Headline
Hakim mestinya menjatuhkan vonis maksimal.
Talenta penerjemah dan agen sastra sebagai promotor ke penerbit global masih sangat sedikit.
PT Siloam International Hospitals Tbk (SILO) terus mengalami pertumbuhan jumlah pasien pada kuartal II-2022 dibandingkan dengan kuartal I-2022,
Kendati terdapat periode Lebaran pada kuartal II yang umumnya menyebabkan jumlah pasien yang lebih rendah.
Alhasil, EBITDA (Earnings before interest, taxes, depreciation, and amortization) dan laba bersih Siloam pada kuartal II-2022 masing-masing meningkat sebesar 0,5% dan 8,7% secara Quarter on Quarter.
Perseroan mencatat pendapatan dari Covid pada kuartal II-hanya sebesar 3%, yang merupakan kontribusi terendah sejak awal pandemi. Kontribusi ini termasuk 0,1% yang didapat dari program pemerintah (KMK).
Dalam keterangan pers, Rabu (31/8). Presiden Direktur Siloam, Darjoto Setyawan, mengatakan,“Siloam terus menunjukan arah pertumbuhan yang positif di dalam lingkungan operasional setelah pandemi."
"Setelah Covid berada di belakang kami, manajemen dapat mengalihkan fokus mereka untuk menumbuhkan bisnis non-Covid Siloam," jelasnya.
Siloam terus berinvestasi terhadap kemampuan medis selama pandemi dan investasi ini telah membuahkan hasil yang baik terhadap pencapaian operasional dan finanisal.
"Saya sangat optimis terhadap pencapaian Siloam di sepanjang tahun ini," ucapnya.
"Kami akan terus melayani lebih banyak pasien dan akan terus melanjutkan pertumbuhan kinerja finansial dan pada akhirnya meningkatkan nilai pemegang saham,” tutur Darjoto.
Baca juga: Siloam Hospitals Raih Pendapatan Rp 7,6 Triliun Tahun 2021
Menurut Darjoto, transformasi yang dilakukan manajemen selama 3 tahun terakhir telah menunjukkan hasil dalam menumbuhkan pendapatan dan memaksimalkan efisiensi biaya.
Hal ini dibuktikan dengan pencapaian finansial Siloam pada periode semester I-2022 dan pertumbuhan signifikan yang dicapai dibandingkan dengan periode sebelum pandemi.
Selama tahun 2021, pandemi Covid-19 mencapai tingkat penularan tertinggi sehingga volume pasien menurun dan kontribusi pendapatan dari Covid meningkat.
"Adapun hasil pencapaian finansial Siloam dalam kondisi operasional saat ini dengan berakhirnya pandemi, sangatlah baik," jelasnya.
Tingkat Compounded Annual Growth Rate (CAGR) pada pendapatan, EBITDA dan arus kas operasional Siloam pada periode semester I-2019 hingga semester I-2022 masing-masing adalah 10,5%, 29,9% dan 43,3%.
Siloam membukukan pendapatan sebesar Rp 3,4 triliun pada semester I-2022, menurun 10,0% dibandingkan dengan semester I-2021.
Siloam mencatat EBITDA sebesar Rp 820 miliar pada semester I-2022, menurun 14,9% dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya.
Marjin EBITDA tercatat stabil pada 23,9% hanya turun 130 basis poin dibandingkan dengan sebelumnya 25,2%. Laba bersih Siloam tercatat sebesar Rp213 miliar, menurun 32,2% Year-on-Year.
Siloam terus menjaga arus modal kerja yang kuat dengan arus kas operasional sebesar Rp 583 miliar dan posisi kas bersih berada pada Rp 1,28 triliun pada akhir periode semester I-2022.
Sementara itu, Siloam Hospitals mengalami peningkatan volume pasien di dalam lingkungan operasional setelah pandemi.
Jumlah pasien rawat inap pada semester I-2022 tercatat sebanyak 106.939 pasien, meningkat 23,9% dibandingkan dengan 86.318 pasien pada semester I-2021 dan dengan inpatient days sebanyak 367.928 hari.
Adapun dalam merawat pasien rawat inap, Siloam telah merawat lebih dari 1,4 juta pasien rawat jalan, meningkat 24,4%. Jika dibandingkan dengan lingkungan operasional yang sama pada kuartal I-2022, jumlah pasien rawat inap, inpatient days dan jumlah pasien rawat jalan masing-masing meningkat 21,9%, 1,2% dan 20,7%.
Di sisi lain, pada sisi era teknologi, perusahaan turut meningkatkan kapabilitas dan kemampuan platform digitalnya.
Pada semester I-2022, pasien yang diakuisisi dengan digital channels meningkat 158% dibandingkan dengan periode semester I-2021 dan berkontribusi sekitar 14% dari total pasien rawat jalan.
Aplikasi layanan kesehatan digital Siloam, MySiloam, terus mencatat pertumbuhan popularitas setelah masa pandemi.
Aplikasi ini telah diunduh lebih dari 890 ribu pengguna dan jumlah pengguna meningkat sebesar 23% pada semester I-2022 dibandingkan dengan semester I-2021 dengan rata-rata engagement rate lebih dari 78%. (RO/OL-09)
Sesuai dengan Anggaran Dasar, Perseroan bergerak dalam bidang Usaha Asuransi Umum Konvensional. Perseroan telah mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia pada tanggal 29 Desember 2003
PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) berhasil mencatatkan kinerja keuangan yang mengesankan pada kuartal II tahun 2024.
Penghargaan menjadi bukti komitmen perusahaan dalam menciptakan tempat kerja kondusif guna meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) dan bisnis perseroan.
PERUSAHAAN pengembang properti PT Intiland Development Tbk (Intiland; DILD) menggelar Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Tahunan untuk tahun buku yang berakhir 31 Desember 2023.
Di kuartal 1 2024, Perseroan sukses membukukan peningkatan pendapatan sebesar 14,6% menjadi Rp338,5 miliar, naik dari periode sama tahun sebelumnya.
Laba bersih perseroan juga tercatat tumbuh 20% YoY, dari Rp39,2 miliar di 2023 menjadi Rp47,1 miliar di 2024.
SUB Holding Perkebunan Nusantara PTPN III (Persero), PT Perkebunan Nusantara IV menyebut capaian komoditas non core (bukan inti) teh dan karet meraih laba positif untuk pertama kali sejak 1996.
BSI mencatat, penyaluran pembiayaan pada semua segmen tumbuh positif di mana segmen wholesale tumbuh 17,27% yoy, retail tumbuh 14,92% yoy, dan konsumer tumbuh 16,08% yoy.
Bird mencatatkan kinerja positif di kuartal pertama 2025 dengan membukukan pendapatan sebesar Rp1,30 triliun atau meningkat 16 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.
PT Bank KEB Hana Indonesia (Hana Bank) menutup tahun 2024 dengan kinerja keuangan yang solid. Laba bersih tercatat tumbuh sebesar 14,61% secara year-on-year (yoy) menjadi Rp519,43 miliar.
DI tengah ketidakpastian global, Citibank N.A., Indonesia (Citi Indonesia) mencatat pertumbuhan signifikan sepanjang 2024.
DRMA pada tahun buku 2024 mencapai pertumbuhan laba inti tahun berjalan sebesar 4,2 persen atau naik dari Rp555,81 miliar menjadi Rp579,3 miliar.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved