Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
CEO dan Co-Founder PT Global Digital Niaga Tbk (Blibli/BELI) Kusumo Martanto optimistis pasar industri barang konsumsi di Indonesia akan terus tumbuh hingga mencapai US$ 436 miliar pada 2025.
Berdasarkan survei Euromonitor dan Frost & Sullivan, menurut dia, nilai pasar tersebut tumbuh dibandingkan US$257 miliar pada 2020 sehingga akan mendukung Blibli yang berencana melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 7 November 2022.
"Ini potensi yang luar biasa. Kita memilih mempunyai model bisnis yang berkelanjutan dan potensinya juga besar," katanya dalam konferensi pers di Jakarta, Selasa (18/10).
Dari potensi nilai industri barang konsumsi yang sebesar US$436 miliar dolar AS pada 2025, senilai US$150 miliar datang dari sektor perdagangan, dimana Blibli mengklaim sebagai salah satu pemain utama perdagangan digital di Indonesia.
Sementara senilai US$1 miliar datang dari sektor pariwisata dan gaya hidup dimana Blibli memiliki tiket.com sebagai bagian dari ekosistemnya. Terakhir senilai US$240 miliar berpotensi didapatkan oleh sektor grosir ritel dimana ekosistem Blibli memiliki Ranch Market di dalamnya.
"Jadi saat memilih bisnis model dan mengembangkannya, kita selalu melihat potensinya bagus atau tidak, konsumennya butuh atau tidak, kita bisa memberi solusi terbaik atau tidak. Dan sebagai pengusaha atau bisnis kita mau membuat usaha yang berkelanjutan, jangka panjang, dan menguntungkan," ucapnya.
Blibli akan melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) dan menawarkan sebanyak-banyaknya 17,77 miliar saham baru dengan target dana yang dihimpun dari pasar modal senilai Rp8,17 triliun.
Saham baru yang merupakan Saham Biasa Atas Nama dengan nilai nominal Rp250 itu setara dengan sebanyak-banyaknya 15 % dari modal ditempatkan dan disetor setelah Penawaran Umum Saham Perdana (IPO) yang dikeluarkan dari portepel Perseroan.
Saham IPO Blibli ditawarkan dengan rentang harga penawaran sebesar Rp410 hingga Rp460 setiap saham yang harus dibayar penuh pada saat mengajukan pemesanan pembelian saham.
Saat ini Blibli telah memulai langkah awal IPO dannmenunjuk BCA Sekuritas serta PT BRI Danareksa Sekuritas sebagai para penjamin pelaksana emisi efek. Adapun masa penawaran awal dilakukan selama 17-24 Oktober 2023 dan masa penawaran umum akan dimulai 1-3 November 2022.
BLIbli mencatat pendapatan neto pada periode semester pertama tahun 2022 tercatat sebesar Rp6,7triliun, tumbuh 124% dari periode yang sama tahun sebelumnya. Jumlah pendapatan neto pada periode tersebut telah mencapai 76% dari jumlah pendapatan neto tahun 2021.
Laba bruto perseroan pada periode semester pertama tahun 2022 tercatat meningkat 148%dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Adapun pada 2021, jumlah pelanggan institusi baik pemerintah maupun swasta juga meningkat dari 80.783 pelanggan menjadi 153.089 pelanggan. (Ant/E-1)
Dalam pengembangan spesialisasi, SILO bermitra dengan Angels Initiative agar RS Siloam dapat menjadi rumah sakit yang 'stroke-ready',
Pemeriksaan transaksi saham PT Petrindo Jaya Kreasi Tbk (CUAN). Pemeriksaan sedang berlangsung. Belum ada pelaporan kepada OJK
Namun dari 130 perusahaan yang mengumumkan kinerja kuartal I 2021, lebih dari setengahnya membukukan kenaikan pendapatan.
Saat ini perseroan masih berupaya menyelesaikan kewajiban perseroan serta mempertahankan operasional perseroan.
Sepanjang Januari-Maret 2021, emiten berkode saham SAMF itu mengantongi pendapatan mencapai Rp296,72 miliar atau tumbuh 14,03%.
Perseroan mencatat rugi bersih Rp10,85 miliar pada 2019 turun menjadi rugi bersih sebesar Rp7,13 miliar pada 2020.
Calvin menambahkan melalui IPO ini, klub menargetkan dapat meraih dana publik sebesar Rp250-300 miliar.
DATA demograsfi investor saham di NTT per 30 September 2022 menyebutkan investor saham di daerah itu didominasi oleh pelajar usia 18-25 tahun, dengan nilai transaksi mencapai Rp1,605 triliun.
HARI ini menjadi salah satu momen bersejarah bagi Masyarakat di Kabupaten Kotawaringin Barat di Provinsi Kalimantan Tengah, yang memiliki julukan Bumi Marunting Batu Aji.
Fakhri merupakan pejabat pada lembaga Otoritas Jasa Keuangan (OJK) yang diduga terlibat penyelewengan di tubuh Asuransi Jiwasraya.
Direktur Penilaian Perusahaan BEI, I Gede Nyoman Yetna berpendapat hal tersebut mengindikasikan adanya permasalahan pada kelangsungan usaha Perseroan (going concern issue).
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved