Selasa 11 Oktober 2022, 12:38 WIB

G20 Berperan Penting Dukung Pembangunan Berkelanjutan

M. Ilham Ramadhan Avisena | Ekonomi
G20 Berperan Penting Dukung Pembangunan Berkelanjutan

ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan
Ilustrasi

 

MENTERI Keuangan Sri Mulyani Indrawati menekankan pentingnya keberadaan forum G20 untuk membangkitkan pengembangan infrastruktur berkelanjutan pascapandemi COVID-19. Sebab, dari pandemi banyak negara mendapatkan pelajaran mengenai perlunya kerja sama dan kolaborasi, utamanya dalam mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan. 

"Anda harus mengakui dengan kerendahan hati bahwa Anda tidak dapat menyelesaikan masalah sendiri meskipun sebagai negara adidaya di dunia," ujarnya pada sesi keynote dialogue dalam T20 Summit: Infrastructure Development Through Innovation and Collaborative Financing, Senin (10/10). 

Baca juga: Jokowi Ungkap Sudah Ada 28 Negara Antre Jadi Pasien IMF

"Saya yakin pengakuan semacam ini membantu Presidensi G20 Indonesia untuk meyakinkan negara anggota bahwa kita perlu tetap terus bekerja sama dan berkolaborasi dalam pembangunan infrastruktur berkelanjutan," tambahnya. 

Di samping itu, lanjut Sri Mulyani, di dalam Presidensi G20 Indonesia juga telah disepakati bahwa mekanisme keuangan berkelanjutan dibutuhkan semua negara untuk berkontribusi, dan juga menggunakan semua lembaga termasuk multilateral development bank (MDB) untuk mengurangi risiko dan memobilisasi lebih banyak dana. 

Presidensi G20 Indonesia mendorong agar dukungan pendanaan pembangunan dapat ditingkatkan, terutama melalui peningkatan kapasitas MDB, termasuk lewat reviu kerangka kecukupan modal (Capital Adequacy Framework (CAF). Tinjauan CAF bertujuan untuk optimalisasi neraca MDB agar memiliki ruang lebih besar untuk pendanaan pembangunan bagi negara anggota.

Sri Mulyani menambahkan, dalam konteks pembangunan berkelanjutan, beberapa inisiatif telah dilakukan untuk menutupi kesenjangan infrastruktur dan mendukung Program Pemulihan Ekonomi Nasional seperti pada energi terbarukan, perubahan iklim, infrastruktur digital, dan juga proyek pembangunan perkotaan. 

"Kementerian Keuangan telah merumuskan kebijakan dan mengimplementasikan inisiatif tersebut bersama kementerian dan pemangku kepentingan terkait," terangnya. 

Sementara itu, Direktur Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan Luky Alfirman menyatakan, diskusi telah dilakukan sejauh ini dengan berbagai calon investor, MDB, serta pemodal dengan harapan Indonesia dapat menampilkan satu bukti nyata dari komitmen terkait iklim pada KTT mendatang.

Presiden Direktur PT PII, M. Wahid Sutopo menyampaikan perkembangan dan milestone Public Private Partnership (PPP) atau Kerja sama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU) di Indonesia sebagai bagian dari upaya pemerintah Indonesia untuk memfasilitasi investasi swasta pada infrastruktur nasional.

"Penjaminan melalui PT PII telah diimplementasikan dalam beberapa proyek PPP yang bertujuan untuk memastikan keberlanjutan proyek dalam konteks pendanaan dan hasil. PT PII juga turut melaksanakan Project Monitoring secara aktif yang dapat membantu menjaga keberlanjutan proyek dengan hasilnya yang sesuai harapan masyarakat," terangnya. 

Sutopo menambahkan, PT PII berkomitmen mendukung proyek PPP dengan konsep digitalisasi, efisiensi, dan energi terbarukan, yang terlihat dari dukungan terhadap proyek Palapa Ring & Satelit Multifungsi untuk meningkatkan akses broadband dan menutup kesenjangan digital hingga pulau-pulau terluar, terdepan, dan tertinggal seperti pulau Natuna dan Morotai. 

Selain itu, PT PII juga memberikan penjaminan pada proyek PPP skala kecil yaitu proyek Alat Penerangan Jalan di kota Madiun untuk mewujudkan penerangan jalan hemat energi yang dapat mendorong pertumbuhan ekonomi daerah. Sutopo menjelaskan bahwa proyek-proyek tersebut diusulkan sebagai legacy-case untuk agenda pascaT20.

Acara internasional yang digagas oleh T20 Task Force 8 dengan P2EB UGM sebagai institusi pelaksana, menjadi ajang bagi T20 untuk menyampaikan rekomendasi kebijakan berbasis penelitian kepada para pemimpin G20 terkait pembangunan infrastruktur berkelanjutan, dengan objektif utama untuk menyediakan kebijakan alternatif dalam menghadapi berbagai tantangan dan polemik ekonomi dunia untuk pulih secara berkelanjutan dan inklusif di tengah krisis global pascapandemi. 

Lead Co-Chairs T20 Indonesia Bambang Brodjonegoro dalam kesempatan itu menekankan faktor penting dalam mendorong pengembangan infrastruktur berkelanjutan, salah satunya melalui skema PPP. "Salah satu masalah penting yang perlu kita tangani adalah skema pembiayaan untuk pembangunan infrastruktur, di mana investasi dan kemitraan publik-swasta (PPP) adalah salah satu kunci utama untuk menciptakan infrastruktur yang lebih berkelanjutan dan tangguh," jelasnya.

"Selain itu, dalam skema PPP, pemangku kepentingan khususnya pemerintah juga perlu memperkuat pembangunan kapasitas dan memberikan insentif yang tepat guna kepada sektor publik maupun swasta untuk meningkatkan keberlanjutannya," pungkas Bambang. (OL-6)

Baca Juga

Instagram Sekar Bumi

Sekar Bumi akan Bagikan Dividen 2022 Sebesar 20 Persen

👤Mediaindonesia.com 🕔Jumat 09 Juni 2023, 21:39 WIB
PT Sekar Bumi Tbk berencana membagikan dividen 2022 sebesar 20...
MI/Ramdani

Raih Laba Rp56,6 Triliun, Keberhasilan Efisiensi Pertamina

👤Media Indonesia 🕔Jumat 09 Juni 2023, 20:55 WIB
Selain efisiensi, Pertamina juga menerapkan digitalisasi sehingga bisa mengurangi loss dan penyalahgunaan...
AFP/Wang Zhao.

Inflasi Tiongkok Tetap Rendah Seiring Pertumbuhan Ekonomi Melambat

👤Wisnu Arto Subari 🕔Jumat 09 Juni 2023, 20:13 WIB
Inflasi Tiongkok kembali mendatar pada Mei. Angka resmi menunjukkan itu pada Jumat...

E-Paper Media Indonesia

Baca E-Paper

Berita Terkini

Selengkapnya

BenihBaik.com

Selengkapnya

MG News

Selengkapnya

Berita Populer

Selengkapnya

Berita Weekend

Selengkapnya