsekuensi logis harus dilakukan adalah melakukan berbagai pelatihan (training) yang diprogram sebagai pemenuhan kompetensi dari pemetaan dan penyesuaian proses bisnis.
"PMSol, perusahaan yang filosofinya memberikan solusi terbaik kepada pelanggan yang melaksanakan kegiatan operasi di pelabuhan, bertekad menjalankan sistem manajemen terbaik, sehingga dapat mendukung pelayanan operasional dengan lancar," imbuhnya.
Menurut Indra, manajemen perkapalan merupakan bisnis yang prospeknya paling bagus. Di dalam kegiatan ini ada tujuh kegiatan usaha termasuk perawatan kapal, persiapan docking, perbaikan (reparasi) kapal dan jasa asuransi.
"Yang menarik dari kegiatan bisnis ini, bahwa tidak harus seluruh sub bisnis dilakukan oleh PMSol, namun dapat menjadi bidang yang dikolaborasi melalui kerjasama strategis," ungkapnya.
Baca juga : Wapres Resmi Canangkan Gerakan Nasional Perlindungan Pekerja Rentan
Indra menambahkan, ke depan PMSol harus mampu me-manage kapal selain kapal-kapal milik PTK dan anak usahanya.
“Saat sudah menyandang nama Pertamina sebagai brand equity kami, maka sudah menjadi tantangan bagi perwira PTK atau PMSol. Hal ini harus menjadi nilai plus dan pelecut, menghadapi tantangan yang ada di depan mata ini juga dikaitkan dengan permintaan pasar saat ini," katanya.
Apalagi, lanjut Dwi Indra, yang dikelola adalah armada kapal milik perusahaan lain, tantangannya lebih besar dibanding selama ini mengelola kapal-kapal milik PTK. Persaingan dalam pengelolaan (manajemen kapal) terlihat dari banyaknya perusahan ship management di Indonesia.
“Kesiapan dari integritas administrasi dan perizinan menjadi keniscayaan. Hal ini sangat penting karena peran compliance yang menjadi pondasi strategi bisnis kami. Disamping itu saat ini secara paralel kami memetakan dan menyesuaikan kompetensi para pekerja sesuai dengan rencana pengembangan yang ada di PMSol. Untuk itu kami tengah melakukan berbagai training (pelatihan) baik untuk para pekerja laut dan darat, juga melaksanakan berbagai persiapan termasuk sistem, prosedur dan peraturannya," ujarnya.
Jenis pelatihannya disesuaikan dengan kondisi di lapangan, beradaptasi dengan berbagai sarana dan prasarana yang dimiliki PMSol yang berubah nama dari sebelumnya Peteka Karya Gapura.
Sejumlah sarana yang dimiliki ada yang berupa peralatan inti, perangkat alat bantu kerja, termasuk juga sistem pendukung (support sytem). Termasuk juga perlu menyesuaikan dengan sistem digital yang saat ini sudah menjadi hal yang mutlak.
PT Pertamina Trans Kontinental (PTK) merupakan anak usaha PT Pertamina International Shipping subholding Integrated Marine Logistics, yang menyediakan berbagai jenis jasa maritim terintegrasi. Perusahaan yang awalnya bernama PT Pertamina Tongkang ini didirikan pada 9 September 1969 dengan berganti nama menjadi PT Pertamina Trans Kontinental pada 29 November 2011. Hingga saat ini PTK mengelola 104 pelabuhan Pertamina serta 343 armada kapal. (RO/OL-7)
Masyarakat Jabodetabek cenderung memilih transportasi umum saat mudik. Sementara masyarakat di luar Jabodetabek lebih memilih kendaraan pribadi.
Tercatat jumlah penumpang kapal melewati pelabuhan Trisakti Banjarmasin, selama arus mudik dan balik Lebaran 2025 periode 21 Maret-11 April sebanyak 26.717 orang.
Fenomena ini juga berdampak pada peningkatan penumpang kapal laut. PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) Cabang Batam memprediksi lonjakan 15% dibanding tahun sebelumnya,
Data PELNI mencatat, pada periode H-15 hingga H-9 Lebaran 2024, jumlah penumpang mencapai 106.234 orang.
Di Pelabuhan Tanjung Emas Semarang sebanyak 1.074 pemudik lebaran sudah datang dari Kumai, Kalteng.
Prakirawan BMKG Annisa Nindi Al’adi, mengatakan BMKG telah mengeluarkan peringatan dini terkait potensi gelombang tinggi di sejumlah perairan Bangka Belitung.
Kopnus secara konsisten telah mengadopsi standar ISO/IEC 27001 dalam proses bisnisnya.
Berkembangnya globalisasi di era disrupsi memberikan perhatian penting dalam organisasi dan manajemen bisnis. Karenanya, salah satu aspek penting ialah kepemimpinan entrepreneurial.
Perusahaan dengan lebih banyak perempuan di posisi manajemen senior cenderung lebih optimistis terhadap pertumbuhan bisnis.
Banyak perusahaan harus menghadapi biaya yang tinggi, birokrasi rumit, serta kesenjangan antara permintaan dan ketersediaan tenaga kerja yang terampil.
Forum Fasilitas Produksi Migas (FFPM) 2024 yang diadakan selama 3 hari di Hotel The Westin Surabaya
Secara keseluruhan, ilmu manajemen telah berkembang dari pendekatan yang sederhana dan reaktif menjadi lebih strategis dan terintegrasi dengan teknologi.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved