Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

Sicepat Tanggapi Isu Penaikan Harga BBM

Mediaindonesia.com
25/8/2022 13:10
Sicepat Tanggapi Isu Penaikan Harga BBM
Dari sisi operational cost, pemanfaatan EV membuat Sicepat mengalami penghematan bahan bakar hingga lebih dari Rp9 miliar.(DOK Pribadi.)

ISU penaikan harga bahan bakar minyak (BBM) di Indonesia sedang hangat dibicarakan melalui berbagai media nasional. Situasi global yang dinilai semakin ekstrem sebagai dampak dar perang Rusia dan Ukraina yang belum juga usai menyebabkan harga berbagai komoditas melambung tinggi, salah satunya harga minyak. 

Asosiasi Perusahaan Jasa Pengiriman Ekspres, Pos, dan Logistik Indonesia (Asperindo) mengimbau kepada para
anggotanya untuk menaikkan harga operasional hingga 10% sebagai salah satu antisipasi atas isu kenaikan harga BBM.
Menanggapi isu kenaikan harga BBM dan perubahan ongkos kirim dari Asperindo, Chief Executive Officer (CEO) Sicepat Ekspres, The Kim Hai, menegaskan bahwa saat ini pihaknya belum berencana untuk menaikkan ongkos kirim untuk pengiriman paket. 

"Keputusan ini didukung dengan inovasi Sicepat yang telah melakukan langkah efisiensi operasional melalui pengalihan kendaraan operasional sepeda motor bensin menjadi sepeda motor listrik secara bertahap," ungkapnya dalam keterangan tertulis, Kamis (25/8). Pemanfaatan electric vehicle (EV) merupakan langkah diversifikasi sumber energi agar perusahaan tidak hanya bergantung pada sumber energi fosil dalam menjalankan kegiatan operasional. 

Dari sisi operational cost, pemanfaatan EV membuat Sicepat mengalami penghematan bahan bakar hingga lebih dari Rp9 miliar. Dari data tersebut, diproyeksikan hingga akhir 2022, operasional perusahaan dapat menghemat BBM dan biaya maintenance motor lebih dari Rp71 miliar. Dengan begitu, perusahaan dapat meminimalisasi potensi dampak operasional dari wacana kenaikan harga BBM.

Untuk memudahkan kurir Sigesit dalam melakukan pengiriman paket menggunakan EV, Sicepat dalam kerja samanya dengan Volta juga menyediakan infrastruktur sistem ganti baterai (SGB) di 181 titik yang tersebar di Jabodetabek, Semarang, dan Bali. Inisiatif ini sekaligus merupakan upaya pembangunan ekosistem kendaraan listrik yang terintegrasi.

Dalam satu kali pengisian baterai, motor listrik Volta mampu menempuh jarak hingga 60 km. Lalu untuk mengisi ulang daya baterai, Sigesit hanya perlu menukarkan baterai yang sudah habis dengan baterai baru di mesin SGB. Terlebih, Sicepat menyediakan mesin SGB yang juga berlokasi di gerai. Dengan demikian, kurir dapat dengan mudah mengakses SGB untuk penukaran baterai.

Willty Awan, Direktur PT Volta Indonesia Semesta, memaparkan bahwa proyeksi EV terhadap bisnis logistik dapat menjadi solusi di tengah wacana kenaikan harga BBM bersubsidi. "Sicepat telah melakukan inovasi yang strategis dan terbukti bahwa produk EV kami dapat menjawab kebutuhan operasionalnya. Motor listrik Volta 401 dapat mengangkut beban hingga 200 kg dan minim biaya maintenance, terutama baterai, karena menggunakan sistem ganti baterai," papar Willty. (OL-14)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya