Headline

Hakim mestinya menjatuhkan vonis maksimal.

Fokus

Talenta penerjemah dan agen sastra sebagai promotor ke penerbit global masih sangat sedikit.

Industri Tekstil Bertahan di tengah Pandemi

Mediaindonesia.com
10/8/2022 19:02
Industri Tekstil Bertahan di tengah Pandemi
Pameran industri tekstil dan produk tekstil (TPT) internasional, Indo Intertex-Inatex 2022.(DOK Pribadi.)

INDUSTRI tekstil dan produk tekstil (TPT) tetap bertahan selama pandemi, bahkan menjadi motor penggerak pertumbuhan ekonomi nasional. Hingga Juli 2022, komoditas unggulan itu mencatatkan nilai ekspor hingga US$6,08 miliar atau berkontribusi sebesar 5,51% terhadap total ekspor nasional.

Plt Dirjen Industri Kimia Farmasi dan Tekstil Kementerian Perindustrian (Kemenperin) Ignatius Warsito menyampaikan itu. "Ini momentum yang sangat baik agar terjadi business matching antara pelaku bisnis mesin dan pelaku tekstil, sehingga kita bisa bersama membangun ekosistem tekstil ini secara terintegrasi. Semoga penyelenggaraan Indointertex dan Inatex dapat berjalan lancar dan sukses," katanya pada pameran industri tekstil dan produk tekstil (TPT) internasional, Indo Intertex-Inatex 2022, lewat keterangannya di Jakarta, Rabu (10/8).

Sekadar informasi, pameran industri tekstil dan produk tekstil (TPT) terintegrasi bertaraf internasional terlengkap Indo Intertex-Inatex 2022 akan kembali diselenggarakan secara offline di Jakarta International Expo setelah tertunda dua tahun akibat pandemi covid-19. Pameran edisi ke-18 ini akan berlangsung selama empat hari mulai Rabu (10/8)- Sabtu (13/8) Agustus menghadirkan lebih dari 130 peserta berasal dari 16 negara Asia dan Eropa. 

Para peserta akan menampilkan produk dan inovasi teknologi dari mesin tekstil dan garmen, bahan baku, mesin digital printing, kimia tekstil, aksesori, serta produk tekstil lain. "Industri tekstil dan pakaian jadi merupakan sektor manufaktur yang mencatatkan pertumbuhan paling tinggi dan berperan penting dalam perekonomian nasional. Berdasarkan peta jalan Making Indonesia 4.0, industri tekstil dan pakaian sebagai satu dari lima sektor manufaktur yang sedang diprioritaskan," ujar Paul Kingsen, Project Director PeragaExpo selaku penyelenggara Indo Intertex-Inatex 2022. 

Peningkatan daya saing global dalam industri garmen dan tekstil menyiratkan bahwa perusahaan lokal harus meningkatkan mesin yang sudah ada dan melakukan penerapan baru dalam produksi untuk memotong biaya dan meningkatkan hasil produksi. Saat ini, digitalisasi telah mulai mewarnai industri ini untuk meningkatkan efisiensi dan produktivitas.
 
Digitalisasi dan networking membentuk tren masa depan untuk para pelaku industri. Indo Intertex memainkan peran penting sebagai platform yang kredibel untuk merintis dan memimpin transformasi sektor tekstil dan garmen lokal dengan memperkenalkan teknologi baru dari dunia. Mesin dan aksesori industri yang dipamerkan memungkinkan perusahaan untuk melakukan transisi lebih cepat ke industri 4.0 tanpa banyak kerumitan.

"Indonesia saat ini harus mengadopsi dan mempelajari teknik teknologi baru di semua jenis tekstil termasuk penggunaan material dan peralatan yang dapat memacu produktivitas tekstil," ujar Paul. PeragaExpo menargetkan pameran akan dikunjungi sebanyak 15 ribu pengusaha dan profesional. 

Berkomentar mengenai pameran Indo Intertex, Jemmy Kartiwa Sastraatmaja Ketua Umum Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API) mengatakan pihaknya berharap pameran Indo-Intertex akan memicu optimisme dan minat investasi pada kalangan pelaku usaha TPT nasional di masa pascapandemi covid-19. "Kami juga berharap diselenggarakannya acara ini semakin menggaungkan semangat bahwa industri TPT bukan industri sunset serta masih memiliki masa depan yang panjang dan cerah."

Meski menjadi salah satu produsen pakaian jadi yang unggul dunia, hingga 2021 Indonesia masih belum dapat masuk dalam ranking 10 besar produsen TPT dunia. Sebelumnya, pada 2017-2020 Indonesia sempat termasuk negara eksportir pakaian jadi terbesar di dunia. Saat ini, negara yang paling unggul dalam ekspor TPT (termasuk ekspor produk mesin) didominasi oleh negara-negara Asia yakni Tiongkok, Jerman, Bangladesh, Vietnam, India. (Ant/OL-14)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya