Headline
PPATK sebut pemblokiran rekening dormant untuk lindungi nasabah.
PPATK sebut pemblokiran rekening dormant untuk lindungi nasabah.
Pendidikan kedokteran Indonesia harus beradaptasi dengan dinamika zaman.
PT PLN (Persero) akan membangun Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) off grid di 16 lokasi di wilayah kepulauan Kabupaten Sumenep, Jawa Timur dengan potensi pelanggan sebanyak 8.434 orang.
Pembangunan PLTS ini ditandai dengan penandatanganan kerja sama pembangunan yang dilakukan General Manager PLN Unit Induk Distribusi (UID) Jawa Timur Lasiran dengan Direktur Utama PT Rekadaya Elektrika, Jonner MP Pardosi dalam gelaran PJB Connect pada Selasa (4/10).
Lasiran berharap agar proses pembangunan PLTS off grid maupun jaringan listrik berjalan lancar, sehingga dapat memberikan multiplier effect bagi perekonomian masyarakat.
"Semoga selesai sesuai rencana, ada yang tahun ini ada yang tahun depan sehingga masyarakat yang berada di kepulauan bisa segera menikmati listrik," ucapnya dalam keterangannya, Minggu (9/10).
Pembangkit ramah lingkungan ini tersebar di 16 lokasi ini di antaranya Bulumanuk, Bunginnyarat, Gili labak, Karamian, Pajangan, Sadulang Kecil, Sapapan, Saredeng Besar, Saredeng Kecil, Saseel, Saur, Sepangkur Kecil, Talango Air, Talango Tengah, Kalosot, Sitabok dengan total daya 975 kilowatt peak(kWp). "Keseluruhan pulau atau dusun ini berada di Kabupaten Sumenep, memang sudah menjadi fokus kami untuk mempercepat elektrifikasi," sebutnya.
Saat ini masyarakat di lokasi kepulauan tersebut masih menggunakan genset yang membuat beban ekonomi masyarakat bertambah. Sesudah listrik hadir diharapkan masyarakat dapat meningkatkan produktivitasnya dan tentunya dengan harga yang terjangkau.
Secara bertahap PLN akan nembangun jaringan listrik total 52.473 kilometer sirkuit (kms) akan dimulai pada 2024 setelah proyek pembangunan PLTS selesai pada 2023.
Direktur Utama PT Rekadaya Elektrika, Jonner MP Pardosi mengungkapkan penandatanganan kontrak dengan PLN atas pembangunan PLTS ini sebagai bentuk dukungan pihaknya terhadap
pemerintah untuk meningkatkan peran Energi Baru Terbarukan (EBT) dalam bauran energi nasional, yang ditargetkan mencapai 23% pada 2025.
"PT Rekadaya Elektrika siap untuk menyelesain project tepat waktu. Sehingga, banyak pulau-pulau terpencil yang memperoleh listrik melalui pembangkit EBT," tutupnya. (OL-12)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved