Headline

Presiden Trump telah bernegosiasi dengan Presiden Prabowo.

Fokus

Warga bahu-membahu mengubah kotoran ternak menjadi sumber pendapatan

Tiga Jurus Mentan Pertahankan Produksi Berkelanjutan Pertanian

Mediaindonesia.com
14/9/2022 16:30
Tiga Jurus Mentan Pertahankan Produksi Berkelanjutan Pertanian
Foto udara petani menjemur padi di Desa Potoya Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah, Selasa (13/9/2022).(Antara/Mohamad Hamzah.)

ANCAMAN krisis pangan global turut membayangi produksi berkelanjutan pertanian Indonesia. Pemerintah melalui Kementerian Pertanian telah menyiapkan tiga strategi untuk menghadapinya.

"Jadi Pak Menteri Pertanian (Syahrul Yasin Limpo) sedari awal punya strategi baru untuk menghadapi krisis pangan global. Ada tiga (strategi), di antaranya peningkatan kapasitas produksi melalui menekan inflasi," kata Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian (Balitbangtan) Kementerian Pertanian Fadjry Djufry dalam keterangan tertulis, Rabu (14/9).

Strategi kedua, melakukan substitusi komoditas impor melalui pemanfaatan sumber daya tanaman lokal untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri. Misalnya, mengganti gandum dengan sorgum. "Jadi, kalau kita tidak bisa (menanam) gandum, tanamlah sorgum. Kalau kita tidak ada tebu, tanamlah yang lain, misalnya aren. Jadi, kami ingin menyiapkan kebutuhan itu sesuai yang ada di kita. Apa potensi yang paling memungkinkan untuk kita, kami akan dorong," katanya. 

Strategi ketiga, kata Djufry, meningkatkan kapasitas ekspor. Menurut Djufry, Indonesia memiliki beberapa komoditas lokal yang dilirik pasar dunia, seperti sarang burung walet dan porang. "Ini sudah banyak pelakunya. Nilai jualnya cukup memadai, petani tertarik mengembangkan," katanya. 

Selain tiga strategi di atas, Kementan selalu menerapkan teknologi pada sektor pertanian untuk mendukung inovasi-inovasi baru, termasuk pengembangan varietas padi yang tahan terhadap perubahan iklim. "Alhamdulillah melalui Litbang Pertanian, rata-rata kami menyiapkan benih sumber tiga tahun terakhir 216.000 ton. Bahkan di 2021 hampir 400.000 ton benih sumber. Ini mencukupi untuk memenuhi kebutuhan bibit di atas 10 juta hektare luas lahan kita," katanya. 

Perwakilan International Rice Research Institute (IRRI) untuk Indonesia, Hasil Sembiring, menilai positif langkah pemerintah Indonesia yang cukup masif menerapkan teknologi di sektor pertanian. "Kalau bisa produk (pangan) lebih sehat, jadi tidak hanya sekadar makan. Untuk itu perlu riset panjang," kata Hasil secara terpisah. (OL-14)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya