Headline
Dalam suratnya, Presiden AS Donald Trump menyatakan masih membuka ruang negosiasi.
Dalam suratnya, Presiden AS Donald Trump menyatakan masih membuka ruang negosiasi.
Tidak semua efek samping yang timbul dari sebuah tindakan medis langsung berhubungan dengan malapraktik.
PT Gunung Raja Paksi, Tbk (GRP) siap mendukung pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) baru. Perusahaan baja swasta nasional terbesar di Tanah Air tersebut optimistis bisa berkontiribusi dalam pembangunan IKN, karena selama ini GRP memang fokus pada produk-produk yang ramah lingkungan, sesuai konsep pembangunan IKN.
“Dalam pembangunan IKN yang mengutamakan green environment, kami mengamati bahwa perlu produk-produk yang mempunyai green label. Untuk itu, kami siap dan tetap berkomitmen untuk mendukung pembangunan IKN dengan produk-produk yang ramah lingkungan,” ujar Presiden Direktur GRP, Abednedju Giovano Warani Sangkaeng dalam keterangannya, Rabu (28/9).
Menurut Argo, panggilan akrabnya, selama ini GRP memang concern dengan produk baja ramah lingkungan. Bahkan saat ini pun, GRP sedang menyusun peta jalan (roadmap) untuk ekonomi berkelanjutan dan mengurangi dampak emisi karbon.
Dalam kaitan itu pula, lanjut Argo, GRP fokus pada program Environment Sosial Governance (ESG) dalam mengelola bisnis. Argo menambahkan, bahwa program tersebut akan berpengaruh terhadap cost of capital yang rendah dan valuasi yang tinggi, efisien, serta berkelanjutan.
“Dalam program ESG, faktor environment (lingkungan) menjadi perhatian kami. Melalui program ini, produk-produk kami pun mudah diterima semua kalangan, aman, dan terlindungi,” jelasnya.
Dia menambahkan, bahwa produk baja GRP juga telah memperoleh sertifikat Environmental Product Declaration (EPD). Sertifikasi tersebut merupakan Label Lingkungan Tipe III, yakni standard produk baja untuk memenuhi kebutuhan green building. Sertifikasi EPD, menunjukkan bahwa GRP telah berpartisipasi secara transparan dan objektif memberikan informasi dampak terhadap lingkungan atas pengolahan produk baja.
“Raihan sertifikasi internasional bidang lingkungan tersebut, sekaligus membuktikan komitmen keberlanjutan GRP dalam memproduksi baja,” kata Argo.
Dengan sertifikasi EPD, lanjut Argo, GRP dapat menyuplai kebutuhan material baja untuk projek pembangunan gedung atau konstruksi hijau. Termasuk di pasar Australia dan New Zealand. Tak kurang Menteri Perdagangan Zulkifili Hasan pernah mengapresiasi keberhasilan GRP menembus pasar negara tersebut. Menurut Zulkifli ketika itu, tak mudah untuk menembus pasar Selandia Baru, karena dibutuhkan persyaratan yang sangat ketat. (OL-13)
Baca Juga: Kebijakan Moneter The Fed Kian Ketat, Perdagangan Aset Kripto Lesu
PT Pertamina International Shipping (PIS) berhasil mengapalkan muatan slab steel atau lembaran baja sebanyak 30.400 metrik ton dari Morowali menuju Cilegon.
PEMERINTAH perlu mengambil langkah konkret guna melindungi sektor strategis nasional.
Penasihat perdagangan Gedung Putih, Peter Navarro, mengonfirmasi pemerintahan AS membatalkan rencana untuk menggandakan tarif impor baja dan aluminium Kanada.
PRESIDEN AS Donald Trump memerintahkan pemerintahannya untuk menaikkan tarif impor baja dan aluminium Kanada sebesar 25%. Jadi, total bea masuk menjadi 50%.
PT Krakatau Steel mengupayakan langkah strategis dalam menghadapi tantangan perdagangan global. Salah satu upaya yang diambil perusahaan ialah memperkuat sinergi.
PT Gunung Raja Paksi (GRP), produsen baja swasta terbesar di Indonesia, menandatangani kesepakatan bersejarah dengan Primetals Technologies Ltd, perusahaan asal Eropa.
Lokapasar khusus produk rumah tangga dan gaya hidup atau home and living, Renos, menggelar Renos Fair 2025 berkolaborasi dengan Semasa Piknik.
PT Pertamina mendorong produk-produk ramah lingkungan besutan Namira Ecoprint untuk bisa menjelajahi pasar internasional melalui program UMK Academy 2025.
Inisiatif pengembangan produk baja yang efisien energi dan ramah lingkungan merupakan langkah penting dalam memperkuat daya saing industri nasional.
PT Bank Negara Indonesia (BNI) terus menunjukkan komitmennya sebagai lembaga keuangan berkelanjutan di Indonesia.
Dari data Sistem Informasi Pengelolaan Sampah Nasional (SIPSN) Tahun 2024, Indonesia sendiri menyumbang hampir 34 juta ton sampah.
Nah, itulah yang kita lakukan di Savyavasa. Jadi luxury bukan dari apa yang kita lihat, tapi orang bisa merasakan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved