Headline
Mantan finalis Idola Cilik dan kreator konten juga memilih menikah di KUA.
Mantan finalis Idola Cilik dan kreator konten juga memilih menikah di KUA.
Ketegangan antara Thailand dan Kamboja meningkat drastis sejak insiden perbatasan
Sebagai merek kecantikan lokal yang menjadi pionir produk skincare dan bodycare berkonsep handsfree, atau produk yang praktis diaplikasikan tanpa sentuhan tangan, Dew It memperkuat sepak terjangnya dengan bergabung ke ekosistem brand aggregator Tjufoo.
Langkah tersebut diambil berkat perhatian besar konsumen online yang membuat brand Dew It berkembang signifikan, sehingga membutuhkan sinergi komprehensif untuk menumbuhkan bisnisnya secara berkelanjutan.
Ini sejalan dengan data Kementerian Perindustrian RI pada tahun 2021, yang menyebut Indonesia akan menempati posisi lima besar pasar kecantikan terbesar dunia dalam satu dekade mendatang. Prediksi tersebut bukan tanpa sebab, mengingat di sepanjang 2020 lalu tercatat industri kecantikan Tanah Air tumbuh 9,39 persen, dan menyumbang 1,92 persen terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) . Jumlah ini akan terus bertambah seiring kenaikan permintaan produk kecantikan yang makin meningkat dari tahun ke tahun.
“Sebagai merek yang tumbuh di tengah booming industri kecantikan lokal yang memberdayakan jaring audiens online, Dew It sangat optimistis terhadap prediksi pertumbuhan pesat bisnis terkait dalam beberapa tahun ke depan. Namun, di sisi lain, kami tidak memungkiri adanya kekhawatiran atas masih adanya kendala-kendala yang menghambat laju bisnis Dew It. Keputusan untuk bergabung dengan ekosistem Tjufoo adalah sebuah pilihan tepat, mengingat luasnya dukungan yang diberikan bagi kami dalam upaya meningkatkan skala bisnis secara maksimal,” ucap Rachel Lakhiani, founder & CEO Dew It.
Bersama Tjufoo, Dew It optimis bahwa sinergi keduanya berpeluang untuk mendisrupsi industri kecantikan Tanah Air, yakni melalui komitmen untuk meningkatkan margin keuntungan dengan meredefinisi strategi bisnis yang didukung oleh analisis data komprehensif, sehingga memperluas eksposur brand terkait secara online dan offline, agar lebih dikenal dan lebih mudah diakses oleh pelanggan.
Sementara itu, menurut Co-Founder & Chief Executive Officer Tjufoo, TJ Tham, Dew It adalah brand dengan potensi pasar yang besar. “Mereka tumbuh dengan identitas merek yang bagus dan relevan dengan kondisi beauty market Indonesia saat ini. Melalui ekosistem progresif yang dimiliki Tjufoo, kami berkomitmen membantu Dew It memperkuat manajemen sumber daya dan potensi bisnisnya di pasar kecantikan dalam negeri,” ujarnya.
Bagi Tjufoo, brand aggregator yang fokus memberdayakan brand lokal potensial untuk diberi dukungan funding dan manajemen profesional, merangkul Dew It adalah pilihan tepat karena brand ini sangat adaptif dan agile dalam membaca dinamika tren industri kecantikan dalam negeri.
“Ke depannya, Dew It akan mendapat lebih dari sekadar funding, namun juga kesempatan membangun bisnis secara lebih sustainable melalui akses-akses yang disesuaikan dengan berbagai kebutuhan berbeda dari para brand, seperti saluran distribusi, riset, data platform & analytics, hingga optimalisasi infrastruktur dan rantai pasok,” katanya.
Berlari kencang sejak awal 2022, Tjufoo telah konsisten mendukung berbagai brand lokal potensial untuk mendapatkan dukungan modal, akses eksklusif ke jejaring industri yang luas, serta infrastruktur terdepan untuk memperkuat pengembangan bisnis. Selain itu, Tjufoo juga berkomitmen memberikan pendampingan profesional terhadap manajemen operasional pada brand-brand lokal yang diakuisisi, memenuhi kebutuhan sumber daya untuk pengelolaan bisnis yang lebih efektif, melatih pemahaman atas pemanfaatan data untuk keputusan bisnis, serta menyeimbangkan performa antara penjualan online dan offline. (OL-12)
TINGKAT kesadaran orang tua mengenai kesehatan anak selama beberapa tahun terakhir menjadi peluang emas bagi pasar perawatan kulit (skin care) anak dan bayi di Indonesia.
Badan POM menemukan sebanyak 91 merek kosmetik yang viral di media sosial diduga melanggar aturan dan ilegal.
KOSMETIK DIY atau buatan sendiri (Rumahan) atau yang bisa di buat di Rumah semakin digandrungi, terutama sepanjang tahun 2024. Ini risiko kosmetik DIY yang dibuat dengan tidak tepat.
PRODUK kosmetik pakar kecantikan dan kesehatan kulit, dr. Richard Lee disebut disita Badan Pengawas Obat dan Makanan (Badan POM) beberapa waktu lalu.
Proteksi optimal yang diberikan membantu mencegah kerusakan kulit hingga ke level DNA
Tak perlu mahal, ini langkah bagaimana mendapatkan kulit yang cerah melalui perawatan skin care
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved