Headline
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.
PERUSAHAAN minyak dan gas multinasional asal AS, ExxonMobil dikabarkan tertarik mengelola pengembangan Kilang Gas Alam Cair (LNG) Abadi Blok Masela, di Maluku, selepas Shell memutuskan hengkang dari proyek itu.
Selain Pertamina, Kepala Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) Dwi Soetjipto menyampaikan, ExxonMobil sedang melakukan studi pengembangan proyek itu.
Ia menyebut, Inpex sebagai pemilik saham mayoritas Blok Masela tengah berkomunikasi dengan kedua perusahaan tersebut.
"Kalau sekarang Inpex lagi memprosesnya dengan Pertamina. ExxonMobil juga memang dihubungi Inpex. Sekarang, Exxon lagi melakukan studi," ungkap Dwi di Kantor SKK Migas, Jakarta, Senin (17/10).
Dwi menerangkan, saat ini negosiasi pengelolaan Blok Masela masih tengah berlangsung untuk menyepakati berapa konsorsium yang terlibat bersama Inpex.
"Apakah nanti konsorsiumnya hanya tetap dua saja atau menjadi tiga, itu masih dalam perkembangan negosiasi," kata Dwi.
Pertamina sendiri dikabarkan tengah mengkaji perihal data keekonomian Blok Masela yang memiliki investasi sebesar US$19,8 miliar.
Perseroan yang dipimpin Nicke Widyawati itu harus mengucurkan sekitar US$6 miliar untuk mengakuisisi Participating interest (PI) Shell sebesar 35% di Blok Masela.
Pada November 2022, diharapkan baik Pertamina maupun ExxonMobil dapat memberikan non binding offer atau penawaran tidak mengikat kepada Shell.
"Untuk Pertamina sendiri kan harus memerhatikan posisi keuangannya," pungkasnya. (OL-8)
Sikap tegas tersebut sebagai peringatan kepada kontraktor Blok Masela supaya tidak semaunya sendiri menjalankan proyek strategis nasional (PSN) itu.
perlu ada sinergi yang baik antar kementerian/lembaga dan stakeholder untuk menciptakan iklim investasi di sektor hulu minyak dan gas (migas) Indonesia menarik di mata investor
SKK Migas menjaring calon pembeli gas alam cair (LNG) karena adanya besarnya potensi gas di Blok Masela, Maluku.
Berbagai perusahaan migas di Asia Tenggara juga mengakui keandalan SDM Pertamina. Termasuk Petronas, Vietnam Oil, dan perusahaan migas Thailand.
Perjanjian jual beli ditandatangani pada 25 Juli 2023 dan persetujuan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) atas pengalihan PI diperoleh pada 4 Oktober 2023
Adapun skema pengoperasian blok tersebut kombinasi antara offshore atau di laut lepas dan onshore atau pekerjaan di daratan hingga daerah garis pantai untuk eksplorasi minyak dan gas bumi.
Investasi hulu migas hingga akhir tahun diproyeksikan mencapai kisaran US$16,5 miliar–US$16,9 miliar.
Kepala Divisi Prospektivitas Migas dan Manajemen Data Wilayah Kerja SKK Migas Asnidar mengapresiasi PT Pertamina Hulu Energi (PHE) yang terus melakukan upaya eksplorasi.
Melalui partisipasi aktif di IPA Convex, Petronas Indonesia terus menunjukkan komitmennya untuk mendukung pengembangan energi nasional.
Dalam upaya meningkatkan potensi produksi hidrokarbon di wilayah Kabupaten Indramayu, Pertamina EP Zona 7 melakukan proyek Optimasi Pengembangan Lapangan-Lapangan Akasia Bagus-Gantar.
Industri hulu migas menghadapi tantangan untuk mencapai target lifting nasional, antara lain lapangan-lapangan yang sudah tua hingga kebutuhan meningkatkan efisiensi.
SKK Migas memberikan peluang lebih besar bagi perusahaan lokal untuk terlibat dalam pengadaan barang/jasa hingga nilai Rp50 miliar.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved