Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Semester I 2022, BTPN Catatkan Peningkatan Kinerja

Haryanto
18/10/2022 20:40
Semester I 2022, BTPN Catatkan Peningkatan Kinerja
Communications & daya Head, PT Bank BTPN Tbk, Andrie Darusman (kanan) saat jadi narasumber acara pembedayaan UMKM di Semarang(MI/HARYANTO)

PT BANK BTPN Tbk (Bank BTPN) berhasil mencatatkan kinerja yang solid pada paruh pertama 2022, antara lain karena upaya terus menerus dari
berbagai pihak untuk memulihkan perekonomian.

Pencapaian ini sejalan dengan laporan Indonesia Economic Prospect yang diterbitkan oleh Bank Dunia pada Juni 2022. Laporan tersebut menyebutkan bahwa sejak pertumbuhan ekonomi perlahan berpindah sejak akhir 2021 dari ekspor dan konsumsi pemerintah ke konsumsi dan investasi swasta.

Menurut Andrie Darusman, Communications & daya Head, PT Bank BTPN Tbk, pertumbuhan kredit BTPN lebih tinggi dari rata-rata pertumbuhan
kredit di industri perbankan. Seperti yang dilaporkan Bank Indonesia, rata-rata pertumbuhan kredit industri perbankan mencapai 9,03%
year-on-year (yoy) per Mei 2022.

"Permintaan kredit tumbuh sesuai dengan momentum pertumbuhan yang optimistis. Hal ini terlihat dari segmen korporasi meningkat sebesar 22% (yoy) dan adanya peningkatan pada kredit syariah sebesar 11% (yoy), sehingga total kredit yang disalurkan Bank BTPN per akhir Juni 2022 mengalami peningkatan sebesar 10% (yoy) ke posisi Rp149,26 triliun," ujarnya di Semarang, Selasa (18/10).

Bank BTPN juga mencatatkan peningkatan aset sebesar 11% (yoy), dari Rp175,93 triliun menjadi Rp195,47 triliun pada Triwulan II 2022.

Didampingi Regional Head Jawa Tengah Bank BTPN, Yulias  Effendi , dia menambahkan Bank BTPN juga mampu menjaga kualitas kredit tetap baik, seperti tercermin dari rasio gross non-performing loan (NPL) yang berada di level 1,35%, menurun jika dibandingkan dengan tahun lalu sebesar 1,46% dan masih relatif rendah dibanding rata-rata industri yang tercatat sebesar 3,04% pada akhir Mei 2022.

Upaya menghimpun dana pihak ketiga dilakukan sejalan dengan upaya menekan biaya dana seiring dengan suku bunga acuan Bank Indonesia yang masih rendah dengan cost of fund (Rupiah) turun dari 3,6% menjadi 2,9%.

Laba bersih setelah pajak Bank BTPN (konsolidasi) yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk per akhir Triwulan II 2022 tercatat di angka Rp1.675 miliar, naik 2% (yoy) dari Rp1.641 miliar. Hal ini disebabkan oleh penurunan beban bunga sebesar 9% (yoy) serta peningkatan pendapatan operasional lainnya sebesar 5% (yoy), meskipun biaya operasional sedikit meningkat sebesar 2% (yoy) dari Rp3,44 triliun ke Rp3,50 triliun.

"Kami berkomitmen untuk menjaga performa ini agar senantiasa menyediakan layanan perbankan terbaik guna memenuhi kebutuhan finansial nasabah berbagai segmen sehingga bisa mewujudkan hidup yang lebih berarti, termasuk melalui inovasi teknologi," tandas Andrie. (N-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : NUSANTARA
Berita Lainnya