Headline
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.
PEMERINTAH melalui Kementerian Koperasi dan UKM tengah gencar untuk segera merealisasikan minyak makan merah yang diproduksi oleh koperasi petani sawit.
Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki mengatakan bahwa minyak makan merah nantinya akan lebih terjangkau bagi masyarakat.
Baca juga: Menhub Optimistis Kinerja Keuangan di Akhir Tahun Mampu Mencapai 95,90 Persen
Bahkan, dikatakan harga dari minyak makan merah dapat mencapai kisaran Rp9 ribu per liter. Harga ini pum di bawah harga eceran tertinggi (HET) minyak curah yang mencapai Rp14 ribu per liter.
"Harga bisa di bawah HET minyak curah. Bisa Rp9 ribu per liter. Ini solusi bagi petani dan konsumen," ungkapnya di Kantor Kemenkop UKM, Jakarta, Jumat (26/8).
Kemenkop UKM saat ini tengah mempersiapkan pembangunan pabrik minyak makan merah secara matang. Koordinasi juga telah dilakukan dengan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) dan Badan Standarisasi Nasional (BSN) untuk segera merealisasikan minyak makan merah.
Teten menambahkan, saat ini sudah ada 12 koperasi yang siap untuk membangun pabrik minyak makan merah di 6 daerah yakni Sumatra Utara, Kalimantan Tengah, Kalimantan Barat, Kalimantan Timur, Riau, dan Jambi.
"Koperasi yang sudah merencanakan sudah punya kebun sendiri. Mereka juga punya finansial sendiri untuk bangun secara besar. Bisa lewat skema pembiayaan mandiri oleh koperasi juga bisa. Ini sangat menguntungkan dan anggota mereka kan usaha mikro mencapai ribuan dan kalau jual ke anggota sudah terserap," kata Teten.
Selain itu, dia juga menegaskan bahwa jaringan restoran sudah berminat untuk memesan minyak makan merah.
Kemenkop UKM akan melakukan demonstrasi terhadap minyak makan merah agar masyarakat dapat mengetahui bahwa produk ini aman dan sehat.
"Sosialaisasi akan lakukan nanti karena warnanya merah, jadi orang-orang takut juga. Kita akan demonstrasi dengan chef. Ini merah bukan berarti digoreng jadi merah. Ini kan warna sawit. Selama ini dibleaching. Ini kan hilang gizinya. Jadi minyak makan merah itu betul-betul sehat lah," tuturnya.
Di tempat yang sama, Deputi Bidang Pengawasan Pangan Olahan BPOM Rita Endang mengatakan bahwa pihaknya akan memastikan kemasan bagi minyak makan merah ini juga murah bagi para koperasi yang akan mendistribusikannya.
"Saat kunjungan ke Pusat Penelitian Kelapa Sawit (PPKS) desain kemasan memang belum dibicarakan. Tapi paling murah saya rasa pouch plastik karena ini menjadi solusi ketersediaan dan paling available juga," pungkas Rita. (OL-6)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved