Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Kemitraan Antara Usaha Besar dan UMKM Masih Rendah

Despian Nurhidayat
03/10/2022 14:27
Kemitraan Antara Usaha Besar dan UMKM Masih Rendah
Pekerja menyelesaikan pembuatan kain batik cap khas Palembang di rumah produksi Eka Marlina di Palembang, Sumatera Selatan, Senin (8/11)(Antara)

MENTERI Koperasi dan UKM Teten Masduki mengatakan bahwa saat ini, kemitraan antara usaha besar dengan UMKM di Indonesia masih sangat rendah. Hal ini lantas membuat kontribusi UMKM Indonesia di dalam rantai pasok global hanya mencapai 4,1%.

Angka ini berbanding terbalik dengan negara tetangga seperti, Malaysia yang sudah mencapai persentase 46,2%, Thailand 29,6%, Vietnam 20,1%, dan Filipina 21,4%.

"Presiden sampaikan tadi sudah banyak kemitraan usaha besar dan UMKM tapi masih pembinaan. Tidak terintegrasi dengan sistem produksi usaha besar. Kita ingin kemitraan dalam rantai pasok. Jadi sebagian pekerjaan bisa dikaitkan dengan UMKM. Supaya terintegrasi. Bukan bapak asuh lagi, tapi rantai pasok. Karena itu yang dilakukan di Tiongkok, Korea Selatan, dan Jepang. Kita ingin UMKM jadi bagian rantai produksi usaha besar," ungkap Teten dalam Panel Diskusi Gerakan Kemitraan Inklusif untuk UMKM Naik Kelas di Gedung Smesco Indonesia, Jakarta, Senin (3/10).

Lebih lanjut, dalam Gerakan Kemitraan Inklusif untuk UMKM Naik Kelas, Teten mendorong agar Kadin melakukan beberapa hal yang nantinya akan berkontribusi nyata kepada pengembangan UMKM.

Dia menyarankan Kadin dan anggotanya membangun ekosistem kemitraan rantai pasok dengan UMKM dan koperasi, lebih aktif melakukan business matching antara UMKM dengan usaha besar, membantu merumuskan kebijakan ekosistem rantai pasok setiap seKtor usaha, ikut membantu identifikasi kemitraan rantai pasok UMKM dan koperasi dengan BUMN, mengembangkan market intelligence untuk pasar ekspor di berbagai negara, dan mendorong anggotanya menjadi aggregator untuk pasar luar negeri.

"Pemerintah tidak bisa bergerak sendiri untuk mendorong UMKM naik kelas. Diperlukan kemitraan antara usaha besar dan UMKM untuk mewujudkan hal ini," pungkas Teten. (E-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Heryadi
Berita Lainnya