Headline

Presiden memutuskan empat pulau yang disengketakan resmi milik Provinsi Aceh.

Fokus

Kawasan Pegunungan Kendeng kritis akibat penebangan dan penambangan ilegal.

Rupiah Menguat Signifikan Diangkat Fundamental Ekonomi Solid

Mediaindonesia.com
12/8/2022 16:41
Rupiah Menguat Signifikan Diangkat Fundamental Ekonomi Solid
Seorang teller Bank Mandiri menunjukkan uang pecahan Rp100.000 dan Rp50.000 di Plasa Mandiri, Jakarta.(Antara/M Risyal Hidayat.)

NILAI tukar (kurs) rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta jelang akhir pekan menguat signifikan. Ini ditopang fundamental ekonomi domestik yang solid.  

Rupiah ditutup menguat 98 poin atau 0,66% ke posisi 14.668 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya 14.766 per dolar AS. "Penguatan rupiah sangat spektakuler mengingat pelemahan dolar AS tidak terlalu besar yang dipicu oleh data inflasi konsumen dan produsen AS yang lebih rendah dari perkiraan," kata analis DCFX Futures Lukman Leong saat dihubungi di Jakarta, Jumat (12/8).

Menurut Lukman, penguatan rupiah tidak sedikit dipicu oleh sentimen positif pada rupiah itu sendiri di balik data-data ekonomi domestik yang kuat seperti Produk Domestik Bruto (PDB), neraca perdagangan, dan penjualan ritel. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat ekonomi Indonesia tumbuh sebesar 5,44% pada triwulan II 2022 dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya (year-on-year/yoy), menandakan pemulihan ekonomi terus berlanjut dan semakin menguat.

Secara kumulatif pertumbuhan ekonomi Indonesia semester I 2022 pun tercatat tumbuh 5,23% dibandingkan dengan paruh pertama tahun lalu. Dari sisi neraca perdagangan, pada Juni 2022 Indonesia kembali mencetak surplus besar mencapai US$5,09 miliar dengan nilai ekspor US$26,09 miliar dan impor US$21,00 miliar. Surplus Juni tersebut merupakan surplus 25 bulan berturut-turut sejak Mei 2020.

Sedangkan hasil Survei Penjualan Eceran (SPE) Bank Indonesia (BI) mengindikasikan kinerja penjualan eceran tumbuh meningkat secara tahunan. IPR Juni 2022 tercatat sebesar 206,6, atau tumbuh 4,1% (yoy) alias meningkat dari pertumbuhan bulan sebelumnya sebesar 2,9% (yoy).

Selain itu, lanjut Lukman, pelaku pasar sedang mengantisipasi surplus besar kembali pada neraca perdagangan Indonesia yang akan dirilis pada awal pekan depan. "Pasar juga mengharapkan Bank Indonesia akan segera menaikkan suku bunga acuan secepatnya pada pertemuan bulan depan. Hal ini juga membuat rupiah menjadi lebih menarik," ujar Lukman. 

Rupiah pada pagi hari dibuka menguat ke posisi 14.749 per dolar AS. Sepanjang hari rupiah bergerak di kisaran 14.658 per dolar AS hingga 14.749 per dolar AS. Kurs Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) Bank Indonesia pada Jumat menguat ke posisi 14.688 per dolar AS dibandingkan posisi hari sebelumnya 14.799 per dolar AS. (Ant/OL-14)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya