Headline

Dalam suratnya, Presiden AS Donald Trump menyatakan masih membuka ruang negosiasi.

Fokus

Tidak semua efek samping yang timbul dari sebuah tindakan medis langsung berhubungan dengan malapraktik.

P20 Didorong Hasilkan Solusi Geopolitik Dunia

M. Ilham Ramadhan Avisena
06/10/2022 15:13
P20 Didorong Hasilkan Solusi Geopolitik Dunia
Ketua DPR RI Puan Maharani menyampaikan pidato saat mengikuti pembukaan Parliamentary Forum (P20) Rabu (5/10).(Antara)

PERTEMUAN Parliament 20 (P20) diharapkan mampu menghasilkan solusi konkret atas persoalan geopolitik yang terjadi di dunia saat ini. Sebab, hal itu menjadi satu-satunya kerikil yang menghambat sejumlah kesepakatan dalam sejumlah forum working group maupun engagement group di Presidensi G20 Indonesia.

Demikian disampaikan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dalam pembukaan The 8th G20 Parliamentary Speakers’ Summit di Gedung Nusantara II DPR RI, Rabu (5/10).

"Sebagian besar konteks dalam concrete deliverables yang dibahas pada pertemuan-pertemuan working group dan engagement group telah disepakati. Satu-satunya masalah yang masih ada adalah geopolitik. Oleh karena itu, pertemuan P20 diharapkan dapat menyelesaikan masalah geopolitik yang tersebut," ujarnya seperti dikutip dari siaran pers yang diterima, Kamis (6/10).

Airlangga menambahkan, Presidensi G20 Indonesia sejak awal memulai serangkaian agendanya dengan semangat untuk pulih bersama. Indonesia mengusung tema Recover Together, Recover Stronger untuk mengajak negara-negara G20 agar dapat pulih bersama dalam menghadapi krisis multidimensi akibat pandemi covid-19. Semangat tersebut dianggap semakin relevan ditengah tantangan global yang terjadi saat ini.

Dia juga menekankan, krisis global yang sedang terjadi harus diatasi bersama-sama dengan semangat solidaritas agar tidak menimbulkan ego yang akan mempersulit negara-negara di dunia untuk bertahan menghadapi krisis global.

"Dunia telah berubah dengan cepat. Kita menyebutnya sebagai 'perfect storm', yaitu krisis multidimensi yang cepat. Seperti, tantangan keamanan, ekonomi, dan lingkungan ini telah menunda upaya kita untuk mempercepat pemulihan," ujar Airlangga.

Forum multilateral seperti G20, PBB, dan WTO, kata dia, harus tetap relevan dengan situasi saat ini dan memastikan stabilitas internasional. Forum G20 sendiri merupakan forum yang terbentuk dari krisis ekonomi tahun 1998 dan saat ini mewakili 85% PDB global dan 75% perdagangan dunia.

Di tengah krisis multidimensi dengan posisi negara yang sangat terfragmentasi saat ini, G20 didorong untuk tetap memiliki peran yang kuat dan tidak boleh redup.

Tantangan yang muncul akibat perubahan iklim, misalnya, saat ini Indonesia berupaya mementingkan keseimbangan pertumbuhan ekonomi yang tetap memperhatikan aspek lingkungan. Indonesia, lanjut Airpangga, telah melakukan transisi energi dengan berbagai upaya mulai dari co-firing PLTU dengan blue ammonia, carbon capture dan storage, serta financial model untuk untuk PLTU yang tidak efisien.

Hal tersebut juga terkait dengan target untuk mencapai net zero emission (NZE) pada tahun 2060 atau lebih cepat. "Transisi energi harus berkeadilan, berkelanjutan, dan afordable bagi masyarakat," kata Airlangga.

Indonesia, lanjutnya, mendesak negara-negara maju untuk memenuhi janji mereka untuk menyediakan pendanaan untuk penanganan perubahan iklim sebesar US$100 miliar kepada negara-negara berkembang.

Sedangkan menyoal kondisi perekonomian nasional saat ini, Airlangga juga menjelaskan kinerja ekonomi Indonesia hingga saat ini baik dan mampu tumbuh 5,44% pada triwulan II 2022. Itu dinilai sebagai modalitas untuk menggapai pertumbuhan yang solid di masa mendatang.

"Indonesia optimis karena memiliki modalitas ekonomi yang sembari melanjutkan reformasi struktural yang ada. Kinerja perdagangan Indonesia juga bertahan di rekor tinggi selama dua puluh delapan bulan berturut-turut, mencapai US$24,8 miliar," ungkap Airlangga. (E-3)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Heryadi
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik