Headline
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.
DATA Analyst Continuum Data Indonesia Natasha Yulian mengatakan bahwa 92% masyarakat Indonesia memberikan respons negatif terhadap kenaikan harga BBM. Data ini diperoleh dari 891 ribu pembicaraan mengenai BBM dari 424 ribu akun Twitter dari tanggal 29 Agustus sampai dengan 11 September 2022.
"92,3% masyarakat memberikan respons negatif terhadap kenaikan BBM. Mereka mengatakan ekonomi mereka masih belum sepenuhnya pulih dari pandemi, tapi sudah dihantam kenaikan harga BBM. Sedangkan 7,7% mendukung kebijakan kenaikan BBM," ungkapnya dalam Diskusi Online Indef, Kamis (15/9).
Baca juga: Jokowi Teken Perpres Pengembangan EBT, Atur Penghentian PLTU
Lebih lanjut, jenis BBM yang diperbincangkan oleh masyarakat melalui media sosial, 80% ialah kenaikan Pertalite dan Pertamax dibandingkan Solar. Hal ini menandakan kebanyakan masyarakat merupakan konsumen dari Pertalite dan Pertamax yang merupakan bahan bakar bagi kendaraan motor dan mobil.
Dilihat dari perbincangannya, Natasha mengatakan 72% berisikan keluhan terhadap pengeluaran yang bertambah akibat kenaikan BBM. Selain itu, masyarakat juga mengeluhkan solusi dari pemerintah hanya BLT yang dirasa tidak menjawab masalah. Sebagian juga mengeluhkan gaji mereka tidak naik tapi BBM naik.
"Masyarakat juga mengeluhkan kelanjutan pembangunan IKN dan kereta api cepat. Mereka mempertanyakan urgensi kelanjutan pembangunan ini dibandingkan mengurangi subsidi BBM," ucap Natasha.
Sementara itu terkait BLT BBM, sebanyak 89% masyarakat memberikan respons negatif. Masyarakat merasa BLT BBM ini hanya sesaat atau hanya 4 bulan. Manfaatnya juga dirasa tidak sebanding dengan kenaikan harga.
"Dilihat dari perbincangannya, 87% masyarakat merasa bahwa BLT tidak menyelesaikan masalah kenaikan harga BBM," pungkas Natasha. (OL-6)
HARGA bahan bakar minyak (BBM) di SPBU BP mengalami kenaikan harga di Maret 2025. BBM jenis BP 92 pada Maret 2025 menjadi Rp13.300 per liter dari Rp13.200.
PT Pertamina Patra Niaga kembali melakukan evaluasi harga bahan bakar minyak (BBM) non-subsidi. Hanya Pertamax yang tidak mengalami kenaikan harga.
Ini respons Menteri BUMN Erick Thohir soal rencana pengetatan penerima BBM bersubsidi yang akan diperketat pada 17 Agustus mendatang.
HARGA minyak mentah Indonesia atau Indonesian crude price (ICP) Januari 2024 meningkat dibandingkan bulan sebelumnya Desember 2023 sebesar US$1,61 per barel menjadi US$77,12 per barel.
Mulai hari ini harga BBM nonsubsidi mengalami kenaikan harga.
Pertamina resmi menaikan harga BBM nonsubsudi per 1 September 2023.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved